Friday, July 24, 2015

Bertanya pada kaca

Aku lupa rasanya.
Bagaimana jatuh cinta?

Seraut wajah, mengeryitkan alis.
memandang lama.
Hmmmm...itu wajahku sendiri.
Aku lupa rasanya.
Sekian lama, terkubur dalam kehidupan.
Cinta? bagaimana rasanya?
Lupa rasa.

Semua berjalan dalam kehampaan.
Ragu, inikah cinta.
Ternyata benar, ini bukan cinta
Kau yang duduk di depanku.
Yang kunanti di sore hari.
Duduk sibuk dalam duniamu,
menyapa wanita-wanitamu.

Aku...berdiri di depanmu.
menyuguhkan secangkir kopi.
Aku seakan, tak ada.
Aku di depabmu, dianggap bayang.
Wahai,
Kiranya, aku kau sebut apa?
Aku hanya menemani di saat duka.
jika suka, kau bercanda dengan yang lain.
Kemudian, akupun lupa.
lupa rasa, kelu membedakan.
manakah cinta.
manakah kasih sayang.
terbuang, bersama waktu.

Hidup terus berjalan tanpa tujuan.
Mendampingimu, dalam suka duka.
Mengusap airmata.
di setiap seperempat malam.
memandang pantulan diri.
Pada kaca, yang hanya diam.

Wanita cantik itu bersorak gembira,
mengalahkan ketegaranku.
Mengusap dadaku, sedih nian.
Hingga, Tuhan begitu iba padaku.
Malaikat, diam-diam membelai rambutku.
Waktu, membawa pada suatu titik.
keberanian.
mandiri.
Aku bisa....Aku berkata'bisa'
Bertanya pada kaca.
Bagaimanakah cinta.
Jatuh cinta?
akupun tlah lupa
.
.

No comments:

Post a Comment