Baksos Steril Kucing yang Pertama, Cirebon

Bismillahi rohmannir rohim.

Alhamdulillah...Atas berkah dan rahmat Allah SWT, Sabtu, 22 Agustus 2015, Baksos steril kucing Cirebon, yang pertama kali dilaksanakan berlangsung sukses.

Baksos steril kucing merupakan kerjasama Team CatsLover Bogor GM12 dengan Komunitas Pencinta Kucing Cirebon(KPKC)

Bertempat di Kolam Renang Hegar (rumah orangtua saya) jalan Jagakarsa Blok 2 ds. Cikalahang Dukupuntang, Sumber, Cirebon di mulai dari jam 8 pagi hingga selesai jam 5 sore dengan sukses. Alhamdulillah, Ya Allah.

Sehari sebelumnya, Jam 8 malam saya menjemput team emak-emak catslover  dari GM12, Bogor di  Stasiun Kereta Api Perujakan, Cirebon. Emak Lucy, Tety dan Fina, relaaa, jauh-jauh datang menjadi sukarelaan, demi suksesnya Baksos steril kucing di Cirebon.

Jam 2 malam di Stasiun kejaksan Cirebon, Mas Harry Nigara, menjemput dokter hewan muda berkacamata, yang relaaaa pula ditodong untuk Baksos steril kucing Cirebon,  dengan biaya steril kucing, harga pertemanan, demi kucing-kucing.

Hanya perlu tiga Minggu, acara ini dirancang, setelah di koordinir Ibu Yasmien Ruruh di Bogor. Itu saja, hanya melalui pembicaraan singkat via WA. Okelah, saya setuju di adakan steril kucing di Cirebon. Terus terang, saya buka asli domisili Cirebon,  wajar saja saya tidak mempunyai teman Catslover Cirebon. Alhamdulillah, mendapat respon dari Admin Komunitas steril kucing Cirebon. Merekalah, yang mengumpulkan data, peminat steril kucing. Dan yang emijing, KPKC, memberikan subsidi kepada anggota yang mensteril kucing. Pendaftar 5 orang pertama mendapat subsidi Rp. 50.000,- sedangkan untuk 5 pendaftar selanjutnya mendapat potong harga Rp. 25.000,-. Salute banget buat KPKC yang begitu antusias dalam menyelenggarakan steril kucing yang juga bagian edukasi kepada catslover untuk menekan populasi dan kesehatan kucing. KPKC relaaaa mengeluarkan dana kasnya...#relaaa lageh.

Acara dimulai jam 8, dengan kucing sebanyak 9 ekor, terdiri dari 5 ekor jantan dan 4 ekor kucing betina. Jumlahnya terbilang sedikit, dibanding steril kucing di kota lainnya. Namun, masih bersyukur untuk perdana steril ini, yang penting antusias pemilik kucing yang bersedia ikut Baksos steril.Peserta terjauh datang dari kota Brebes, Mbak Amalia, membawa dua kucing, Gembul jantan nan lucu dan Soimah, yang ternyata, centil dan tak bisa diam. Bagi saya, perlu dikasih sepuluh jempol untuk Mbak Amalia, yang rela, bawa dua kucing naik sepeda motor...bagi saya hebat banget, demi kesehatan kucingnya, rela jauh-jauh datang #relaa lageh.

Kalo steril kucing kampung, bagi saya itu sudah biasa, malah sudah terlalu biasa, bersama team GM12 bersusah-susah, jongkok berdiri di tengah orang, untuk menangkap kucing kampung liar. Demi kesehatan kucing, kami biasa dipandang, 'orang aneh' nggak punya kerjaan, nangkapin kucing stray, demi sterilin kucing.Sekalipun, dalam proses penangkapan, kami harus rela, kemulusan kaki dan tangan, harus tercoreng dengan cakaran pown kucing. Kami relaaa melakukan berburuan kucing stray.

Kembali ke topik utama, steril kucing.

Angkat jempol, buat pemilik kucing ras, bulu panjang, yang bersedia mensteril kucingnya, apalagi betina. Itu artinya ada kesadaran pemilik untuk memperhatikan kesehatan kucingnya. Saya selalu menghimbau dan berharap, janganlah, kucing dibiarkan terus beranakpinak, hingga kesehatan rahimnya rusak. Kasihan kucing kucing ras itu, apalagi  anakannya diperjual-belikan.

Bagi saya Kucing bukan komoditi(barang) tapi mahluk Allah, yang punya perasaan, dipaksa!kawin, beranak, lepas susu, dipisahkan anakannya, terus dan terus hingga lupa, demi materi, kesehatan kucing menjadi korban.  Di steril ini, ada Kucing  ras betina usia 7 tahun yang disteril dan 1 jantan ras.

Dari Steril kucing ini, malah ada yang ketahuan menderita  kehamilan semu, namanya Chili. Jika dibiarkan, rahimnya akan dipenuhi nanah. Menurut pemiliknya, dibulan puasa, dari kemaluan Chili sudah mengeluarkan nanah dan dibawa ke klinik hewan. Dan harus dilakukan tindakan steril dengan biaya Rp 1 juta,  mihilll bangetkan. Alhamdulilah, kebetulan ada baksos steril kucing ini, nyawa Chili terselamatkan.

Yang paling terkesan bagi saya pribadi, seumur-umur, nggak pernah kasih nafas buatan. Lhaenih, kok malah kasih nafas buatan ke Jeremy, kucing jantan, setelah kastrasi, jantungnya agak melemah. Otomatis, team CL Bogor bertindak cepat, termasuk saya, memberi bantuan nafas buatan. Disaat itu, tiba-tiba, saya ingat alat oksigen di rumah. Alhamdulillah, kucing jantan, kembali pulih. Kasus ini, baru pertama kali didapati dari Baksos steril yang saya ikuti. Namun, yang terpenting semua bisa teratasi dengan baik. Lagi-lagi, saya bersyukur kepada Allah, semua kucing dapat di steril dan sukses.

  

Harapan saya, semoga steril kucing berlanjut di lain waktu. Juga memberikan edukasi, pentingnya steril kucing kepada pemilik kucing.

Acara steril kucing selesai, diakhiri sesi foto bersama, setelah sebelumnya, makan bersama pagi dan siang, berenang di kolam renang Hegar, bersalaman dengan hangat.

Terima kasih tak terhingga untuk kawan-kawan KPKC, Pak Tengku Dian, Harry Nigara,  Envu, Hamzah...maaf tak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya.

See you again, Catslover.