Tuesday, September 17, 2013

THAWAF...




Thawaf setelah subuh berdua
Ya Allah,  betapa kecilnya aku sebagai manusia
Di antara ribuan manusia;
berbagai bangsa
berbagai bau
berbaur mencapai ridho-Mu
Hanya air mata, berkaca-kaca 
Subhaanallaah... kebesaran-Mu Ya Allah.

Kami bergerak bersama..berputar terus berputar.
Tujuh putaran.. Allaahu Akbar! Allaahu Akbar!
Berhimpit, berdesak, sesak
kemudian lapang dan kembali sesak.
Inikah makna hidup?
Semua untuk mencari pahala pada-Mu Ya Allah.

Bagai pusaran air,
laksana siap memakan.
Kumpulkan keberanian dalam lautan manusia
inikah hidup..penuh perjuangan
Siap untuk bergabung mencari rezeki dan pahala

Subhanallah.
Maha Agung, Ya Allah.
Curahkan doa kupanjatkan antara Hajar Aswad dan Pintu Multazam.

Ya Allah..limpahkan rezeki yang banyak,
agar aku, suami dan anakku  untuk kembali lagi memenuhi panggilan-Mu

Suatu perjalanan  ibadah yang tidak terbayangkan

Hanya kata "Subhaanallaah ."
Maha besar Allah.
Ya Allah.. Ya Aziizu Ya Gaffaru.


(dikutif dari jurnal hajiku, Kamis 21 Desember 2006 jam 9:28)

______________________________________

Thawaf artinya keliling.
Thawaf mengeliling ka'bah baik berkaitan dengan umrah atau haji.

".....hendaklah mereka thawaf di sekeliling Bait al-Atiq (Ka'bah)". 
(Q.S Al-Hajj : 29)

Thawaf merupakan salah satu ibadah yang hanya dilakukan di Baitullah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran yang dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
Thawaf membawa pesan maknawi berputar pada poros bumi yang paling awal dan paling dasar.
Perputaran tujuh keliling diartikan jumlah hari yang beredar  mengelilingi kita dalam seminggu.
dapat pula di kemukakan bahwa angka tujuh itu untuk bilangan langit dan bumi, lebih dari itu tujuh putaran itu memberi petunjuk dari 7 sifat Tuhan yang menjadi kesempurnaan dzat-Nya, yaitu sifat-sifat: Hayat, Ilmu, Iradat, Qadrat, Sama', Bashar dan Kalam.

Thawaf (berputar/keliling) berarti bergerak. Bergerak sebagai pertanda hidup yang dimulai dari kelahiran, pertumbuhan, perkembanagn dan pada akhirnya kematian.
Dalam kondisi kehidupan manusia harus selalu bergerak diantara manusia, kadang sesak kadang lapang,jatuh bangun, kaya miskin mewarisi kehidupan manusia silih berganti.
Kehidupan manusia yang berputar harus selalu diisi dengan ketaatan kepada Allah, agar manusia mengerti dan menghayati hakikat Allah dan manusia sebagai makhluk-Nya,  hubungan manusia dengan Pencipta dan ketergantungan manusia akan Tuhannya.

***


No comments:

Post a Comment