Friday, May 15, 2015

Pada Angin Semusim


Dingin mengigit pagi
mencumbu malam
Berujung rindu
ketukan angin tak ku hirau
aku hanya ingin sendiri.

Pada angin, bawa dalam hembusmu
sampaikan padanya
serpihan rindu
tergengam mencekam
sungguh, penantian panjang
yang tak tau ujungnya.
ketukan angin diujung timur.
kuberikan, catatanku
kujejak tanda denyut
tetap menanti
Pada hari bersama angin.
aku ingin menyerah
lelah
berapa lama lagi.
entah.
pada angin,berlalulah
sampaikan salamku
Angin semusim
berganti tak terasa
"Sampai berapa lama lagi?"

No comments:

Post a Comment