Sunday, November 3, 2013

Asal Muasal Nama Bogor...

Kartu Tanda Penduduk, jelas saya bertempat tinggal di Kota Bogor Barat
Baru sadar, gimana saat ditanya tentang Bogor?
Tempat berlindung dari panas terik dan hujan kok nggak tau...#sambil tersipu malu.

Kota Bogor berkaitan dengan Kerajaaan Pakuan ibukota Pajajaran,

Mengapa dinamakan Bogor?

Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg  
(pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".

“NGADEGNA DAYEUH PAJAJARAN”.
Tah di dinya, ku andika adegkeun eta dayeuh laju ngaranan Bogor sabab bogor teh hartina tunggul kawung
(Di tempat itu, dirikanlah olehmu sebuah kota lalu beri nama Bogor sebab bogor itu artinya pokok enau)
Ari tunggul kawung emang ge euweuh hartina euweuh soteh ceuk nu teu ngarti
(Pokok enau itu memang tak ada artinya terutama, bagi mereka yang tidak paham)
Ari sababna, ngaran mudu Bogor sabab bogor mah dijieun suluh teu daek hurung teu melepes tapi ngelun haseupna teu mahi dipake muput
(Sebabnya harus bernama Bogor? sebab bogor itu dibuat kayu bakar tak mau menyala tapi tidak padam, terus membara asapnya tak cukup untuk “muput”)
Tapi amun dijieun tetengger sanggup nungkulan windu kuat milangan mangsa
(Tapi kalau dijadikan penyangga rumah mampu melampaui waktu sanggup melintasi zaman)
Amun kadupak matak borok nu ngadupakna moal geuwat cageur tah inyana
(Kalau tersenggol bisa membuat luka yang menyenggolnya membuat luka yang lama sembuhnya)
Amun katajong? mantak bohak nu najongna moal geuwat waras tah cokorna
(Kalau tertendang? bisa melukai yang mendangnya itu kaki akan lama sembuhnya)
Tapi, amun dijieun kekesed? sing nyaraho isukan jaga pageto bakal harudang pating kodongkang nu ngawarah si calutak
(Tapi, kalau dibuat keset? Semuanya harus tahu besok atau lusa bakal bangkit berkeliaran menasehati yang tidak sopan)
Tah kitu! ngaranan ku andika eta dayeuh, Dayeuh Bogor!
(Begitulah beri nama olehmu itu kota, Kota Bogor)

[Pantun Pa Cilong, "Ngadegna Dayeuh Pajajaran"]

Pantun Ngadegna Dayeuh Pajajaran ( Berdirinya Kota  Pajajaran ) diatas merupakan dasar yang paling kuat asal muasal pemberian nama Bogor,
Ada berbagai empat pendapat, kata bogor berasal kesalahan  ucap lidah orang sunda untuk Buitenzorg yaitu nama resmi Bogor pada masa penjajahan Belanda. Berasal dari Baghar atau baqar yang berarti sapi karena di dalam kebun Raya Bogor ada patung sapi itu didatangkan dari kolam kuno Kota Batu yang dipin­dahkan ke dalam Kebun Raya . Pendapat lain berasal dari kata bokor yaitu sejenis bakul  tanpa ada alasan yang jelas dan pendapat terakhir kata asli bernama Bogor artinya tunggul kawung (enau atau aren) 
Pendapat bahwa Bogor berasal dari "Buitenzorg" adalah dugaan intelek yang mengira lidah orang Sunda sedemikian kakunya dengan mengambil perumpaman melesetnya "Batavia" menjadi "Batawi". Akan tetapi bila kita perhatikan bagaimana orang Sunda mengucapkan "sikenhes" untuk "ziekenhuis" (rumah sakit" atau "bes" untuk "buis" (pipa) atau "boreh" untuk "boreg" (jaminan), maka berdasarkan gejala bahasa tersebut, seharusnya orang sunda melafalkan "buitenzorg" menjadi "betensoreh". Jadi dugaan "buitenzorg" menjadi Bogor terlalu dikira-kira.
Pendapat kedua ("baghar atau baqar") berdasarkan kenyataan adanya pengaruh bahasa Arab di daerah sekitar Pekojan. Orang Sunda akrab dengan bahasa Arab lewat agama Islam, akan tetapi belum pernah ada bunyi BA dari bahasa Arab menjadi BO. Selain itu, dugaannya mengandung kelemahan dari segi urutn waktu. Kata Bogor telah ada sebelum kebun raya dibuat, sedangkan arca sapi itu berasal dari kolam kuno Kotabatu yang dipindahkan ke dalam kebun raya oleh Dr. Frideriech dalam pertengahan abad 19. 
Pendapat ketiga (asal kata "bokor") juga mengandung kelemahan karena bokor itu sendiri adalah kata Sunda asli yang keasliannya cukup terjamin. Meskipun demikian, perubahan bunyi "K" menjadi "G" tanpa menimbulkan perubahan arti dapat ditemui pada kata "kumasep" dan "angkeuhan" yang sering diucapkan menjadi "gumasep" (merasa cakep/centil) dan "anggeuhan" (saya harus tanya orang tua dulu nich artinya :-)). Jadi bisa saja Bogor memang berasal dari Bokor. Akan tetapi, tak ada seorangpun yang biasa mengartikan "Bogor" sama dengan "bokor"
 Pendapat keempat kita temukan dalam pantun Bogor di atas. Dalam lakon itu dikemukakan bahwa kata "bogor" berarti "tunggul kawung". Keadaan yang sama dapat ditemui pada nama tempat "Tunggilis" yang terletak di tepi jalan antara Cileungsi dengan Jonggol. Kata "tunggilis" berarti tunggul pinang yang secara kiasan diartikan menyendiri atau hidup sebatang kara. pendapat ini ada kebenarannya karena Bogor berasal dari tunggul kawung (enau) yang terdapat pada pantun Ngadegna Dayeuh Pajajaran.
Nama Bogor dapat ditemui pada sebuah dokumen tertanggal 7 April 1752. Dalam dokumen tersebut tercantum nama Ngabei Raksacandra sebagai "hoofd van de negorij Bogor" (kepala kampung Bogor).
Yang terpenting adalah , bila ditanya kapan hari jadi Kota Bogor ?,..malu dong, kalau bilang aduhhh maaf nggak tau...
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Sekarang saya bernafas lega dan ndak malu lagi karena paling tidak tau asal muasal Kota Bogor...Hidup Bogor..

Blogger: Saleh Danasasmita. 1983. Sejarah Bogor (Bagian I). PEMDA DT II Bogor.


No comments:

Post a Comment