Friday, August 12, 2016

Tentang Kucing Gemukku, Odi Toti

Lahir bertepatan hari kasih sayang, 14 Februari 2014. Berwarna coklat muda, dari  dua bersaudara, semua jantan.

Lahir di teras rumah, rupanya induknya dibuang pemiliknya saat hamil tua, ku beri nama Lolitoti.

Wajah Odi terbingkai senyum yang manis. Bentuk perahu menghias pinggir mulutnya, ramah penuh kasih sayang pada adiknya, Coki.
Odi, juga jantan pemberani, ia selalu melindungi adiknya...hebat.

Selalu saja duduk bersender karena gemuk. Yang menarik, setiap kamera di arahkan, langsung Odi terlentang.
KadangOdi tidur melegkung, huruf C begitu sempurna. C tanda Cinta.

Odi toti , meniup lilin ulang tahun ke duanya.
Bulan Februari 2016, Odi tetap lincah, namun aku mulai curiga, kenapa badannya suka panas?
Ku beri obat penurun panas yang dianjurkan dokter hewan. Odi kembali lincah melewati harinya.

Awal bulan Juni. Ada yang aneh dengan Odi. Tak biasa ia tidur terus, padahal jantan ini suka sekali makan, lihat...Badannya gemuk.

Odi mulai tak nafsu makan. Sebagai pertolongan pertama, ku oles madu di lidahnya. Matanya mulai sayu, hari Sabtu segera aku bawa ke Puskeswan Laladon. Ahhh...tutup.
Untung ada petugas yang mau memberi pengobatan dengan suntik vitamin dan antibiotik.

Sepulangnya,  nafsu makan Odi mulai ada, ia sering minum. Sayang, hari Minggu kembali Odi drop, aku pun segera di hari Senin kembali ke Puskeswan.

Dokter hewan pun masih bingung, sakit apa Odi? suhu badannya cenderung dingin, namun matanya masih bersinar cerah. Tapi lagi lagi aku bersedih, karena itu bukan indikator sakit atau sehatnya kucing. Sayangnya, Puskeswan tidak ada labotarium cek darah, membayar obat pun seiklasnya. Aku masih berharap Odi sembuh.

Semalam aku menangis. Sedih.
Aku harus berbuat sesuatu.
Esoknya berbekal uang yang ada, aku yakin pasti mahal. Aah, nekad sajalah.

Klinik DNA Indraprasta, aku pernah kesana mengobati Coki yang radang telingga, alhamdulillah sembuh. Aku pun berharap Odi bisa sembuh.
"Ibu, kami tak bisa memberi harapan. Tapi tentu ibu mau tau sakit apa anak ibu ini."
Dokter hewan muda, perempuan berwajah ramah itu seakan tau keresahanku.
"Untuk itu, perlu cek darah keseluruhan." sambungnya.

Menatap wajah Odi, terlibas rasa berdosa jika aku tak berusaha.
Uang Rp 500.000,- pun tak mengapa. Uang bisa dicari.

Dua jam menanti. Hasilnya...
Odi mengalami gejala gagal ginjal. harus dilakukan infus lewat nadi.
Odi harus diopname, sehari Rp 60.000,- tak mengapa, uang bisa dicari.

----

Sore diantara rinai hujan, aku menjemput Odi. Seakan tau aku datang,  ia mengeong keras.
"Baiklah, kita pulang."
Setelah membayar sisa biaya, total seluruhnya Rp. 1.200.000. belum.termasuk makanan khusus ginjal dari Royal Canin.

Untuk mempermudah menelan makanan, Renal kublender , lalu di saring, setiap dua jam, aku suapkan ke Odi. Ada obat yang haris diminum 3 kali sehari. Perjuang keras untuk memasukkan obat ke mulut Odi, sabar...Bertepatan dengan bulan Ramadhan 1437H, cobaan datang menguji kesabaran.

Dalam doa, berilah kekuatan untuk berusaha. Kucing gemukku, tak lagi menampakan senyumnya. Kulitnya mulai mengendur, tak mau grooming lagi. Odi sakit parah.
Berbagai upaya, tanya sana sini dengan teman catslover, gooling, dan kembali membawa ke dokter kenalan, beliau memberikan obat, kembali aku semangat.

Sekali waktu aku bertanya menyebab gagal ginjal. Jawaban dokter tidak jelas pula, apa karena makanan dry food atau apa? semua tidak memberikan jawaban yang tuntas.

Rabu, malam hari, Odi mulai tampak kesakitan, herannn, ia mau makan.
Perasaan tak enak, lalu kugendong dengan kain panjang. Lalu aku ambil kamera seperti biasa. Odi tersenyum.
Itulah senyum terakhir.
Tengah malam, Kamis, 9 Juni 2016...Odi berlari menuju surga.
Tangisku pecah....

Aku kehilangan kucingku.
Ampuni aku, yang tak bisa bersamamu. Semalaman aku menangis, dan melepasmu untuk dibumikan dibawah pohon rambutan, dikebun bertanah subur.

Odi, setiap aku melewati pohon itu aku selalu mengenangmu.
"Jangan menangis, kamu sudah berusaha,"suara di ujung telpom, di Benua Eropa, Akang menghiburku.
" Ada oleh-oleh untukmu."

***

Lukisan kucing di Roma.

Kubingkai laku kupajang di ruang keluarga. Sejenak aku berpikir, kenapa lukisan air ini, kucing mirip Odi Toti...kebetulan sekalikah?atau sebuah kabar bagiku untuk tak menangis. Odi kini lincah berlari di berbagai benua, kemana saja.

Odi tak ada rasa sakit lagi. Berbahagialah.
Tunggu aku ya.

Kutulis untukmu, Odi Toti.
14 Februari 2014 - 9 Juni 2016



 

3 comments:

  1. Aq jg baru ditinggal kucing kesayangan, sedih nya minta amoun, hiks

    ReplyDelete
  2. Mba..aq liat blog ny..boleh tau jadwal buka tutup puskeswan yg dilaladon itu? Trima ksh

    ReplyDelete