Thursday, May 22, 2025

Kipas Kenangan Tahun 80an


Cerita dimulai memuji diri sendiri, ehmmmm...
Sayahhh, termasuk bisa menyimpan benda kenangan, apa-apa, termasuk foto tua, alm.Bapak memerintahkan agar saya yang menyimpan dan merawatnya, saya cukup tersanjung.
Ada satu, yang tak ternilai untuk disimpan, tapi diluar nalar, kenapaa kipas plastik tua tergeletak di loteng atas.
Subhanallah, kipas ini punya cerita.
.
Saya pun terkenang masa itu.
Tahun 1981, kami sekeluarga, baru pindah dari kota Malang, setelah bapak menyelesaikan tugas belajar di Universitas Brawijaya Malang.
Tolong dimaklumi, kami yang biasa dengan udara sejuk (Malang tahun 1976   masih berhawa dingin, nggak tau bagaimana udara Malang saat ini)
Agak kegerahan dengan udara panas Palangka Raya.
Untuk beli kipas angin, bapak belum sanggup, kami hidup sangattt sederhana, meniti kehidupan benar-benar  dari nol, uang harus hemat dengan empat anak, dan dua tante yang numpang hidup.
.
Mama membeli dua kipas angin, yang bentuknya seperti daun singkong.
Saya kipasnya, luar biasa, karena berbentuk lebar, ringan karena pegangannya kecil.
Bus bus busssss....lumayanlah teu hareudang.
.
Tahun berganti tahun
Dari Bukit Hindu, kami pindah ke Yos Sudarso.
Saya menikah menetap di Palangka Raya, pindah ke Bogor tahun 1998.
Tak terduga, kipas ini juga naik pesawat, saya tak bermaksud membawanya, tapi terbawa kemana saya pergi.
.
Hari ini, 43 tahun, kipas ini saya pergunakan kembali, tak akan saya biarkan tergeletak tak berdaya. Kipas Kenangan pembelian alm. Mama harus terawat, karena setiap kipasnya,ada kenangan terindah masa kecil. 

Bogor, 22 Mei 2024
Salam manis dari orang paling manis, sapa lagi, itu sayahhh.
hahahaua...diawali dengan memuji diri sendiri, di akhiri, memuji diri lagi.
Impas.