Saturday, November 2, 2013

SUSAHNYA MENJADI PEJANTAN.[Meggie cats series 3]



Meggie, kucing kecilku yang aku adopsi saat berusia sebulan.
Kucing kecil itu berjalan sendiri memasuki pagar rumahku,
terlunta-lunta di dinginnya pagi dengan rasa lapar yang menyiksa.
Apakah karena Meggie seekor kucing kampung ?
Tidak seorangpun mau perduli bahkan menghardiknya untuk pergi
Kucing kecil yang membawa kegembiraan didalam rumahku.
Selalu menantiku di pintu rumah, jika aku kembali
Mengusap kepalanya kekakiku  serta memandang wajahku dengan kerinduaan.
dan menjilat jariku seakan berkata ,"aku sayang kamu" dalam bahasa kucing,






Meggie kecil kini tumbuh sehat berusia 10 bulan.

Berkalung biru anti kutu, ternyata aku salah, Meggie, seekor jantan
Meggi tidak tau cara mengeong yang benar
Ngekkk ngekkk, suaranya terdengar aneh


Meggie yang hanya berani di pinggir pagar rumah.

Belajar menyuarakan kedewasaannya.
Ngeekkkk ngekkkkk, "salah Megggie,  suara apa itu? ", kataku.
Setiap hari Meggie,rajin mengeong mencari suara yang paling tepat
kadang ia merasa kecewa.. " No one likes me "  hikz
Tertidur pulas karena kantuk yang tak tertahankan dan rasa kecewa.



Ada kucing jantan liar yang mendominasi rumah, Bonnie

Galaknya minta ampun, Meggie selalu menurunkan lehernya jika raja itu lewat.
Menunduk sebagai tanda kepatuhan Meggie, adakala tetap menjadi korban kekerasan Bonnie
Padahal Meggie hanya sekedar bermain di luar saja.
Rasa takut membuatnya jera untuk bermain diluar
Menjadi jantan itu memang resiko, dibutuhkan keberanian bertarung dengan jantan lain.
Menjadi Jantan harus memiliki kekuasaan wilayah
Menjadi Jantan diperlukan untuk tebar pesona bagi betina yang dewasa.
Jadi jantan, tenyata susah, ya Meggie.
Meggi lebih baik memeluk bonekanya sambil tertidur dalam kecewa
kecewa lagi...



Pada saatnya nanti Meggie harus di kebiri, karena Meggie tidak menunjukkan menjadi jantan dominan. Meggie lebih cenderung memperlihatkan kelembutannya,

kadang aku berteriak, "Meggieeeee, jantan atau betina? "


Bagaimana tidak, ada kucing liar yang suka bermain kerumah namanya Lucia.

Aku yang kasih nama Lucia, Meggie selalu menjilati dan bermain dengan Lucia.
Saat Meggie sakit diare dan lemah, Lucia selalu ada disisinya
Lucia bersandar pada Meggie memberi kehangatan
Lucia seakan tau, ini teman sejatinya.
Lucia kucing betina kecil kadang bergulat dengan Meggie
Meggie mengigit lehernya "Megieee!!!.....Lucia masih terlalu kecil "
Hayah..dunia binatang, pelecehana juga terjadi disaat binatang kecil.
Pasalnya...kadang meggi yang tidak tau cara bercinta, mengigit Lucia bukan pada punuknya tetapi leher bagian bawah, membuatnya hampir kehabisan nafas.

Meggie dan Lucia selalu bermain bersama.
Demi kesehatan Meggie aku harus mengkebiri-nya.
Walau ada rasa bersalahku,
Salahkah aku?



***

Foto by Een Endahyuanah.

No comments:

Post a Comment