Tuesday, February 2, 2016

Peliharalah Binatang untuk Merawat Hatimu

Kadang, orang merasa aneh dengan pencinta binatang. Apapun akan dilakukan demi binatang.
Jangan tanya mengapa begitu?
Karena cinta, kasih sayang dan perduli. Mereka juga, makhluk yang di ciptakan Allah, yang bernyawa, punya perasaan.
Delila Des, menjilatiku....Manis sekali *terharu*
Memelihara binatang, seperti kucing, sama saja mengajarkan untuk tetap bersabar  menghadapi tingkah laku mereka.

Ketika mereka buang kotoran, kencing, muntah, atau bercak kaki penuh lumpur di lantai, belajar untuk menghadapi dengan sabar. Belajar untuk tak henti mengajarkan pada mereka, bertingkah laku baik, pup dan pip pada tempatnya.
Belajar memaklumi, saat muntah dimana saja, namanya juga hewan, tak bisa menahan mual. Manusia saja bisa muntah spontan. Terus belajar untuk bersabar dan memaklumi.


Repot?

Jelas repot, bukan sekedar memelihara, butuh biaya untuk membeli makanan dan perawatan jika  sakit, vaksin dan steril. Pagi hari sibuk mengurus kotoran mereka, membersihkan wajah dan telinga. Aku suka melihat mereka terlihat bersih, cantik dan tampan.
Repot yang menyenangkan...Semua karena cinta. Semua menjadi mudah, karena kasih sayang.

Relaaa?

Aku rela, sekalipun hujan, relaaa pergi untuk belanja makanan mereka dryfood. Sekalipun uang menipis, Masya Allah...ada saja rezeki, tak juga membuat kekurangan apalagi miskin. Anggap saja bershadaqoh.
Itulah kebesaran illahi, jangan takut bershadaqoh, maka harta akan terus bertambah.
Ku ikhlaskan berbagi hidup dengan mereka, sebagai amal jariah terhadap makhluk Allah. Aamiin.

Memelihara kucing, tidak semudah anggapan orang. Yang paling sulit, menghadapi perlakuan tetangga.
Maklum, kucing di rumah bebas tanpa kandang, bisa saja pup di tempat yang berbeda. Umumnya mereka pup di toilet belakang, namun, ada saja yang bandel.
Saya sigap membersihkan, agar lingkungan bersih dan tidak bau.

Namun, semua memaklumi, aku yang ramah..*hmmm* akan jadi mak lampir jika berhadapan dengan masalah kucing. Aku lebih banyak sabar. Dan berdoa agar tetangga diberikan hidayah, untuk menyayangi binatang berbulu ini.
Aku yakin, pasti mereka akan menerima kucing kucingku.

Dan doaku terbukti.
Seorang ibu, tetanggaku, bencinya pada kucing, kotor dan bau, katanya.
Selalu sinis padaku, walau tak menampakkannya.
Dalam sebuah hadist;
Jangan terlalu membenci, karena suatu saat yang kita benci, kelak kita cintai

Itu yang aku yakini dan terus berdoa.
Suatu ketika ibu itu, dititipi kucing anggora putih, umur sebulan untuk dikirim ke adiknya di Yogjakarta
Ternyata tidak bisa di kirim, kucing itu sementara dirawat di rumahnya. Kebetulan, anaknya cuman satu, seorang gadis dan sibuk bekerja, tinggal berdua dengan suami yang sudah pensiun. Tak ada kesibukan. Sena, nama kucing jantan itu, lucuuuu sekali. Membuat riang rumah dengan kelakuannya.

Akhirnya...penantian dan Allah menjawab doaku.
Tiada hari yang diceritakan, pastilah si Sena, si kucing. Sena dan Sena.
Pulang kerumah, yang dipanggil, Senaa. Di bawa ke dokter dan dirawat dengan baik.
"Mrene, Nang" kesini Lanang, ia memanggil seperti pada bocah lelaki. Lebih-lebih suaminya, sayang luar biasa, seperti mendapat anugrah, cinta dan cinta.

Dan semua terbukti, hadapi orang yang tak suka dengan hewan dengan doa. Terus berdoa.
Memelihara hewan, sama saja merawat hati kita, terus bersabar menghadapi binatang dan orang yang tak suka binatang.
Mengedukasi, sekalipun tidak memelihara, tapi cukuplah, untuk tak menyakiti.
Mereka, binatang itu, tak meminta banyak, hanya sedikit makanan.
Seandaianya, mereka bisa berucap terima kasih, akan dilontarkan dengan sembah sujud.
Namun, lihatlah, mimik wajah mereka, akan menunduk senang diberi makanan.
Sayangilah mereka, maka mereka.akan memberikan kesejukkan pada hati.

Lihatlah, kucingku, Delila Des, yang ku pungut di jalan.Klik di sini
Tak henti, ia menjilatiku.
Itu bertanda: Aku menyayangimu.
So sweet.

4 comments:

  1. iya mba...
    Kalau di rumah, hewan peliharaannya kelinci dan ga dikasih kandang, dibiarkan di halaman belakang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hewan lebih suka merdeka, biarkan lepas dengan bahagia

      Salam hangat

      Delete
  2. sama dong mbak saya juga merawat kucing di rumah, pastinya senang sekali :)

    ReplyDelete