"Ini poto anak saya, empat tahun usianya", tampak jelas matanya berkaca-kaca menahan kerinduan, kembali dipandangi foto di dinding handphonenya sembari diusapnya dengan lembut. Tina namanya, wanita muda berusia tiga puluh dua tahun.
Sudah lima tahun pernikahan belum juga keturunan datang menghampiri.
Suatu hari Hasan suaminya membawa seorang bayi perempuan baru lahir, dia bilang; adopsi.Dengan suka-cita Tina merawat bayi merah itu, ditimang dalam sayang siang dan malam.Kehadiran Eva, membuat kehampaan hidupnya menjadi sirna.
Tina terlalu sibuk merawat anaknya. Tak ada kelagat sedikitpun dirasakan dari Hasan suaminya.Orangnya baik, sabar, dan penyayang keluarga.
Tiga tahun kemudian, bagai petir disiang hari.
Sebuah pesan singkat masuk, yang menuntut untuk mengembalikan Eva. anak kesayangannya.Yang lebih memilukan, Tina baru tau, bahwa sesungguhnya, Eva adalah anak kandung suaminya dengan selingkuhannya. Sakit sekali menerimanya, tapi rasa sayang Tina pada Eva melebihi segalanya.
Tina tetap bersikukuh mempertahankan anaknya..tapi iapun kalah dengan keadaan.
Hasan suaminya, mencerainya secara Islam dan menikahi wanita itu.
Eva kembali ke ibu kandungnya di usia tiga tahun.
dalam kegelisahan dan kerinduannya, Tina berharap agar Eva kembali padanya
"Masih saya ingat, jerit tangis Eva...Maaammmmaaaaaaa!!! saat diambil paksa"
Hingga kini Eva suka menelpon merenggek ingin pulang ke Mama Tina.
"Biar bagaimanapun, memang dia bukan lahir dari rahim saya, tap...i sayalah yang merawat dan menyusui siang dan malam. Apalagi Eva suka sakit, saya mencintainya segenap hati "diusapnya airmata yang tumpah...Nasib menjadi seorang ibu, Ibu piara.
Tapi keadaan membuat Tina kalah.
Tina berharap Eva tetap mengingatnya, kini dia ikhlas dengan keadaanya.
Inilah, nasib! jika seorang istri tidak memberikan keturunan pada suaminya.
Yang menyakitkan adalah mengapa ada kebohongan selama ini?
Mengapa Hasan tidak berterus terang?
Kenapa dia dicerai lalu dipisah paksa dengan buah hatinya...
Tina terlanjur sayang dengan Eva, rasa sayang yang melebihi segalanya.
Hari ini Tina mengugat Hasan secara negara setelah setahun berlalu.
Biarlah semua memang harus diakhiri, agar menjadi awal yang baru bagi Tina.
Biarlah masa lalu menjadi sejarah.
dan sisanya masa depan yang harus dijalani dengan kesabaran.
Rabu yang mendung.
saatnya Tina mengugat.
***
Inspirasi by Tina...Semangat ya kawan.
Bogor, 04 Desember 2013.
No comments:
Post a Comment