"Aku sudah besarrrr..."
mungkin kalimat itu yang dia teriakkan padaku, bayi kucingku. Neko Hameri.
Lihat...mataku juga sudah besar, berwarna hijau terang.
Dan suprise! Aku sudah bisa minum sendiri.
Bahagianya.
Tak terasa, Bayiku sudah besar.
Sebuah keajaiban, Neko bisa bertahan dan tumbuh sehat.
Semua karena rasa optimisku.
Aku pasti bisa!
itu prinsipku.
Sekalipun, aku akan direpotkan dengan kehadirannya, namun aku selalu yakin, aku bisa merawatnya.
Aku jadi ingat, saat kutemukan. Matanya belum terbuka dan daun telinga masih mingkep.
Jalannya masih merangkang dengan perutnya, gugup gemetar.
Badannya penuh luka, karena di lempar dari motor Aku harus membawanya pulang dari ds Cikalahang, Cirebon ke Bogor. Sebuah perjalanan panjang, untujk memberi kesempatan hidup, seekor bayi kucing kampung.
Di usia sebulan, gigi taring sudah tumbuh. Dengan gerak tubuh yang sudah stabil. Mobilitasnya sudah tinggi, berlari dan bermain.
Bola matanya sudah jelas berwarna hijau terang.
Neko Hameri, memasuki usia dua bulan. Awalnya, aku takut meninggalkannya di rumah, takut di serang dengan kucing lainnya.
Namun, tak kusangka, Neko bisa bergabung, kucing lain juga menerimanya. Dan banyak mengalah kalo sedang bermain terkam terkaman. Neko selalu membut aku kaget. Heran,bagaimana Neko bisa berada di atas ranjang. Ow, kucing pintar, naik dari keranjang pakaian di samping tempat tidur, merayap naik, hap...bisa sampai ketempat yang lebih tinggi.
Hingga kini, Neko masih mengedot dan ngempeng sendiri seperti biasa. Yang melegakan, dia sudah bisa makan dryfood.
Suatu hari, tanggal 21 September, Neko nggak mau mengedot. Hidungnya mengendus ngendus puting/pentil dot. Aku pikir karena bau susu basi. Aahhh...kucing memang pembersihan, makanya memilih minuman dan makanan bersih saja yang di santap. Melihat Neko nggak mau ngedot. Segera kuganti pentil dot yang baru. Alhamdullilah, Neko mengisap dengan lahap. Tapi...anehnya, susunya nggak berkurang. Sambil mengerutu, kenapa minum susunya sedikit, buang buang susu formula, yang harus diganti tiga jam, takut keburu basi.
Neko Hameri, sudah bisa minum sendiri |
Tanggal 26 September 2015.
Pemandangan yang aku nantikan, selama ini. Neko minum di mangkok air milik kakak-kakaknya.
Mungkin, dia meniru kakak-kakak yang lain. Ohhh..Neko sudah mandiri. Bagi aku, kucing yang sudah bisa minum dan mempergunakan lidahnya, tandanya kucing itu bisa lepas sapih.
Senangnya...Neko sudah besar. Aku tak perlu was-was jika keluar rumah, harus buru-buru pulang untuk menganti susu di dot.
Yang tak berubah, hobinya yang mengedot. Setiap pengedot, dia melihatku, kemudian meloncat turun dari keranjang ke mangkok air. Minum dengan cepat.
"Kok haus terus," pikirku.
Oh, mungkin lagi senang minum air putih.
Pagi ini, boneka tempat dot dijatuhkan Neko dari keranjang.
Pluk! dia melihat dari atas.
"Nekooo," teriakku, aku segera mengambil botol susu itu. Loh! air susunya tidak tumpah, bahkan tak berkurang sedikitpun.
Astagaaaa....ternyata, pentil dotnya tidak berlubang, ternyataaa, selama ini, 5 hari ini, Neko hanya mengisap saja. Aduh...pantaslah, selalu berlari ke mangkok air. Ya Ampun, kenapa aku sampai kurang teliti beginim
Aihhhh...kasihan kucing kecilku.
Karena haus, Neko jadi belajar minum sendiri. Ini sebuah keberuntungan yang tak di sengaja.
Tuh, sekarang Neko sedang balas dendam, terus...mengedot, sebentar berhenti mengecap lidahnya. Melihatku, mungkin berkata, "Minum susu enak sekali"
Neko Hameri.
Sebuah ajaiban bisa tumbuh sehat, lucu dan mengemaskan.
Akhirnya, aku bahagia, melihat Neko bisa mandiri.
Teman catslover, jika kita tekun, telaten, dan ikhlas, sekalipun kucing dibawah umur, pasti bisa terus hidup.Yakin saja. Bisa!!!
Tetap semangat CatsLover yang di hadiahkan Allah, kitten kecil tanpa indukan. Tetaplah bersyukur tanpa mengeluh, mereka adalah hadiah terindah untuk kita. Allah memilih untuk merawat mereka, kucing terlantar, tanpa induk.
Semangat.
#Neko Hameri
#Lets adopt dont buy.
Dua minggu ini anakku miara kucing yang dipungut dari jalan di rumah. Kayaknya seumuran deh sama Neko Hameri. Minta tips dong mbak biar gak bau. Sekarang teras saya bau. Dia eek dan pipis dimana-mana nggak satu tempat aja. Apa harus dimandikan kucingnya atau gimana? Tapi bau tidak enak selalu datang dari teras meski sehari sudah saya semprot air dua kali. *gak pernah piara kucing sebelumnya*
ReplyDeleteKucing akan kembali pada tempat ia buang pup dan pip. Saya memberi tempat kecil yang dilapisi koran, lebih hemat dan irit. Biasa juga pakai pasir khusus kucing. dua hari saya hnya menganti koran bekasnya, tidak saya cuci, agar meninggalakn bau. Lama-lama, kucing akan mencari bau pupnya dan kembali pada tempat yang sama.
DeleteJangan biarkan buang kotoran sembarangan, semua harus di ajar. Untuk membuang bau, agar tidak kembali, pakaian campuran cuka dapur dan air. disemprot ke spot dia biasa buang kotoran. Memandikan kucing, erlu, untuk kebersihan dan membuang ktu.
Semoga bermanfaat
Dear mbak Een.. saya sore ini baca tentang Neko dari awal sampe akhir.. luar biasa mbak En.. betapa baiknya mbak. Dan beruntungnya neko. Saya ada niatan piara kucing tp blm kesampaian. Smg suatu hr bs merawat kucing jg
Deleteterima kasih. semoga hari hari penuh keberkahan. Allah Maha Baik. Neko tumbuh besar dan lucu
Deletebaca kisah neko dari yang kondisinya mengkhawatirkan hingga sehat membuat saya angkat topi untuk mba :). Semoga neko selalu sehat yaaaa
ReplyDelete