Wednesday, August 31, 2016

Berhenti, Menjadi Pengemis Cinta


Bersabar dan bertahan
Sebuah lakon menghindar perang.
Jelas, dia yang salah, berselingkuh.
Nyatanya, tak pernah ada kata maaf terlontar...malah semakin menjadi.
Ringan tangan.
Jelas dia yang salah.

Mengapa pula wanita itu yang berusaha mengibarkan bendera putih.
Karena tak mau berpisah.
Bersabar dan bertahan.
Hampir 29 kali ia menelpon, tak pula lelaki itu mengangkatnya.
Berulang kali pesan dikirim, tak pula mendapat balasan.
Semakin wanita itu mengalah, semakin menjadi.
Ahhh.pengemis cinta.
Tak ingin berpisah.

Namun, suatu ketika kesabaran itu runtuh. 
Ia menghapus air mata.
ia pergi menjauh.
harga dirinya bangkit.
sekian lama terpuruk, kesetiaan yang sia sia
Ia mengugat.
Ia hanya ingin berpisah.
Tak ada lagi sakit yang menghujam.
selembar akta cerai.
menghentikanmu, wahai nahkoda
"Ku ambil alih kapalku, sekalipun sendiri bukan berarti tak bahagia"
ia membatin.

Wahai wanita.
Jangan jadi pengemis cinta.
Taruhlah standar hidupmu.
Jangan siakan kebahagiaanmu.
Menikah bukan akhir segalanya.

Jika ia tak setia, beribu maaf telah kau semat. Ia tak berubah.
Berusahalah, sampai ketetapan Allah datang padamu.
Jika ia suka memukul.
tinggalkan.
karena itu tak akan pernah berubah.

5 comments:

  1. Mbak Een, aku suka sama diksinya. Menyentuuuuuh

    ....Jika ia tak setia, beribu maaf telah kau semat. Ia tak berubah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika kapal oleng kemudian karam, takdir yang membawanya berenang menuju pulau lain..

      Delete
    2. Jika kapal oleng kemudian karam, takdir yang membawanya berenang menuju pulau lain..

      Delete