"Draggueen! eike gagal lagihhh"
"Lha! semua serba tanggung," sahut Umai melihat penampilam anaknya.
Serba enggak jelas, susahlah jika jiwa terperangkap di antara wanita dan pria.
Wansintus namanya jika di siang hari, saat malam pun tiba ia menjadi Wati Maniz.
Hampir seminggu Wansintus, eh! Wati sakit dan hanya di tempat tidur.
Saat sehat, ia bercermin dan terkekek menertawai diri sendiri.
"Hihihi... Eeehhhh, kenape eike gini, Chinnn" batinnya.
Kumis dan janggut tumbuh enggak sempat dicukur, kemana larinya kecantikan Wati....#resiko kalo banci sakit, boro-boro dandan, bangun aja enggak bisa.
Merana memang..Sering itu terpikir oleh Wati.
Mengapa aku jadi banci? Apa salahku?
Orang bilang aku banci, bencong, waria, wadam, draqquen, shemale.
Apapun sebutannya... Benciiiiiii, deh! eike.