Friday, March 20, 2015

Cinta sebening Embun

Gelutan Malam ribuan desah

keringat kasih menitik
Terbenam bersama dalam genggam

Gelap diujung pagi.

Matahari, memudarkan semua mimpi
Jangan pergi, jeritnya.
Dipeluknya erat kekasih, didekap hangat.
Ia memohon, "tetap disini, bersamaku."



Berlahan, Matahari merengut malam.

Aku tau, saatnya akan tiba.
Kau pasti pergi, batinnya.Tergugu sendiri. 
Kekasih tersenyum lembut padanya
Kedip matanya pun sayu.
Dia harus pergi.


Matahari sudah datang.

Malam berganti siang...Aku harus pergi.
Kutitip embun untukmu, kasih
Tetap di situ, tunggu aku.

Dilihatnya, punggung terkasih.


Yang pergi tanpa menengok.
Jika ku tau, tak akan kumau.
Bersamamu.

Asmara...Malam dan Pagi.

Biarlah waktu yang menjawabnya.
Cintaku tak pernah berubah,
Entah padamu?
Cinta sebening Embun?
ternyata tidak...
oh! bisa juga...Iya.

Mana pernah kutau.

Bogor, 20 Maret 2015

No comments:

Post a Comment