Sedesir saja di hati, itupun doa...
Seperti cerita ini.
Jalan kecil, di kiri kanannya, dibangun rumah-rumah petak dengan ragam aktivitas.
Menjemur bantal, menjual lotek, warung kecil dan tanggisan anak kecil.
Kalimat tanpa spasi. Aku hanya ingin menulis dan terus menulis, tentang kucingku, cerita hidupku dan semuanya.
Meluap kata cinta
Persetan untuk diucapkan.
Tak lagi angin ku hembuskan.
Tak perduli
biarlan embun memudar
Terbang di bawa mentari
tak lagi ku merindu
sudah kubuang asa
bawa sana
tak lagi dipagi ini
Merindu, sia sia
tak pernah pula menyapa
mungkin
Untuk sejenak merenung
Jalan mana yang di pilih.
merindu terlalu pagi.
sampai kapan.
Sayangku, sudah pulang...Apakah merasa sendiri? "I am not alone, because me and my shadow" |
Yang cantik dan galak (Dokpri) |
Ngedot sambil tertidur (Dokpri) |
Neko, dimanakah kau berada? |
Neko dengan mpengnya. [dokpri] |
Menunggu.
lelah
menunggu
ragu.
hampa semuanya.
apa yang dicari?
menunggu
ketika denyut kasmaran
tak terasa
menunggu
lelah
menunggu
ragu.
Duhai, yang tak tau rasa.
Tunggu jawabanku
menunggu
atau, tetap menunggu
atau berlalu.
Uncrit dan Mbing mengempeng di Mak Kikun |
Neko Hameri, siap berangkat dari desa Cikalahang ke Bogor |
Neko ku sayang |
Oddie |
Bulan menunggu purnama
Menanti waktunya tiba.
terasa lama
merindu.
Nyatanya, tak ku duga.
aku bermuram dalam sinarku
kau...
besenang.
kau yang tak merindu seperti aku
Berliburlah.
berselancar.
pilihan, bukan untukku
bulan separuh bayang
muram
Jangan tanya lagi.
Kenapa aku mencintaimu?
seperti juga kau,.
tak bisa menjawab.
setiap daku bertanya.
Cinta.
tak perlu sejuta kata
"aku mencintaimu."
Cinta, perlu tindakan bukan kata merayu.
namun aku, wanita.
sekali, katakan pula kata merayu.
katakan pula , cinta.
wanita tetap wanita.
bahagia di saat, dicinta dan mencintai.
Cinta.
"Neng, hari ini aku merasa lelah. Badanku sakit semua...Udaranya ekstrim. Pagi dingin, siangnya terlalu panas. Sore cerah. Berubah-ubah."
Yun membaca pesan di malam itu. Hatinya pilu, tiada bintang di langit menambah suram.
"Saredih, nggak ada yang mijet."
Pesan beruntun masuk.
"Akang sakit? sudah minum obat?" tanya Yun, terbayang lelaki itu meringkuk sendiri, nun jauh di belahan barat dunia.
"Nanti sembuh sendiri, sigana kudu ke Indonesia." keluh Mul.
"Sabar, atuh. Kumaha deui?" rayu Yun.
"Heudeuhhhh...judul laguna, aku terpuruk di sini..."
Lalu, Yun dan Mul tertawa bersama.
Hilang semua rasa sakit dengan mencurahkan perasaan, walau hanya lewat pesan. Hanya itu yang bisa di lakukan...Benua yang berbeda.
"Kang, urang sakit," bilang Yun.
"Hah!!! sakit noan, Neng?"
"Sakit rindu" jawab Yun sambil tersenyum.
"Ahhhh, kamu mah siga ABG"
"Cepat pulang....Lila teuing di dinya,"
"Kumaha deui atuh...gawe."
"Judul laguna, terpuruk aku di sini," balas Yun yang sama dengan Mul.
Mul, lelaki itu semakin gemes.
Seketika sakit badannya sirna. walau hanya berkata lewat pesan. Semua begitu indah. Sore di Swiss, malam di Indonesia. tak menjadi masalah.
Yun dan Mul, jarak mereka yang begitu jauh, namun hati mereka begitu dekat.
"Hujan nggak disana?" tanya Mul sambil bersiap berangkat kerja.
"Nggakk, Kang"
"Di sini hujan"
"Loh, katanya udara cerah. Kok tiba-tiba hujan?" Yun merasa heran.
"Hujan rindu"
Yun tersenyum membaca pesan itu.
"Neng...berangkat dulu ya, aku sudah sehat. Nih! kukirim, lagu hujan rindu.
Tau nggak penyanyinya?"
"Nggakkk," tiba-tiba pesan masuk, lagu Hujan rindu, penyanyi Hari Mukti.
Selalu ada cara dibuatnya untuk Yun. Lelaki yang tak romantis, kadang sedikit aneh.
"Pria aneh yang ngangenin."
Kembali Yun tersenyum.
Benar, di sini sedang hujan.Derasss.
beribu hujaman di kalbu.
Hujan rindu.
Yun menghapus bening air matanya.
Kutetap merindu, dan menunggu.
Sampai kau kembali
Cikalahang, 14 Juni 2015.
My Cat Story
sumber : klik |
jangan kau lupakan
janji yang kuharap
malam aku mimpikan
siang ku kenang
tidurpun aku tersenyum
bersama denganmu, duhai
menari bersama dalam rinai
berpayung di terik surya
berenang mengarungi asmara
jangan kau lupakan
siang kunanti
malam kuimpikan
Ohhh, duhai.
senyummu ada, saat kupejam mataku
tawamu masih ku dengar
kau goda aku, jika aku merajuk
duhai.
jangan kau lupakan
janjimu, siang dan malam
Bogor,3 Mei 2015
Menanti Ibu, jemput Megumi |
Tuhan...
Jagalah dia selalu.
berilah kesehatan
Rezeki yang halal.
Tuhan
Jagalah dia selalu
dengan limpah rahmat
hidayah yang banyak
Tuhan
Berilah kami waktu
saling menjaga
saling mendoakan
Kini, jauh di ujung benua
Sendiri
memandang hari
melintas waktu
mencari kehidupan
"Wish you here with me Now"
Semoga. Tuhan mengabulkan
seluruh doa...hope and pray