Wednesday, May 27, 2015

Lima Menit

Melirik di ujung mata
sambil menunduk...
memperhatikan seluruh gerak
kerling sekedip.


Gelisah, kau di ujung meja
tarikan nafasmu tak tentu
hembusan bakau...huh!
gelisah, seteguk kopi
tak jua menyembunyikan
seluruh gejolak hati.

kau, dalam lima menit.
tak jua tenang
aku di sini.
sekedip
mengerling di ujung mata

Lima menit
katakan.
sebentar saja.
Tatap mata, tiba-tiba
terbentur, kau dan aku.
lalu kita tersenyum
lalu kita tertawa
alangkah lucunya

gelisah...mau berkata apa.
Lima menit kemudian.
kau memegang tanganku.
"Kau..adalah jawaban doaku"
gelisahmu pun sirna
"Tuhan, Maha Baik."
Lima menit,
yang tak akan pernah terlupakan.

Bandung, 2 Maret 2015

No comments:

Post a Comment