Monday, May 25, 2015

Angin Semusim


bulir hujan seribu rindu
duhai, gembur hatiku
rinaipun, masih tersisa
senja memeluk hari
wangi tanah basah
Lunasi nyanyian rindu
duhai, burai hatiku
senja hilang malam temaram
Angin semusim
berlalu denganmu
senyum menghias
asmara diujung tengah usia
memaknai, sebagai anugrah

Musim kini berganti.
Tak apalah.
duhai, nyanyian hati
bersamamu,  melewati.
dalam pijar rasa
meletup-letupkan hati

Kini,
aku menanti
angin semusim
titip rindu...

Kembali, duhai
Aku mendoakanmu
bersama angin
melangitkan bait
duhai, dalam harapku
Mari kita berdoa.
Ya Allah, pemilik kebahagiaan
dan Maha sempurna
Kabulkan, doaku.
Aamiin

:: bait doa, aku dan Tuhanku saja yang tau...*hope and pray
Bogor, 25 Mei 2015

No comments:

Post a Comment