Monday, August 31, 2015

Kenapa Kucing, datang ke kita?

"Kenapa ya, kok orang buang kucing," tanyaku pada si Akang.
"Yaiiyalahhh, mana ada orang buang uang." Heudehh, jawabannya itu, memang sih masuk akal. 
Tapi tetap aja, kenapaaa?
Kenapa kucing datang ke tempat aku?  kenapa kucing datang ketempat kita?


Kenapa?
Wajarlah, aku bertanya, kenapa? sebagai manusia bisa juga lelah. Jerit tangis meminta susu atau apa-apalah, butuh ekstra sabar. Apalagi ini bayi kucing kampung...Harus ikhlas dan tulus.
Pernah, suatu ketika, aku bingung banget. Baby Neko Hameri menangis terus, dikasih split susu, nggak mau(belum diberi dot waktu itu). Apa sakit perut atau lapar. lalu aku minta tolong, mencari indukkan kucing, cuman nitip sebentar, nanti aku ambil lagi. Ada sih, tanggapan dari seorang dalam komunitas, malah kasih nomer di kolom komentar. Setelah di cek orang yang mau menolong, herannya, malah jualan hamster. Mana kucingnya? Akhirnya, nggak jadi, trus aku berusaha sendiri menghentikan tangisnya, tanpa sengaja, aku menyodorkan jari kelingkingku. Ealahhh, Baby Neko, cuman mau ngempeng.

Saturday, August 29, 2015

Neko Hameri Kitten, di usia 4 Minggu

Masih ingat, tulisanku, tentang: jangan buang bayi kucing.

Ku tulis, tepatnya, Senin, 17 Agustus 2015 di Hari Kemerdekaan Indonesia... Kemerdekaan, bagi manusia berhati keras, dimaknai, dengan 'tega',  melempar bayi kucing berusia 2 minggu, di pagi buta.
Neko ku sayang
Dialah, Neko Hameri. Bayi kucing itu.
Kuberi nama yang cantik , Neko artinya Kucing. Hameri, singkatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Bayi itu, sebelah kanan tubuhnya terdapat luka-luka, khususnya di atas pelipis mata. Bulunya  berwarna campuran orange muda, putih dan abu-abu tertutup debu jalanan yang kering. Matanya saja belum sempurna terbuka. Matanya masih tampak sipit. Tangisnya serak menembus pagi.

Thursday, August 27, 2015

Kucing Odd eye dihibahkan, karena tak laku jual,

Judulnya rada anehkan
kucing odd eye, tak laku dijual?


Masa sih, sampe nggak laku dijual? Kucing bermata cantik dan aneh, apalagi ini, jenis anggora longhair, white solid...Ckck, apa musabab sampe dihibahkan?

Odd eye cat, secara harfiah adalah kucing bermata aneh, karena warna mata yang berbeda, biru dan non biru(hijau). Perbedaan warna mata dipengaruhi oleh pigmentasi pada iris matanya dan juga refleksi ataupun absorbsi dengan cahaya yang ditangkap oleh mata kita. Odd eye, ditemui pada semua jenis kucing, baik longhair dan shorthair.
Oddie
Ini kisah tentang Oddie kecil.
Kucing berbulu lebat berwarna putih. Namanya, Oddie, sesuai dengan kedua matanya yang berbeda warna, odd eye.
Wajahnya, seakan tersenyum.
Sayang...nasibnya, tak semanis senyum itu.

Tuesday, August 25, 2015

Kenapa sih suka membedakan kucing ras dan dome

"Iihhh, inikan kucing kampung, murahhh tau. Dikasih juga enggak bakal mau, eikeh. Banyak noh! dijalan. Lihat nih, kucing eikeh, kucing anggora, mahallll tau!". Pernah mendengar kalimat itu, sering ya...Kalimat dari golongan pencinta kucing ras. Kucing kampung tidak ada dalam koleksi kucingnya.

Yang nyesek tuh! setiap saya beli makanan kucing jenis mahalan dikit (df). Pasti deh, sesama pembeli langsung nanya," Buat kucing ras, ya, Mbak?"
Spontan saya jawab, "Nggak, Mbak. Ini buat kucing domestik. Biar juga dome, saya sih, kasih makan dan perawatan, yaaa nggak kalah kelas deh sama kucing ras. Kucing  saya sehat dan gemuk. sudah disteril semua..."

Terus saya sadar sendiri, dia nggak nanya, kok, saya jawab puaannnjang banget. Maklumlah, sedikit emosi. Kenapa sihhh, harus membedakan, mana kucing Ras dan kucing Domestik...#Pake istilah 'dome' biar kekinian dan mengangkat derajat kucing kampung. Terus saya sadar lagi, mungkin beberapa orang belum tau. Mereka kira, dryfood makanan khusus buat jenis ras, kalo kucing dome, cukuplah dikasih nasi dan ikan cue.

Monday, August 24, 2015

Jika kamu menjadi seekor kucing...

Bagaimana jika kita, manusia bertukar tempat menjadi kucing?
Kita bayangkan dan meresapi hati menjadi seekor kucing.

Kucing ras berbulu panjang, ditaruh dalam kandang dan di pajang.
Hanya bisa berjalan tiga langkah.
Kemudian, terpaksa tidur seharian.
Itupun, di anggap kucing pemalas.
Bagaimana bisa berlari riang, teruji kandang membatasi gerak.
Bagaimana, bisa bergelut senang, Aku, selalu sendiri dan terus sendiri. Sendiri...

Baksos Steril Kucing yang Pertama, Cirebon

Bismillahi rohmannir rohim.

Alhamdulillah...Atas berkah dan rahmat Allah SWT, Sabtu, 22 Agustus 2015, Baksos steril kucing Cirebon, yang pertama kali dilaksanakan berlangsung sukses.
Baksos steril kucing merupakan kerjasama Team CatsLover Bogor GM12 dengan Komunitas Pencinta Kucing Cirebon(KPKC)
Bertempat di Kolam Renang Hegar (rumah orangtua saya) jalan Jagakarsa Blok 2 ds. Cikalahang Dukupuntang, Sumber, Cirebon di mulai dari jam 8 pagi hingga selesai jam 5 sore dengan sukses. Alhamdulillah, Ya Allah.

Sehari sebelumnya, Jam 8 malam saya menjemput team emak-emak catslover  dari GM12, Bogor di  Stasiun Kereta Api Perujakan, Cirebon. Emak Lucy, Tety dan Fina, relaaa, jauh-jauh datang menjadi sukarelaan, demi suksesnya Baksos steril kucing di Cirebon.
Jam 2 malam di Stasiun kejaksan Cirebon, Mas Harry Nigara, menjemput dokter hewan muda berkacamata, yang relaaaa pula ditodong untuk Baksos steril kucing Cirebon,  dengan biaya steril kucing, harga pertemanan, demi kucing-kucing.

Monday, August 17, 2015

Jangan membuang bayi kucing...


Senin, 17 Agustus 2015.
Tentang baby Neko

Pagi yang dingin.
Suara tangis kecil terdengar serak hampir tak bersuara lagi. Aku melihat, bayi kucing tepat berada di pinggir jalan depan rumah di desa. Jalan yang ramai lalu lalang kendaraan, mungkin saja sengaja untuk di dilindas. Membunuhnya secara berlahan. Bayi kucing, dibuang beralaskan daun keladi. Tubuh kecil itu, merangkak putus asa. Gemetar kedinginan dan lapar. Diusia dua minggu,  ia terbuang. Sendiri, tanpa induknya.
Tak ada yang perduli.

Thursday, August 6, 2015

Sepasang Angsa

:: Sepasang angsa.

Bisakah  aku seperti itu?
menjadi sejati
menua bersama
Kata, entah.
selalu mengudara, darimu.
Entahlah...
melemahkan anganku
Lalu, buat apa bertemu.
berhari ku mengumpul rindu
Jika, berjumpa nanti,
itu  bukan untukku.
Kau, yang tak pernah ku mengerti.
Kau....
Kau.

Purnama muram

Bulan menunggu purnama
Menanti waktunya tiba.
terasa lama
merindu.

Nyatanya, tak ku duga.
aku bermuram dalam sinarku
kau...
besenang.

kau yang tak merindu seperti aku
Berliburlah.
berselancar.

pilihan, bukan untukku
bulan separuh  bayang
muram

Saturday, August 1, 2015

Serendipiti: Awal Januari Lalu

"Kemana saja, kamu selama ini," tanyaku.
Betapa lama aku menantimu.
Tuhan menjawabnya di awal Januari.
Doa-doa panjang kulangitkan setengah usiaku.
" Tuhanku, pertemukan aku pada seseorang yang mencintai, apa adanya"

Kubisikkan rasa rinduku, pada Tuhanku
Entah kepada siapa, seseorang itu.
Ternyata, aku harus sabar menanti.
bertemu denganmu.
Tak kuduga,
tak pula kucari
semua begitu saja terjadi.

Serendipiti.
Awal Januari, kau jawab sapaan.
Cara bicaramu padaku.
membuatku melangit.
menuju angkasa hingga nirwana.
Kau, tau, duhai.

Aku ingin terbang berjumpa denganmu.
Melihat sosok dan senyumku.
Aku ragu, maukah kau bertemu?
Serendipiti

Langit bumi Pajajaran, cerah.
Aku tiba, dalam perjalanan panjang.
Sore itu, aku berdebar, gelisah.
Adakah yang menjemputku?
Seumurku, aku datang dan pergi sendiri.
itupun, aku tak dipenuhi debaran.