Saturday, August 29, 2015

Neko Hameri Kitten, di usia 4 Minggu

Masih ingat, tulisanku, tentang: jangan buang bayi kucing.

Ku tulis, tepatnya, Senin, 17 Agustus 2015 di Hari Kemerdekaan Indonesia... Kemerdekaan, bagi manusia berhati keras, dimaknai, dengan 'tega',  melempar bayi kucing berusia 2 minggu, di pagi buta.
Neko ku sayang
Dialah, Neko Hameri. Bayi kucing itu.
Kuberi nama yang cantik , Neko artinya Kucing. Hameri, singkatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Bayi itu, sebelah kanan tubuhnya terdapat luka-luka, khususnya di atas pelipis mata. Bulunya  berwarna campuran orange muda, putih dan abu-abu tertutup debu jalanan yang kering. Matanya saja belum sempurna terbuka. Matanya masih tampak sipit. Tangisnya serak menembus pagi.

Aku menduga, Neko dibuang dengan cara dilempar dari sepeda motor. Di tutup dengan daun keladi. Di biarkan sendiri, ini sama saja, membunuhnya secara berlahan.
"Masa bodo!!! mau mati, mau hidup,"
Itulah kemerdekaaan dalam berpikir, manusia berhati keras di pagi itu.


Kun Fayakun

Jika terjadi, maka terjadilah.
Allah tetap memberi hak hidup untuk Neko. Sekalipun di lempar, ditaruh di jalan penuh lalu lalang kendaraan.
Neko tetap hidup.

Dengan niat dan membaca Bismillah.
Kuusap tubuh kecil yang gemetar, mengigil berselimut sisa embun pagi.
" Wahai, kenapa datang padaku?" Itu saja, pertanyaan berkecambuk  dalam hatiku.

Siapa lagikah yang menolongnya? Sanggupkah membiarkan ia mati berlahan di sana. Alangkah berdosanya aku, jika menutupi nurani, untuk membiarkan menangis hingga mati.
Aku tak sanggup, tak tega.
Biarlah, mungkin ini rezekiku, di hari kemerdekaan.


Kuberi susu murni dengan cara di split pemakai tabung suntik tanpa jarum. Terus terang, baru kali ini, mendapat bayi kucing diperkirakan berusia 2 Minggu, tanpa induknya lagi. Biasanya, kata teman sesama Catslover, jarang bisa bertahan, paling kuat seminggu, karena daya tahan tubuhnya sangat lemah.
"Selamatkan saja dan selalu ikhlas, apa saja yang mungkin terjadi."

Dalam batinku, berjanji untuk membuktikan, Neko bisa tumbuh sehat. Saat ditemukan jalannya masih merangkak mengunakan perut dan terhuyung-huyung. Bayi yang gugup berada di dunia yang asing, jauh dari induknya. Kelopak matanya  menutup karena lengket oleh belek. Ada dua kemungkinan, kenapa belekan; pertama,  masih terlalu kecil dan kedua, terkena cacingan (nanti kalau cukup umur saya kasih obat cacing)

Untuk membuka matanya,  aku rajin mengusapkan kapas yang sudah diberi air hangat, pelan-pelan diusapkan, barulah  mata Neko bisa terbuka. Mulutnya yang kecil, terlalu sulit menyedot split. Tapi tetap aku usahakan untuk bisa minum susu, selain itu diberi madu untuk daya tahan tubuhnya.

Neko yang pintar, langsung bisa ngedot
Di hari ke 7. sejak di temukan.

Neko Hameri berusia 3 Minggu
Seorang catslover dari Bogor, Mbak Lucy membawakan dot buat Neko.
Kucing pintar itu langsung mau mengedot. Jarang-jarang ada yang mau. Kitten jantan itu, mempunyai kemauan keras untuk bertahan...Terharu melihatnya mengedot dengan berbagai gaya, seenaknya saja.

Gigi seri  susu di depan mulai tumbuh, aku merasakan gigitannya. Maklumlah , Neko suka mencari puting susu induknya. Dia berjalan mendekati jari kelingkingku. sejak itu, ia ngempeng di jari sampai pulas tertidur. Tak apalah, Nak, asal diam.

ngempeng jari
Sejak ditemukan, perut Neko agak membesar, tak masalah kata dokter muda yang memeriksa. Untuk memaksanya pup, aku mengosok kapas dengan air hangat ke duburnya. Mencontoh induk kucing yang selalu menjilati anaknya, termasuk dubur, agar merangsang kontraksi.  Sejak Pup Neko keluar, perutnya agak mengecil.

Hari ke 12 sejak ditemukan.

Neko Hameri berusia 4 Minggu
Gigi taring susu mulai tumbuh. Gigi yang panjang  dan runcing akan terus tumbuh di sebelah gigi seri susu. Belekkan di mata Neko mulai berkurang. Neko memiliki mata bundar yang cantik, warna matanya belum jelas. Ia mulai berjalan stabil, mulai pula belajar memanjat keranjang rio untuk keluar.

Kucing adalah hewan pembersih, Neko kecil mulai pandai grooming badannya.
Neko pun mulai bermain dengan Megumi. Maju mundur seakan hendak menerkam. Artinya, matanya sudah melihat objek dengan sempurna.

Hebatnya, kalau dipanggil, "Neko"
Ia merespons dan menuju arah suara. Artinya, panca indra berfungsi baik, mulai memperhatikan dan bereaksi terhadap suara. Bahagia melihatnya tumbuh berkembang.


Berat Neko sekarang 250 gram, agak kurang sedikit dari berat normal seusianya (350-450 gram). Insya Allah, akan ditambah asupan makanannya. Punya bayi kucing itu, seperti punya bayi sendiri. Saya harus bangun 2 jam sekali memberi susu pada Neko, kalau tidak, akan menangis ta henti-henti. 

Neko Hameri, kini sudah pandai berjalan cepat. Dengan jenaka, Neko berjalan lincah kesana kemari memuaskan keingin tahuannya, jiwa petualangannya.
Doakan Baby Neko tumbuh sehat. 

#Jurnal pertumbuhan Neko.

Salam sayang, dari Neko Hameri.



No comments:

Post a Comment