Sunday, November 3, 2013

REZEKI YANG TAK TERDUGA

by Een

”Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
[Q.S  ath-Thalaaq : 2-3]

Rezeki itu datangnya dari Allah. 
Jangan pernah kuatir akan hidup ini, sesusah apapun.
Rezeki itu datang; pada saat pintu satu tertutup, pasti ada pintu lain  yang terbuka.
Itu selalu membuat Sulastri optimis akan hidupnya.
Ia tidak pernah takut untuk mati kelaparan.




Hari ini beras di kaleng sudah habis.

Dalam kegelisahannya ia hanya pasrah kepada Allah, Pemilik Rezeki.
Mau ngutang di warung, malu, hutang yang kemaren belum di bayar.
Mau berkunjung ke saudara, mereka seakan tau...ini punya maksud tertentu.
Pinjam uang lagi.. yang kemarin juga belum ada uang  untuk melunasi.
Terbayang tangis anaknya menahan lapar, terbayang kesulitan hidup yang tak pernah habis. Suami entah dimana tidak pernah pulang, memberi kabarpun tidak.



Dipandangi jarinya yang mulai melepuh, sabun cuci yang terasa  panas semakin memerihkan lukanya. Mau pinjam pada majikan, malu...pinjam terus.




Siang begitu terik, tiba-tiba Sulastri melihat amplop berwarna coklat besar di semak yang ia lewati, diambil dan di bukanya, Masya Allah, uang..begitu banyak.

Ada kegalauan di hatinya, di kembalikan atau dipakai..ia hanya mengenggam erat uang itu.



***




Kios besar  itu begitu sepi, hanya ada seorang lelaki yang begitu resah.

Saat Sulastri masuk wajahnya lelaki itu pun tetap kusut.
Terpana laki-laki tua itu mrelihat wanita berbaju lusuh dan tampak tua dari usianya
Lelaki itu bersujud syukur, ia berkata uang ini untuk setor ke agen majalah yang jatuh tempo hari ini. Ditariknya sejumput uang dan dipaksanya Sulastri menerima.



" Terimalah,  Nak..Terima. Jangan di tolak, ini rezeki dari Allah...Anak begitu jujur, sungguh saya tak bisa berkata apa-apa. Terima kasih, kalau nanti ada apa-apa, datanglah ke kios saya. Jangan Sungkan ya,  Nak "

Uang 3 juta bagi Sulastri bagai kejatuhan durian runtuh.
Memegangnyapun tak pernah, apalagi membayangkannya...jauh dari pikiran Sulastri.



Ya Allah... Alhamdulillaah atas rezeki hari ini.

Sulastri menarik nafas, ia merasa lega diselamatkan memakan hak orang.
walau hidup susah..tidak akan dimakannya uang yang tidak jelas.
Ini buah manis dari kejujurannya.
Sungguh rezeki datangnya dari Allah



***




Bogor, Nompember 2013












No comments:

Post a Comment