Friday, September 15, 2017

Arti kehilangan sesungguhnya


Sore sedikit mendung, aku dan Mama berdiri diteras rumah mengantar saudara untuk pulang ke kota masing-masing, 10 hari setelah lebaran.
"En, jangan pulang dulu ya."
Aku tak menjawab,memandang wajah mamaku yang mulai menua.
Memang dari awal aku berniat, pulangnya akhir bulan Juli, sudah biasa,  aku selalu pulang terakhir. Lagian saudara yang lain, anak-anaknya akan kembali bersekolah di hari Senin.




Dari dulu,  selalu nggak tega melihat Mama tiba- tiba ditinggal anaknya semua, pasti langsung sepi, makanya aku selalu pulang terakhir. Sekali lagi, nggak tega, padahal urusanku juga banyak di Bogor.