Thursday, December 12, 2019

Uang Pemutus Silaturahmi

Bahagia jika bisa bertemu langsung atau lewat medsos dengan saudara yang lama tak bertemu.
Bagaimanapun ada cerita yang kita mikili di masa lampau.
.
Tak tau bagaimana keadaanya kini, bahagia atau tidak. Aku tak tau, karena niatnya menyambung kembali yang terputus.

Kembali menanyakan keadaan lewat chat.
Namun, segalanya menjadi hambar jika ujung-ujungnya: pinjam uang,
nanti uang tak pasti dikembalikan (yang pasti itu tak akan kembali seperti yang sudah-sudah)
Berbagai alasan, anak sakit, bisnis lagi susah. Telpon berulang-ulangml.
Aku mau bilang apa kalau sudah begitu.
Kebetulan aku termasuk tak suka berhutang, ada masalah aku cari jalan keluar, asal tidak berhutang ke saudara.
Aku tau persis, bahwa uang merusak silaturahmi. Hutang tiba-tiba menjadi jarak.
Yang menghutangi akan susah menagih, bagai pengemis atas uang sendiri.
Yang punya hutang malah lebih galak.
Itulah yang paling aku tidak suka karena uang membuat menjadi berbeda.
.
Pagi ini untuk kesekian kalinya aku menyerah. Baiklah, sudah dikirim, semoga anakmu cepat sembuh.
Semoga menjadi pintu rezeki bagi ku untuk rezeki yang lain.
Padahal aku sendiri sangat-sangat hemat.
.
Suara Lolita mengeong lembut memandangku. Kucing itu seakan tau, gejolak dihati...
Semoga kita punya rezeki yang banyak ya, Lolita

No comments:

Post a Comment