Sekitar pertengahan tahun 2010 binatang hamsters booming di masyarakat.
Anak-anak merengek minta dibelikan binatang yang mirip tikus tak berbuntut.
29 Desember 2010 anakku Nisa Latifah Ihsan membeli seekor hamster white winter jantan.
Gemuk dan lucu, Mumu namanya : Mumu de Hamster.
Awalnya aku geli memegangnya, namun ternyata aku jatuh cinta dengan Mumu,
kesibukan anakku di kampus membuat aku mengambil alih mengurus dan merawat mumu.
membersihkan kandang, mengantikan serbuk kayu serut halus memberi makan kuaci dan makanan khusus hamster, memandikan di pasir mandi yang lembut rasa lemon, kadang aku memberi vitamin Vitagel dan susu khusus hamster yang berbentuk bulat.
Binatang kecil itu membuat kesibukan baru yang menyenangkan, aku pun rajin membaca tentang merawat hamsters. Alhasil Mumu gemuk, sehat dan lucu, bahkan Mumu dibawa ke dokter hewan oleh anakku. Sayang dokter hewan tidak mengkhususkan merawat hewan kecil.
Binatang itu ternyata mengerti saat manusia menyayanginya, iapun membalas dengan kelucuannya.
Mumu selalu bangun jam 02.00dini hari. Caranya Mumu berlari kencang di roda permainannya, seakan membangunkanku untuk sholat Tahajud. Saat aku bermukena ia keluar dari kadang kecilnya dan sibuk mengigit pintu besinya..merusak kandang plastiknya.
Seorang ibu rumah tangga seperti aku, kadang agak aneh begitu mencintai Mumu yang hanya seekor hamster kecil. tapi itulah yang terjadi padaku. Mungkin karena anak tunggalku dan suami mempunyai kegiatan sendiri, aku hampir sendirian seharian dirumah hanya Mumu temanku.
Mumu pernah sakit mata, ia mengosok terus matanya hingga luka, membuatku sedih tak terhingga,
Ya Allah sembuhkan binatang lucuku.. akupun membawanya dalam doaku..terdengar aneh.
Binatang kecil ini membuat hari bertambah kesibukan tersendiri, tapi aku sangat menikmati.
Dirumah mumu dilepas saat pagi di bawah sofa ditengah rumah, itupun tidak sengaja.
Akhirnya menjadi kebiasaan, bila pagi tiba Mumu mengigit pintunya berusaha keluar, ia terus berusaha setengah mati mengigit pintunya sampai keinginannya terpenuhi, keluar kandang.
Jika pintu terbuka, Mumu akan berlari kencang kebawah kolong sofa kain berwarna hijau muda.
Sofa itu benar benar menjadi korban gigitan Mumu.Sebagai binatang pengerat Mumu membuat lubang dan masuk ke dalam sofa. Rasa penasaranku, kuintip apa yang dikerjakannnya..oalahhhhh...bersih bersih badan dan tertidur lelap didalam sofa. Mumu membawa banyak kuaci biji matahari dari kandangnya ke ujung sofa untuk dimakan seharian, ada pula popcorn serta palet khusus berbentuk bintang...mulut Mumu gembung saat membawa bahan pangannya ke dalam sofa..seakan hendak pergi berkemah..
Mumu yang lucu..binatang itu bergerak maju mundur dengan tangan seakan mengali tanah, berputar dan wajah muncul di pinggir sofa...
"Mumu masih disitu..Mumu, " teriakku..pasti Mumu tiba-tiba menongolkan mukanya...kemudian bersembunyi lagi, jika haus Mumu akan keluar sendiri menuju kandangnya untuk minum. Kandang kutaruh di samping sofa dengan pintu terbuka..atau jika ia bosan ia akan tidur sendiri di kandang kecilnya.
Tanpa sengaja, karena kolong sofa itu sempit dan gelap, aku memakai senter untuk mencari Mumu dan mengambilnya dari dalam. ternyata Mumu menjadi terbiasa. Setiap aku nyalakan senter dan memanggil namanya, otomatis dia akan keluar dan dengan mudah aku memasukkan kembali ke kandang.
Senter merah kecil itupun kunamakan senter Mumu.. karena banyak senter, tapi senter Mumu lah yang harus selalu ada.. sampai saat itu senter merah itu tersimpan untuk mengenang mumu..
Mumu hamster ku yang lucu, membuatku menjadi rindu.
sekarang mumu tidur abadi di kebun bungaku
pasti asik dengan kuaci biji matahari
Aku menangis saat Mumu pergi
jangan tertawakan aku, kekanakkan sekali
tapi itulah aku...tidak bisa kuungkapkan perasaanku.
Mumu de Hamster tlah menjadi bagian ceritaku.
Mumu de Hamster Winter white.
(RIP 29 Desember 2010 - 30 Oktober 2011)
Ku tanam ia di kebun bungaku.
Berlari riang ya Mumu sambil makan biji matahari.
Semoga aku dapat bertemu, Kau, Binatang lucuku.
Mumu de Hamster.
Anak-anak merengek minta dibelikan binatang yang mirip tikus tak berbuntut.
29 Desember 2010 anakku Nisa Latifah Ihsan membeli seekor hamster white winter jantan.
Gemuk dan lucu, Mumu namanya : Mumu de Hamster.
Awalnya aku geli memegangnya, namun ternyata aku jatuh cinta dengan Mumu,
kesibukan anakku di kampus membuat aku mengambil alih mengurus dan merawat mumu.
membersihkan kandang, mengantikan serbuk kayu serut halus memberi makan kuaci dan makanan khusus hamster, memandikan di pasir mandi yang lembut rasa lemon, kadang aku memberi vitamin Vitagel dan susu khusus hamster yang berbentuk bulat.
Binatang kecil itu membuat kesibukan baru yang menyenangkan, aku pun rajin membaca tentang merawat hamsters. Alhasil Mumu gemuk, sehat dan lucu, bahkan Mumu dibawa ke dokter hewan oleh anakku. Sayang dokter hewan tidak mengkhususkan merawat hewan kecil.
Binatang itu ternyata mengerti saat manusia menyayanginya, iapun membalas dengan kelucuannya.
Mumu selalu bangun jam 02.00dini hari. Caranya Mumu berlari kencang di roda permainannya, seakan membangunkanku untuk sholat Tahajud. Saat aku bermukena ia keluar dari kadang kecilnya dan sibuk mengigit pintu besinya..merusak kandang plastiknya.
Seorang ibu rumah tangga seperti aku, kadang agak aneh begitu mencintai Mumu yang hanya seekor hamster kecil. tapi itulah yang terjadi padaku. Mungkin karena anak tunggalku dan suami mempunyai kegiatan sendiri, aku hampir sendirian seharian dirumah hanya Mumu temanku.
Mumu pernah sakit mata, ia mengosok terus matanya hingga luka, membuatku sedih tak terhingga,
Ya Allah sembuhkan binatang lucuku.. akupun membawanya dalam doaku..terdengar aneh.
Binatang kecil ini membuat hari bertambah kesibukan tersendiri, tapi aku sangat menikmati.
Dirumah mumu dilepas saat pagi di bawah sofa ditengah rumah, itupun tidak sengaja.
Akhirnya menjadi kebiasaan, bila pagi tiba Mumu mengigit pintunya berusaha keluar, ia terus berusaha setengah mati mengigit pintunya sampai keinginannya terpenuhi, keluar kandang.
Jika pintu terbuka, Mumu akan berlari kencang kebawah kolong sofa kain berwarna hijau muda.
Sofa itu benar benar menjadi korban gigitan Mumu.Sebagai binatang pengerat Mumu membuat lubang dan masuk ke dalam sofa. Rasa penasaranku, kuintip apa yang dikerjakannnya..oalahhhhh...bersih bersih badan dan tertidur lelap didalam sofa. Mumu membawa banyak kuaci biji matahari dari kandangnya ke ujung sofa untuk dimakan seharian, ada pula popcorn serta palet khusus berbentuk bintang...mulut Mumu gembung saat membawa bahan pangannya ke dalam sofa..seakan hendak pergi berkemah..
Mumu yang lucu..binatang itu bergerak maju mundur dengan tangan seakan mengali tanah, berputar dan wajah muncul di pinggir sofa...
"Mumu masih disitu..Mumu, " teriakku..pasti Mumu tiba-tiba menongolkan mukanya...kemudian bersembunyi lagi, jika haus Mumu akan keluar sendiri menuju kandangnya untuk minum. Kandang kutaruh di samping sofa dengan pintu terbuka..atau jika ia bosan ia akan tidur sendiri di kandang kecilnya.
Tanpa sengaja, karena kolong sofa itu sempit dan gelap, aku memakai senter untuk mencari Mumu dan mengambilnya dari dalam. ternyata Mumu menjadi terbiasa. Setiap aku nyalakan senter dan memanggil namanya, otomatis dia akan keluar dan dengan mudah aku memasukkan kembali ke kandang.
Senter merah kecil itupun kunamakan senter Mumu.. karena banyak senter, tapi senter Mumu lah yang harus selalu ada.. sampai saat itu senter merah itu tersimpan untuk mengenang mumu..
Mumu hamster ku yang lucu, membuatku menjadi rindu.
sekarang mumu tidur abadi di kebun bungaku
pasti asik dengan kuaci biji matahari
Aku menangis saat Mumu pergi
jangan tertawakan aku, kekanakkan sekali
tapi itulah aku...tidak bisa kuungkapkan perasaanku.
Mumu de Hamster tlah menjadi bagian ceritaku.
Mumu de Hamster Winter white.
(RIP 29 Desember 2010 - 30 Oktober 2011)
Ku tanam ia di kebun bungaku.
Berlari riang ya Mumu sambil makan biji matahari.
Semoga aku dapat bertemu, Kau, Binatang lucuku.
Mumu de Hamster.
Nisa Latifah Ihsan dan Mumu de hamster.
Mumu bagian dari keluarga.
Mumu bagian dari keluarga.
No comments:
Post a Comment