Sunday, December 8, 2013

PANGGIL AKU, CUKUP ' MBAK' SAJA.

By Een
"Mas jangan panggil aku, Mbakyu."

'AAAHHHHAAAAHAHAHAHAHAHAHAHA....maaf..maaf sekali. kalau selama ini saya menyamaratakan panggilan MBAKYU kepada njenengan yang se-usia denganku, yang paruh baya dan yang telah menikah tak peduli status njenengan. ternyata untuk Kalimantan MBAKYU itu untuk mbok-ayu Penjual Jamu gendongan/keliling...
Yo wislah saya akan panggil Njenengan Yundah, Yu atau mbak saja yaa..kecuali ada permintaan khusus 



Apakah perempuan yang tidak mau dipanggil MBAKYU itu, merasa harga dirinya tak mau 
disandingkan dengan penjual jamu? Kemlinthi sekali tuh perempuan....
Nanti pasti muncul lagi tuh om , kalo dipanggil MBAK, emangnya aku pembantumu.. (karena pernah aku denger selentingan gitu om. Ada wanita langsung emosi dipanggil mbak, sehingga keluar kata-kata itu..)
Perempuan..perempuan..wanita..wanita.. ada-ada saja...

Kalau di Jawa biar perempuan muda juga dipanggil mbak, atau mbakyu, sebagai rasa penghormatan. Kata mbakyu tidak terbatas untuk usia tua. Kalau dia marah, berarti dia bukan orang jawa, atau orang jawa yang dilahirkan bukan di jawa... jadi ya jangan berubah mas... sama seperti aku manggil mas, untuk anak laki-laki  muda, itu hanya sebagai penghormatan saja...




Aku tau, komentar itu  ditujukan kepadaku, membuat tersikut kesadaranku.

Aku hidup dan tinggal  di tanah Jawa bukan berada di Kalimantan.
Di situ bumi di pijak, di situ langit di junjung.
Seharusnya mengikuti  adat istiadat dan cara memanggilnya tapi inikan Indonesia dengan keberagaman budaya dan bahasa.



"Saya asli jawa. Kata orangtua saya, saya keturunan bangsawan atau ningrat dengan gelar tinggi. Makanya saya memakai kata mbakyu adalah ungkapan akrab (menyedulur) bagi perempuan bebas status. Saya memanggil mahasiswa saya juga mbak"




Terimakasih atas penghormatan itu,

tapi jika boleh jujur, aku merasa asing dengan panggilan Mbakyu.
Panggilan itu membuatku merasa tua...# Mau dibilang muda terus.
Alhasil, berbagai komentar atas keberatanku di panggil mbakyu.



Baru aku sadar bahwa panggilan MBAKYU mengalami; Penurunan makna (Peyonasi).

Mbakyu, panggilan sebagai tanda penghormatan, halus dan penuh keakraban di tanah Jawa, berbeda makna di berbagai daerah Indonesia.
Di Jakarta, panggilan mbakyu ditujukan kepada pembantu atau baby sister,
Di Kalimantan Tengah, panggilan Mbakyu atau mbak-ayu memang ditujukan untuk mbak penjual jamu gendong, atau orang yang sudah jauh usianya diatasku. 
Bukan bermaksud meremehkan panggilan itu, mungkin aku belum terbiasa dengan panggilan itu. 

Tulisan ini sekedar curahan hati saja.
Ketika seseorang terasa asing dipanggil mbakyu, jangan lantas mengatakan kemelinthi, sombong. Oh Mas yang cakep yang bikin heboh .
Aku nggak ingin dipanggil yunda, adinda, diajeng atau mbakyu.
Cukup, kau panggil aku "Mbak "




***







1 comment:

  1. sama aja, di suabaya istilah mbak itu kayak pembantu rumah tangga. gak enak banget di dengar jadinya

    ReplyDelete