Thursday, August 1, 2024

Desir Hati adalah Doa

Jalan pagi, melewati jalan kecil.
Kulihat ada anak kucing kurang dari dua bulan di teras rumah.
Warnanya orange, lucu sekali.
Aku tertunduk sedih, mengingat, semua kucing lucu berwarna orange di rumah, sudah kembali pada PemilikNya.
Kembali kupandamg kucing kecil yang bermain sendiri, rasanya mau ku adopsi saja, tapi mungkin ada pemiliknya.
Desir hatiku, ketepis jauh.
Aku berusia 53 tahun, tak sekuat dulu lagi memelihara kucing. Kini kubatasi jumlahnya, cukuplah 10 ekor, itupun sudah tua semua.
.
Dua hari kemudian.
.
Tangis kucing memecah subuh.
Horor, bagi pencinta kucing, kuharap tetangga samping mau memungutnya.
Sejenak tak ada tangis lagi.
Hatiku sedikit tentram.
Pagi aku berangkat senam dengan lega.

Jam 11.00 WIB.
Suara tangis kudengar lagi, sangattt kencang. Dengan Bismillah, kucari suara itu.
Masya Allah, inikan kucing orangem
Yang kulihat dua hari lalu.
Lalu, kugendong dengan lembut, bulunya lembut sekali, sepertinya mix ras.
Dia diam dalam pelukanku.
Kusodorkan makanan, ia lahap memakannya, Ya Tuhan, ia sangat lapar.
.
Kuadopsi kucing orange ini setelah bertanya pada pemilik rumah yang kujumpai.
Tenyata, dibuang orang.
kasihan sekali
.
Orenji
Kuberi nama sesuai warnanya orange dalam bahasa Jepang.
Ya Allah, desir hati kala itu adalah doa dan kini dikabul Allah.
Aku tak pernah menyesali makhluk Allah ini, aku bahagiaaa. 
Orenji kecil ternyata pintar,  bisa langsung belajar pip pup di wc. 
Luar biasaakan.

Yang lagi bahagia
Salam dari Mama Een

Sunday, August 14, 2022

LELAH

Kata orang, rindu itu berat.
Tapi...yang paling berat itu, LDR.
Sejatinya, suami istri itu hidup bersama,, manis pahit, bahagia, tertawa...bisa berpelukkan.
.
Namun, takdir berkata lain.
Kadang lelah dalam penantian.
Kapan ...kapan bisa bersama.

Monday, May 16, 2022

Satu senyum berpulang sudah, Nora

Hidup dan mati.
Hanya kematian, adalah sesuatu yang pasti di dunia ini.
Datang tak mengetuk, penuh misteri
Malaikat maut, tak pernah memberi tanda.
Nora.
Pagi ini ia menemaniku, mengali kubur buat Obin, yang meregang nyawa tadi malam.
Nora duduk di lubang kubur, wajahnya tersenyum padaku.
"Sanaaa, Nora" ia bergeser ke pinggir, kucing paling pintar di rumah. Akupun memgubur, Obin, kitten kurescue di jalan 5 hari lalu karena diare.
.

Monday, March 7, 2022

Delila Des, Kucing Mungil dalam Kenangan

Delila Des, Kucing mungilku.
Ku adopsi bulan Desember 2015...usia 5 bulan. Ia dibentak, meringkuk ketakutan hanya karena sepotong bala-bala. Ia sangatt lapar.

Sunday, January 30, 2022

Senyum Terindah dari Mama

TAK BIASA.
.
Mama selalu tersenyum melihatku.
Saat aku memasangkan  diapers, Mama
selalu tersenyum padaku.
Aku mengelap kakinya yang basah karena tak kuat menahan kencing.
"Maaa...nggak usahlah berlari ke WC, kencingkan aja, nanti Een bersihkan."
Aku selalu kuatir, Mama terpeleset, tetap saja mama bergegas ke kamar mandi, walau semua menetes. Wajarlah, Mama menyandang diabetes, selalu mau buang air kecil. 
Aku memasang diapers karena hari ini Mama mau ke periksa kesehatan, untuk jaga-jaga kebelet pipis.

Sembari mencari jilbab Mama, aku sibuk cocokkan warna jilbab dengan busananya.
Tak biasanya, Mama sebentar-bentar  berkata; "Nanti hidup Een berkah ya..."
Tak mengerti apa maksudnya. Di benakku, aku hanya ingin berbakti pada Mama (setelah Bapak tiada) menemani dan merawat Mama, walau kadang aku harus lebih lama di kampung, Mama lebih penting dari segalanya. Juga, Mama hanya mau aku yang menemaninya, selain adikku nomor tiga...berdua kami bergantian menemani Mama.
.
.
.
Sungguh tak di sangka, malam setelah Isya, Mama masuk rumah sakit.
Mama menelan makanan yang kusuapkan dengan lahap. Tak biasa.
Mama biasanya selalu protes.
"Ini tandanya Mama mau sembuh, ya," hiburku.
.
Dan sehari itu, sambil menunggu pemeriksaan jantung,  aku tau, Mama selalu tersenyum melirikku, tak banyak bicara, tak biasa, tak mengomel seperti biasa, kalau aku  salah sedikit.
Mama tak biasa.
Mama banyak tersenyum melihatku.
.
 Sehari kemudian, Mama menyimpan senyum itu dibenakku, untuk selamanya.
Dan aku selalu berurai airmata memandang foto ini.
Duhai, aku yang dilanda beribu rindu. Duhaiii
.
Ini foto terakhir Mama,.saat Mama sehat. 
Duduk di kursi teras seraya menyapa setiap orang yang lewat:
"Kamanaaa...mampirr".
Kursi itu tetap di situ.
Dan sendiri, tak ada lagi yang tersenyum.
.
#Alfatihah untuk mamaku sayang:  Hj Ade Kusmini binti Dewel Sinar.
#Mama

Sunday, December 12, 2021

Motor Tuaku, Apa Maksudmu Mogok di Tengah Hujan

Langit mendung hitam pekat, bertanda hujan akan turun dengan sangat deras. 
Segera aku pamit pulang pada Panitia soft opening Medikids wakaf Bogor, Plaza Mall, Cimanggu City...Semoga belum hujan, sudah sampai rumah.
.
Baru sampe depan Pengadilan Agama kelas IIB Bogor, bresss...hujan. Langsung aku berhenti, memakai jas hujan, pokoknya, mau deras atau tidak, harus pulang. Nekad.
.
Hujan tak terkira, genangan air menutupi jalan di depan Mawar Cluster Yasmin.
Mendadak, motor tuaku berhenti. Ampunnn dah! sudah hujan, mogok lagi. Kuinjak pedal motor berkali-kali, tak ada kehidupan. Mati.
Panik nggak..iyalah. Panik.
Kuseret motor mendekati Pos  Penjagaan sebelum bundaran Yasmin.
Ada beberapa orang berteduh di sana. Hujan terlalu deras. Tak kuat untuk menembusnya.

Sunday, November 7, 2021

Jangan Buang Anak Kucing

"Bu Een...Bu Eeennn!" Teriak dua bocah anak tetangga.
Padahal aku sedang sholat Lohor
"Allahu Akbar" kukeras suara, rupanya bocah itu paham. Senyap.

Masih dengan mukena, bergegas aku ke teras, dua bocah itu berlari mendekat.
"Bu Een, tadi ada yang lempar kucing...naik motor, terus ngebut."
Tiba-tiba seekor kucing orange kurus, kecill masuk dari sela bawah pagar besi, lalu duduk diam, mungkin ada yang dirasakan, sakit.

Kucing kecil ini, pernah saya lihat di depan  Toko makanan kucing di belakang rumah. 
Kok sampai dilempar kemari, mungkin tau, aku pencinta kucing sejati, tapi bukan penampung.
Saya menyakini, karena  mereka  hanya memelihara kucing ras.