Thursday, December 31, 2015

Sedesir kalimat adalah Doa

Kalimat itu adalah doa.
Sedesir saja di hati, itupun doa...
Seperti cerita ini.

Sebuah jalan lurus selalu kulewati setiap pulang dari pasar Gunung Batu, Bogor.
Jalan kecil, di kiri kanannya,  dibangun rumah-rumah petak dengan ragam aktivitas.
Menjemur bantal, menjual lotek, warung kecil dan tanggisan anak kecil.
Sebenarnya, aku malas melewati jalan ini. Enggan melihat di kiri kanan jalan.

Sunday, December 27, 2015

Pejantan Beraura Damai, Meggie Kucing

Pagi Minggu yang membuat aku tertawa, tentang Meggie. Maaf ya, Meggie...
Dia ingin membuktikan diri sebagai penjantan yang pemberani.

Meggie, kucing jantanku memperlihatkan kegagahannya di hadapanku. Melawan jantan-jantan di sekitar rumah.
Meggie Boy, gantengnya maksimal

Wednesday, December 16, 2015

Si Remaja Bingung Mencontoh Kucing Dewasa #Neko Hameri

Kucing kecilku, Neko Hameri  sudah memasuki usia 5 bulan.


Ini kitten yang istimewa, dibawa jauhhh banget, dari kampungku selama 3 jam.
Heudeh, kucing juga sekampung jeung urang, dari Ds Cikalahang, Dukuhpuntang, Sumber. 
Ini kucing Cirebon hijrah ke Bogor, bagiku, 'sesuatu banget'. Setiap keluarga yang datang ke Bogor, selalu tanya, "Mana kucing yang dulu,"
Iniiii, Neko Hameri udah ganteng, imut maksimal.

Tuesday, December 15, 2015

Merindu ke Pagian

Meluap kata cinta
Persetan untuk diucapkan.
Tak lagi angin ku hembuskan.
Tak perduli

biarlan embun memudar
Terbang di bawa mentari
tak lagi ku merindu
sudah kubuang asa
bawa sana
tak lagi dipagi ini

Merindu, sia sia
tak pernah pula menyapa
mungkin
Untuk sejenak merenung

Jalan mana yang di pilih.
merindu terlalu pagi.
sampai kapan.

Monday, December 7, 2015

Cara Mengatasi Cemburu Sesama Kucing

#Bonnie Brown

Kemarin bercerita tentang Meggie Boy.

Sekarang tentu ingin tau siapakah Bonnie.Klik di sini


Sayangku, sudah pulang...Apakah merasa sendiri?
"I am not alone, because me and my shadow"
Waktu itu, di rumah hanya ada dua kucing dewasa, Emilie betina dan Bonnie Brown.klik di sini 
Meggie berkiblat pada Bonnie, sang Jantan. Masaiya ke Emilie, mau jadi jantan setengah mateng. 

Bonnie Brown adalah kucing ke dua di rumah saya. Ada Emilie, Bonnie dan Meggie. Dua tahun kemudian, aku adopsi Mama Loli yang beranak di teras. 

Semenjak kedatangan Neko Hameri 3 bulan lalu, Bonnie, cemburu, ia tak mau pulang. Minggat!


Thursday, December 3, 2015

Karakter Kucing Kecil, terbentuk dengan Meniru

Punya banyak kucing, jadilah aku pengamat.
Setiap hari, melihat tingkah laku dan perkembangan mereka tumbuh besar. Memperhatikan karakter masing-masing, nama boleh sama: kucinggg..tapi, kelakuan beda.
Punya karakter sendiri.

Bonnie Brown The Warrior, jantan kalem dan priyayi. Kucing stray yang suka berkelana, nggak  rakus kalo makan.
Tetep kalem menjaga kegantengannya. Dikasih ikan, tetap nggak dimakan, kalo nggak disuruh makan, "Bonnie, makan."
Baru makannn.
Meggie Boy
Sewaktu Meggie di adopsi berumur sebulan. klik di sini
Kucing piatu ini, tumbuh dengan meniru gaya dan jalan Bonnie. Meggie menjadi jantan kalem plus penakut.(ini kesalahan aku dulu, terlalu memproteksi Meggie. Selalu dilindungi)

Wednesday, December 2, 2015

Mama Loli Toti, Mama Baru Neko Hameri

Kucing gemuk berwajah cantik.
Mama dari Odi dan Coki. Mama angkat Neko Hameri.
Namanya: Mama Loli Toti.
Aku sering memanggil dengan Lolita.
Yang cantik dan galak (Dokpri)
Bagiku, dialah Mama yang hebat.klik di sini
Setiap ada yang menyerang anaknya, di pintu pagar rumah. Denger suara Odi dan Coki berkelahi, langsung dari dalam rumah, Mama Loli tergopoh-gopoh menyerang pelaku.