Saturday, November 2, 2013

CINTA DALAM SEMANGKUK MAKANAN


"Bubur kacang hijau ini, mengingatkan aku di waktu kecil, rasanya sama persissss.... "

Sejenak dinikmatinya berlahan sesendok bubur kacang ijo di sebuah restoran.

"Waktu aku kecil. Pedagangnya naik sepeda orangnya tuaa banget.  Aku selalu mencandainya. Ndak pake ayam ya, Paman"  Jelas! canda yang aneh, bubur kacang ijo kok pake 'ayam'.
Kadang semangkuk  makanan dapat mengulang kembali memori di masa kecil.
Sesuatu yang sangat sederhana tetapi menjadi indah untuk diingat.
Aku turut menikmatinya. Yaaaa ini sama yang sering kubuatkan untuknya, batinku,
tetapi mungkin ada kekhas rasanya yang berbeda...Aku tidak tau.
Aku hanya memandangnya...Yang larut ke  kenangan masa kecilnya dalam semangkuk bubur kacang ijo...Tak bosan aku memandanginya, selalu tersenyum setiap satu suapan.


***

"Hmm...ini eunak sekali! "
Dengan lahap dimakannya siomay yang kubeli di sebuah warung.
Warung yang baru buka kemaren, menawarkan menu siomay asli ikannya.
Harga memang agak mahal tapi  memang 'rasa tak pernah bohong'.
Aku membiarkannya menikmatinya...
"Siomay iniiiii,  rasanya seperti waktu aku kuliah dulu ...Persiiisssss!"
Sambil mengeryitkan dahinya, ia mencari kekhasan setiap gigitan siomay.."Hmm..eunak!"
mangut-mangut seperti biasa layaknya seorang juru uji masakan.
Kubiarkan ia larut dalam semangkuk makanan.

***

Kadang cinta itu sederhana.
Cinta memang berbeda..Yang pasti, hanya ada aku dan kau. Simple!
Aku untukmu dan kamu untukku.

Yang ku tau, membuat cinta itu selalu ada adalah :
Saat aku  mengerti apa yang ia sukai.
Ia selalu bercerita tentang apa saja yang ia suka.

Diam-diam aku berburu untuknya.
Cinta dalam semangkuk makanan
membuat ia berkata : "Uenak..hmmm, rasanya seperti....."
larut dalam kenangannya sendiri.
Love the food bowl,  oh my Beloved.

***

No comments:

Post a Comment