Friday, April 3, 2015

MENGUAK MANISNYA SANDIWARA

Daily1

Gemetar saat aku ajukan surat tanda gugat cerai Islam.
Surat di selembar kertas bermaterai, yang ditanda tangan aku dan suami.
Kupikir, inilah jalan terakhir dari seluruh kesabaran dan ketegaran.
Seorang wanita yang selama 22 tahun hanya diam dalam tekanan batin maha dasyat. Menanti, sumbu bom waktu, titik nadir kehidupan.
Terkumpul sudah keberanian untuk keluar dari ketidak berdayaan.
Hanya kepada Allah, aku pasrahkan.
Amoun Ya Allah, telah patah ke empat tiang yang ku pertahankan selama ini.
Ampunkan hamba, jika hamba tak sanggup lagi

Malam berintik rinai, di depanku, kakak ipar sebagai saksi.
Bagai tersambar petir di siang hari..ia tidak percaya
tapi, ini harus kulakukan, dan harus percaya
Inilah yang terjadi, tolong  tanda tangani.

Tetap saja, Aku Rindu.

Kutitip kan ya, Kang
sekantong rindu
sejumput kepercayaan
satu lagi....
kesetiaan.
"Dik, kenapa cuma sejumput kepercayaan?"