Pada embun, daun berbisik lirih, "aku mencintaimu."
Jika mentari datang, janganlah pergi.
...kekasihpun, beringsut diam, melepas cumbuan.
"Tetaplah di sini".
Daun kuning mendekap, "dihatiku".
#takdir
Siapa pula yang tau? datang dan pergi.
(Puisi ini aku tulis 6 tahun lalu, 31 Oktober 2014.)
Di kala sendiri, aku bermunajat.
Dan Allah menjawab setelah tahun berganti, seorang kekasih hati, menjadi bagian jiwa....dialah suamiku.