Pages

Thursday, December 31, 2015

Sedesir kalimat adalah Doa

Kalimat itu adalah doa.
Sedesir saja di hati, itupun doa...
Seperti cerita ini.

Sebuah jalan lurus selalu kulewati setiap pulang dari pasar Gunung Batu, Bogor.
Jalan kecil, di kiri kanannya,  dibangun rumah-rumah petak dengan ragam aktivitas.
Menjemur bantal, menjual lotek, warung kecil dan tanggisan anak kecil.
Sebenarnya, aku malas melewati jalan ini. Enggan melihat di kiri kanan jalan.

Sunday, December 27, 2015

Pejantan Beraura Damai, Meggie Kucing

Pagi Minggu yang membuat aku tertawa, tentang Meggie. Maaf ya, Meggie...
Dia ingin membuktikan diri sebagai penjantan yang pemberani.

Meggie, kucing jantanku memperlihatkan kegagahannya di hadapanku. Melawan jantan-jantan di sekitar rumah.
Meggie Boy, gantengnya maksimal

Wednesday, December 16, 2015

Si Remaja Bingung Mencontoh Kucing Dewasa #Neko Hameri

Kucing kecilku, Neko Hameri  sudah memasuki usia 5 bulan.


Ini kitten yang istimewa, dibawa jauhhh banget, dari kampungku selama 3 jam.
Heudeh, kucing juga sekampung jeung urang, dari Ds Cikalahang, Dukuhpuntang, Sumber. 
Ini kucing Cirebon hijrah ke Bogor, bagiku, 'sesuatu banget'. Setiap keluarga yang datang ke Bogor, selalu tanya, "Mana kucing yang dulu,"
Iniiii, Neko Hameri udah ganteng, imut maksimal.

Tuesday, December 15, 2015

Merindu ke Pagian

Meluap kata cinta
Persetan untuk diucapkan.
Tak lagi angin ku hembuskan.
Tak perduli

biarlan embun memudar
Terbang di bawa mentari
tak lagi ku merindu
sudah kubuang asa
bawa sana
tak lagi dipagi ini

Merindu, sia sia
tak pernah pula menyapa
mungkin
Untuk sejenak merenung

Jalan mana yang di pilih.
merindu terlalu pagi.
sampai kapan.

Monday, December 7, 2015

Cara Mengatasi Cemburu Sesama Kucing

#Bonnie Brown

Kemarin bercerita tentang Meggie Boy.

Sekarang tentu ingin tau siapakah Bonnie.Klik di sini


Sayangku, sudah pulang...Apakah merasa sendiri?
"I am not alone, because me and my shadow"
Waktu itu, di rumah hanya ada dua kucing dewasa, Emilie betina dan Bonnie Brown.klik di sini 
Meggie berkiblat pada Bonnie, sang Jantan. Masaiya ke Emilie, mau jadi jantan setengah mateng. 

Bonnie Brown adalah kucing ke dua di rumah saya. Ada Emilie, Bonnie dan Meggie. Dua tahun kemudian, aku adopsi Mama Loli yang beranak di teras. 

Semenjak kedatangan Neko Hameri 3 bulan lalu, Bonnie, cemburu, ia tak mau pulang. Minggat!


Thursday, December 3, 2015

Karakter Kucing Kecil, terbentuk dengan Meniru

Punya banyak kucing, jadilah aku pengamat.
Setiap hari, melihat tingkah laku dan perkembangan mereka tumbuh besar. Memperhatikan karakter masing-masing, nama boleh sama: kucinggg..tapi, kelakuan beda.
Punya karakter sendiri.

Bonnie Brown The Warrior, jantan kalem dan priyayi. Kucing stray yang suka berkelana, nggak  rakus kalo makan.
Tetep kalem menjaga kegantengannya. Dikasih ikan, tetap nggak dimakan, kalo nggak disuruh makan, "Bonnie, makan."
Baru makannn.
Meggie Boy
Sewaktu Meggie di adopsi berumur sebulan. klik di sini
Kucing piatu ini, tumbuh dengan meniru gaya dan jalan Bonnie. Meggie menjadi jantan kalem plus penakut.(ini kesalahan aku dulu, terlalu memproteksi Meggie. Selalu dilindungi)

Wednesday, December 2, 2015

Mama Loli Toti, Mama Baru Neko Hameri

Kucing gemuk berwajah cantik.
Mama dari Odi dan Coki. Mama angkat Neko Hameri.
Namanya: Mama Loli Toti.
Aku sering memanggil dengan Lolita.
Yang cantik dan galak (Dokpri)
Bagiku, dialah Mama yang hebat.klik di sini
Setiap ada yang menyerang anaknya, di pintu pagar rumah. Denger suara Odi dan Coki berkelahi, langsung dari dalam rumah, Mama Loli tergopoh-gopoh menyerang pelaku.

Tuesday, November 24, 2015

#Neko Hameri...Anugrah terindah

Adakadbrah!!!
Crinkkkkk...
Kucing kecil, jadi besar!
kucing jelek jadi ganteng.

Ahhhhh....mengurus bayi kucing bukan seperti sihir.
Perlu kesabaran, waktu, tenaga dan juga biaya (yang point terakhir nih, berasa banget. Betul tidak?)
Namun, jika dilakukan dengan ikhlas, semua bisa dilalui dengan mudah.
Mengurus bayi kucing, benar-benar menguras energi. Seperti anak sendiri.
Sebentar mengeong...nangis, nggak jelas, kadang harus dibawa tidur, ditinggal, nangis.  Belum bisa minum, jadi  tiga jam sekali harus bangun kasih dot.
Ngurus pup dan pip.
Paling menguras emosi, kalo Neko  sakit, diam tidak lincah
Aaahhhh....tidak mudah ngurus baby ini.

Keajaiban! terjadi...

Ketika bayi kucing sanggup bertahan apalagi tanpa indukan.Trus tumbuh besar dan sehat. Senangnya. Seperti melihat perkembangan anak sendiri.
Syukurnya, Neko Hameri nggak susah diurus, bisa langsung ngedot, nggak rewel.
'Neko bayi jelek" kata sebagian orang yang melihat,  kulitnya melebuh berbulu jarang...
ternyataaaaa..crinkkk

Taraaa..ini Neko Hameri sekarang.


Ngedot sambil tertidur     (Dokpri)

Wednesday, September 30, 2015

Aku sudah besar...| Kucingku Neko Hameri

"Aku sudah besarrrr..."


mungkin kalimat itu yang dia teriakkan padaku, bayi kucingku. Neko Hameri.

Lihat...mataku juga sudah besar, berwarna hijau terang.
Dan suprise! Aku sudah bisa minum sendiri.


Bahagianya.

Tak terasa, Bayiku sudah besar.

Sebuah keajaiban, Neko bisa bertahan dan tumbuh sehat.
Semua karena rasa optimisku.
Aku pasti bisa!
itu prinsipku.
Sekalipun, aku akan direpotkan dengan kehadirannya, namun aku selalu yakin, aku bisa merawatnya.

Thursday, September 17, 2015

Neko Hameri...Dimana kau berada?

Neko, dimanakah kau berada?
Neko Hameri
Kucing berumur 2 minggu, kini memasuki usia 6 minggu.klik
Bayi kucing yang ku bawa dari Cirebon ke kota Bogor.Klik
Kucing kecilku nan lincah

Sudah pandai meloncat
Memanjat, dan berlari

tubuh kecil luwes bergerak.
Neko dengan mpengnya. [dokpri]

Ternyata, bola matanya berwarna hijau. berbulu campur.Luka-luka di tubuhnya sudah mulai sembuh. Neko sangat ramah, mulai berani mendekat dengan kucing lain
Neko, pun bermain mundur maju, seperti menerkam. Bersembunyi, merundukkan badannya...Naluri kucing mulai berkembang sesuai usia.

Wednesday, September 16, 2015

Menunggu

Menunggu.
lelah
menunggu
ragu.

hampa semuanya.
apa yang dicari?
menunggu
ketika denyut kasmaran
tak terasa

menunggu
lelah
menunggu
ragu.

Duhai, yang tak tau rasa.
Tunggu jawabanku
menunggu
atau, tetap menunggu

atau berlalu.

Saturday, September 12, 2015

Aku hanya ingin bahagia...[mimpi seekor kucing]

Siapakah mau dilahirkan?
Jika, kehadirannya, tidak diterima.
Jika kau, seekor kucing kampung.
Yang di anggap hama, suka mencuri, buang kotoran sembarangan, biang penyakit toxso, jelek, dekil.

Siapakah?

Hanya karena takdir Allah.
Lahir di dunia ini.
Kemudian nasiblah yang menentukan, mempertemukan orang baik...atau nasib jualah, yang menjadi siksa sengsara. Nasib.
Seekor kucing kampung.
lahirpun, di lihat sebelah mata.
Tak ada yang menyukai.
Siapakah yang mau dilahirkan.
Namun, hidup terus berjalan.

Thursday, September 10, 2015

Kinkun, the Last Generation

Kinkun, kucing baik itu telah pergi.

Sedihku tiada terkira. Kinkunku telah pergi.

Berulang kali, aku meyadarkan diri, bahwa Kinkun benar pergi. Begitu mendadak.

Pagi itu, di bulan Agustus 2015.
Kinkun ditabrak motor. Teriakkan tetangga menyuruh berhentipun tak di ubris.Tetap saja pengendara motor tetap melaju kencang. Aku menangis, ternyata  kucing yang mengelepar itu, Kinkun.
Ia mati seketika. Aku hanya memaki, membatin, semoga karma untuk pengendara itu...Sudah berulang kali aku kehilangan satu persatu kucing baikku. Kehilangan yang tak bisa cepat lupa dalam ingatanku.
Uncrit dan Mbing mengempeng di Mak Kikun

Saturday, September 5, 2015

Alternatif terakhir membawa Kucing

Setelah hampir 20 hari di kampung halaman, aku harus balik lagi ke Bogor. Soal pulang pergi Cirebon-Bogor, biasanya gampang, tinggal naik kereta api, selesai.
Neko Hameri, siap berangkat dari desa Cikalahang ke Bogor
Masalahnya, aku nemu kitten Neko Hameri, di buang  di jalanan depan rumah. (Hadeuhhh...kenapa harus di depan rumah orangtuaku) masih piyikkk, usia sekitar 2 mingguan, jalan aja masih merangkang.  Nggak mungkin, kan, aku tinggal begitu saja di rumah Mama, nggak ada yang bisa merawatnya. Itupun, syukur alhamdulillah, Neko bisa bertahan sampe kini 4 minggu.
Nah, ini masalahnya. Neko Hameri Si kucing lokal, mau dibawa pakai apa, naik kereta api atau bus umum.

Monday, August 31, 2015

Kenapa Kucing, datang ke kita?

"Kenapa ya, kok orang buang kucing," tanyaku pada si Akang.
"Yaiiyalahhh, mana ada orang buang uang." Heudehh, jawabannya itu, memang sih masuk akal. 
Tapi tetap aja, kenapaaa?
Kenapa kucing datang ke tempat aku?  kenapa kucing datang ketempat kita?


Kenapa?
Wajarlah, aku bertanya, kenapa? sebagai manusia bisa juga lelah. Jerit tangis meminta susu atau apa-apalah, butuh ekstra sabar. Apalagi ini bayi kucing kampung...Harus ikhlas dan tulus.
Pernah, suatu ketika, aku bingung banget. Baby Neko Hameri menangis terus, dikasih split susu, nggak mau(belum diberi dot waktu itu). Apa sakit perut atau lapar. lalu aku minta tolong, mencari indukkan kucing, cuman nitip sebentar, nanti aku ambil lagi. Ada sih, tanggapan dari seorang dalam komunitas, malah kasih nomer di kolom komentar. Setelah di cek orang yang mau menolong, herannya, malah jualan hamster. Mana kucingnya? Akhirnya, nggak jadi, trus aku berusaha sendiri menghentikan tangisnya, tanpa sengaja, aku menyodorkan jari kelingkingku. Ealahhh, Baby Neko, cuman mau ngempeng.

Saturday, August 29, 2015

Neko Hameri Kitten, di usia 4 Minggu

Masih ingat, tulisanku, tentang: jangan buang bayi kucing.

Ku tulis, tepatnya, Senin, 17 Agustus 2015 di Hari Kemerdekaan Indonesia... Kemerdekaan, bagi manusia berhati keras, dimaknai, dengan 'tega',  melempar bayi kucing berusia 2 minggu, di pagi buta.
Neko ku sayang
Dialah, Neko Hameri. Bayi kucing itu.
Kuberi nama yang cantik , Neko artinya Kucing. Hameri, singkatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Bayi itu, sebelah kanan tubuhnya terdapat luka-luka, khususnya di atas pelipis mata. Bulunya  berwarna campuran orange muda, putih dan abu-abu tertutup debu jalanan yang kering. Matanya saja belum sempurna terbuka. Matanya masih tampak sipit. Tangisnya serak menembus pagi.

Thursday, August 27, 2015

Kucing Odd eye dihibahkan, karena tak laku jual,

Judulnya rada anehkan
kucing odd eye, tak laku dijual?


Masa sih, sampe nggak laku dijual? Kucing bermata cantik dan aneh, apalagi ini, jenis anggora longhair, white solid...Ckck, apa musabab sampe dihibahkan?

Odd eye cat, secara harfiah adalah kucing bermata aneh, karena warna mata yang berbeda, biru dan non biru(hijau). Perbedaan warna mata dipengaruhi oleh pigmentasi pada iris matanya dan juga refleksi ataupun absorbsi dengan cahaya yang ditangkap oleh mata kita. Odd eye, ditemui pada semua jenis kucing, baik longhair dan shorthair.
Oddie
Ini kisah tentang Oddie kecil.
Kucing berbulu lebat berwarna putih. Namanya, Oddie, sesuai dengan kedua matanya yang berbeda warna, odd eye.
Wajahnya, seakan tersenyum.
Sayang...nasibnya, tak semanis senyum itu.

Tuesday, August 25, 2015

Kenapa sih suka membedakan kucing ras dan dome

"Iihhh, inikan kucing kampung, murahhh tau. Dikasih juga enggak bakal mau, eikeh. Banyak noh! dijalan. Lihat nih, kucing eikeh, kucing anggora, mahallll tau!". Pernah mendengar kalimat itu, sering ya...Kalimat dari golongan pencinta kucing ras. Kucing kampung tidak ada dalam koleksi kucingnya.

Yang nyesek tuh! setiap saya beli makanan kucing jenis mahalan dikit (df). Pasti deh, sesama pembeli langsung nanya," Buat kucing ras, ya, Mbak?"
Spontan saya jawab, "Nggak, Mbak. Ini buat kucing domestik. Biar juga dome, saya sih, kasih makan dan perawatan, yaaa nggak kalah kelas deh sama kucing ras. Kucing  saya sehat dan gemuk. sudah disteril semua..."

Terus saya sadar sendiri, dia nggak nanya, kok, saya jawab puaannnjang banget. Maklumlah, sedikit emosi. Kenapa sihhh, harus membedakan, mana kucing Ras dan kucing Domestik...#Pake istilah 'dome' biar kekinian dan mengangkat derajat kucing kampung. Terus saya sadar lagi, mungkin beberapa orang belum tau. Mereka kira, dryfood makanan khusus buat jenis ras, kalo kucing dome, cukuplah dikasih nasi dan ikan cue.

Monday, August 24, 2015

Jika kamu menjadi seekor kucing...

Bagaimana jika kita, manusia bertukar tempat menjadi kucing?
Kita bayangkan dan meresapi hati menjadi seekor kucing.

Kucing ras berbulu panjang, ditaruh dalam kandang dan di pajang.
Hanya bisa berjalan tiga langkah.
Kemudian, terpaksa tidur seharian.
Itupun, di anggap kucing pemalas.
Bagaimana bisa berlari riang, teruji kandang membatasi gerak.
Bagaimana, bisa bergelut senang, Aku, selalu sendiri dan terus sendiri. Sendiri...

Baksos Steril Kucing yang Pertama, Cirebon

Bismillahi rohmannir rohim.

Alhamdulillah...Atas berkah dan rahmat Allah SWT, Sabtu, 22 Agustus 2015, Baksos steril kucing Cirebon, yang pertama kali dilaksanakan berlangsung sukses.
Baksos steril kucing merupakan kerjasama Team CatsLover Bogor GM12 dengan Komunitas Pencinta Kucing Cirebon(KPKC)
Bertempat di Kolam Renang Hegar (rumah orangtua saya) jalan Jagakarsa Blok 2 ds. Cikalahang Dukupuntang, Sumber, Cirebon di mulai dari jam 8 pagi hingga selesai jam 5 sore dengan sukses. Alhamdulillah, Ya Allah.

Sehari sebelumnya, Jam 8 malam saya menjemput team emak-emak catslover  dari GM12, Bogor di  Stasiun Kereta Api Perujakan, Cirebon. Emak Lucy, Tety dan Fina, relaaa, jauh-jauh datang menjadi sukarelaan, demi suksesnya Baksos steril kucing di Cirebon.
Jam 2 malam di Stasiun kejaksan Cirebon, Mas Harry Nigara, menjemput dokter hewan muda berkacamata, yang relaaaa pula ditodong untuk Baksos steril kucing Cirebon,  dengan biaya steril kucing, harga pertemanan, demi kucing-kucing.

Monday, August 17, 2015

Jangan membuang bayi kucing...


Senin, 17 Agustus 2015.
Tentang baby Neko

Pagi yang dingin.
Suara tangis kecil terdengar serak hampir tak bersuara lagi. Aku melihat, bayi kucing tepat berada di pinggir jalan depan rumah di desa. Jalan yang ramai lalu lalang kendaraan, mungkin saja sengaja untuk di dilindas. Membunuhnya secara berlahan. Bayi kucing, dibuang beralaskan daun keladi. Tubuh kecil itu, merangkak putus asa. Gemetar kedinginan dan lapar. Diusia dua minggu,  ia terbuang. Sendiri, tanpa induknya.
Tak ada yang perduli.

Thursday, August 6, 2015

Sepasang Angsa

:: Sepasang angsa.

Bisakah  aku seperti itu?
menjadi sejati
menua bersama
Kata, entah.
selalu mengudara, darimu.
Entahlah...
melemahkan anganku
Lalu, buat apa bertemu.
berhari ku mengumpul rindu
Jika, berjumpa nanti,
itu  bukan untukku.
Kau, yang tak pernah ku mengerti.
Kau....
Kau.

Purnama muram

Bulan menunggu purnama
Menanti waktunya tiba.
terasa lama
merindu.

Nyatanya, tak ku duga.
aku bermuram dalam sinarku
kau...
besenang.

kau yang tak merindu seperti aku
Berliburlah.
berselancar.

pilihan, bukan untukku
bulan separuh  bayang
muram

Saturday, August 1, 2015

Serendipiti: Awal Januari Lalu

"Kemana saja, kamu selama ini," tanyaku.
Betapa lama aku menantimu.
Tuhan menjawabnya di awal Januari.
Doa-doa panjang kulangitkan setengah usiaku.
" Tuhanku, pertemukan aku pada seseorang yang mencintai, apa adanya"

Kubisikkan rasa rinduku, pada Tuhanku
Entah kepada siapa, seseorang itu.
Ternyata, aku harus sabar menanti.
bertemu denganmu.
Tak kuduga,
tak pula kucari
semua begitu saja terjadi.

Serendipiti.
Awal Januari, kau jawab sapaan.
Cara bicaramu padaku.
membuatku melangit.
menuju angkasa hingga nirwana.
Kau, tau, duhai.

Aku ingin terbang berjumpa denganmu.
Melihat sosok dan senyumku.
Aku ragu, maukah kau bertemu?
Serendipiti

Langit bumi Pajajaran, cerah.
Aku tiba, dalam perjalanan panjang.
Sore itu, aku berdebar, gelisah.
Adakah yang menjemputku?
Seumurku, aku datang dan pergi sendiri.
itupun, aku tak dipenuhi debaran.

Friday, July 24, 2015

Bertanya pada kaca

Aku lupa rasanya.
Bagaimana jatuh cinta?

Seraut wajah, mengeryitkan alis.
memandang lama.
Hmmmm...itu wajahku sendiri.
Aku lupa rasanya.
Sekian lama, terkubur dalam kehidupan.
Cinta? bagaimana rasanya?
Lupa rasa.

Tuesday, July 21, 2015

CINTA

Jangan tanya lagi.
Kenapa aku mencintaimu?

seperti juga kau,.
tak bisa menjawab.
setiap daku bertanya.

Cinta.
tak perlu sejuta kata
"aku mencintaimu."
Cinta, perlu tindakan bukan kata merayu.

namun aku, wanita.
sekali, katakan pula kata merayu.
katakan pula , cinta.
wanita tetap wanita.
bahagia di saat, dicinta dan mencintai.

Cinta.

Monday, July 20, 2015

Promise

Jauh di lubuk hatiku.
Tersimpan namamu.

Cepat pulang.
Meraki.
Merindu.

Friday, July 10, 2015

Melintas Parit Kecil

Parit kecil membelah desa
melintas di sana, setiap pulang sekolah.
Parit itu  digenangi air mengalir.
dangkal,  berlumpur halus.

Entah, apa nama bunga itu?
seperti matahari.
kelopaknya berwarna kuning
sari bunga bundar kecoklatan.
berbau sengit, berdaun duri
rimbun di sepanjang parit.

Thursday, July 9, 2015

Tak Ingin Pulang

Kutulis diantara terik matahari
Musim panas, 35 derajat.
Bermandi keringat.
Aku berada di langit tanpa kuas.
Biru menghampar tak berawan
lelaki wanita ramai berjemur
hanya memakai celana dalam.
tak ada kata malu, itu biasa.

Sunday, July 5, 2015

KALAH

Yang menyakitkan, adalah
Kalah pada kehidupan setelah 22 tahun.
Runtuh sudah ketegaran.
Aku tak mau bertanya lagi pada Tuhan.
Kenapa?
Tak lagi mengeluh pada manusia.
Aku hanya menunggu jawaban dari Allah.
Kini, kuterima semua.Takdir.

Tuesday, June 23, 2015

Entah...Bingung, Diam, Hening.

Matanya mengudara memutar langit berwarna jingga kemerahan.
entah, tak tau rasanya.
Mau dibawa kemana semua ini?
sebuah pertanyaan di sudut hati.
tak berani bertanya.
sebab, tak sanggup mendengarnya.
Diam, hening.

Tuesday, June 16, 2015

Darling, ini cerita tentang Bapakku

Darling, aku ingin bercerita padamu.
Diam, dan dengarkan saja.
Sore ini, aku rindu pada bapakku.
Sosok tauladan dalam hidupku.
Lelaki Jawa tengah.
Menikahi ibuku, asli Cimahi.
Makanya, Bapak betah di leuwi gajah.
Bapakku, tegas dan sederhana.
Tak suka marah.
Aku sangat menghormati.
Dia, adalah bapakku.

Monday, June 15, 2015

HUJAN RINDU

"Neng, hari ini aku merasa lelah. Badanku sakit semua...Udaranya ekstrim. Pagi dingin, siangnya terlalu panas. Sore cerah. Berubah-ubah."
Yun membaca pesan di malam itu. Hatinya pilu, tiada bintang di langit menambah suram.

"Saredih, nggak ada yang mijet."
Pesan beruntun masuk.
"Akang sakit? sudah minum obat?" tanya Yun, terbayang lelaki itu meringkuk sendiri, nun jauh di belahan barat dunia.
"Nanti sembuh sendiri, sigana kudu ke Indonesia." keluh Mul.
"Sabar, atuh. Kumaha deui?" rayu Yun.

"Heudeuhhhh...judul laguna, aku terpuruk di sini..."
Lalu, Yun dan Mul tertawa bersama.
Hilang semua rasa  sakit dengan mencurahkan perasaan, walau hanya lewat pesan. Hanya itu yang bisa di lakukan...Benua yang berbeda.

"Kang, urang sakit," bilang Yun.
"Hah!!! sakit noan, Neng?"
"Sakit rindu" jawab Yun sambil tersenyum.
"Ahhhh, kamu mah siga ABG"
"Cepat pulang....Lila teuing di dinya,"
"Kumaha deui atuh...gawe."
"Judul laguna, terpuruk aku di sini," balas Yun yang sama dengan Mul.

Mul, lelaki itu semakin gemes.
Seketika sakit badannya sirna. walau hanya berkata lewat pesan. Semua begitu indah. Sore di Swiss,  malam di Indonesia. tak menjadi masalah.

Yun dan Mul, jarak mereka yang begitu jauh, namun hati mereka begitu dekat.

"Hujan nggak disana?" tanya Mul sambil bersiap berangkat kerja.
"Nggakk, Kang"
"Di sini hujan"
"Loh, katanya udara cerah. Kok tiba-tiba hujan?" Yun merasa heran.
"Hujan rindu"
Yun tersenyum membaca pesan itu.
"Neng...berangkat dulu ya, aku sudah sehat. Nih! kukirim, lagu hujan rindu.
Tau nggak penyanyinya?"
"Nggakkk," tiba-tiba pesan masuk, lagu Hujan rindu, penyanyi Hari Mukti.

Selalu ada cara dibuatnya untuk Yun. Lelaki yang tak romantis, kadang sedikit aneh.
"Pria aneh yang ngangenin."

Kembali Yun tersenyum.
Benar, di sini sedang hujan.Derasss.
beribu hujaman di kalbu.
Hujan rindu.

Yun menghapus bening air matanya.
Kutetap merindu, dan menunggu.
Sampai kau kembali

Cikalahang, 14  Juni 2015.

Sunday, June 7, 2015

KEHAMPAAN

Temaram kota, lampu jalan kuning.
Suara lalu lalang begitu bising.
Dibangku taman, Laila duduk.
Hampa dan sendiri.
Tiba-tiba, semua melintas dalam benaknya.
Tiga tahun yang lalu.
Laila tersipu, pandangannya mengudara.
Dinding penuh kerlip kuning gading.
Rambutnyaa berhias kembang goyang.
Jemarinya yang selalu dipuja kekasih hati
"Dik,  jarimu berujung lancip," puji Sopian. Kala berdua, saat mereka bertemu.

Saturday, June 6, 2015

Virus Cinta si Kucing Kampung

Iiih...soal kucing aja jadi masalah. ?
Kucing kampung lagi.Gitu aja ribut.
Biasa aja kaleeee, jangan di dramatisir.
Itu kalimat, dari orang yang tidak suka kucing. Jadi, aneh melihat adanya petisi terhadap pelecehan kucing kampung.

Wednesday, June 3, 2015

Kerinduan seekor Kucing

Aku berdiri di depan pintu rumah.
Tiba setelah tiga jam naik kereta.
Aku berdiri di samping Mamaku.
Lelah, tapi bahagia.
Didepan pintu aku memanggilnya.
"Megumi..."
Kucing jantan itu memandang sejenak.
Diam, ke kiri, ada aku, kekanan mamaku.
Megumi, kucing kesayangan mamaku.
Setia menemani, kala Mama sendiri.
Selalu tidur di kamar.

Saturday, May 30, 2015

Mengengam asa

Asmara, berlumut di ujung hati
cahaya asaku memburai
serasa abu-abu
bertahan atau....
Kupilih dirimu.
dipucuk hatiku.
terkadang mulai goyah
mengengam atau..

Friday, May 29, 2015

Megumi, Kucing Nenek

My Cat Story


Megumi....
Nama cantik kuberikan.
Nama jepang, yang berarti : terberkati.
Megumi, Kucing Nenek.
itu kata ke delapan cucu mamaku.
Teman setia, di kala sendiri.
jika tak pulang, Mama resah menanti.
Megumi, tidur di samping mama.
Setia dan selalu menanti Mama pulang.


Megumi, setahun tak terasa.
kucing kecil di antara tumpukan kayu bakar.
bergumul dengan abu.
Megumi.
Kucing Nenek.

Wednesday, May 27, 2015

Lima Menit

Melirik di ujung mata
sambil menunduk...
memperhatikan seluruh gerak
kerling sekedip.


Gelisah, kau di ujung meja
tarikan nafasmu tak tentu
hembusan bakau...huh!
gelisah, seteguk kopi
tak jua menyembunyikan
seluruh gejolak hati.

kau, dalam lima menit.
tak jua tenang
aku di sini.
sekedip
mengerling di ujung mata

Monday, May 25, 2015

Angin Semusim


bulir hujan seribu rindu
duhai, gembur hatiku
rinaipun, masih tersisa
senja memeluk hari
wangi tanah basah
Lunasi nyanyian rindu

Friday, May 22, 2015

Kerlip Hati

Yun hanya menunduk, meredam gemuruh
Seharian, menanti sebuah sapa.
Hanya tegur darimu.
Tidak pula...kau kemana?
Yun bertanya, melepas egonya.
"Sehari tak menyapa, bukan berarti tak perduli." itu katamu.
Melemahkan asmara Yun.
"Kadang kita butuh sendiri."lanjutmu.

Friday, May 15, 2015

Pada Angin Semusim


Dingin mengigit pagi
mencumbu malam
Berujung rindu
ketukan angin tak ku hirau
aku hanya ingin sendiri.

Thursday, May 14, 2015

Rosen für Sie


"Liebe..."
Yun menarik nafas, pesan pendek dari Mul. Dua puluh empat jam, sengaja Yun tak menyapanya. Apa Lelaki itu ingat dengan dirinya, kangen atau apa kek.
Sekali-kali, Yun mendiamkan. Walau, jujur,  gemuruh di hati, rasanya  mau meledak.
Beberapa menit kemudian.
"Kok cuman dibaca, enggak di balas? Ada apa?...Liebe."
Pesan singkat, masuk kembali.

Yun, tersenyum membacanya. Sengaja, ia membiarkan, tak ia jawab. Ternyata, Lelaki itupun gelisah.
"Leibe, aku cape di jalan. Ini di gunung. Daerah  Perancis Barat. Enggak ada signal."
Yun tetap tak menjawab.
Tiba-tiba, telepon mendering. Kringg!
Yun menjawab pelan. Terdengar di ujung telepon, suara besar dan mengema.
Mul mulai menjelaskan, berbagai alasan, mengapa tak memberi kabar.

Wednesday, May 13, 2015

SIDANG PERTAMA DALAM HIDUP






Saat terindah dalam hidup adalah tangis di saat pernikahan. 
Tangis kebahagiaan, memegang erat pujaan hati dalan  kemurnian cinta.
Perawan dan bujang bersatu dalam mahligai rumah tangga yang diimpikan bersama.
Tangis seorang gadis dalam kebahagian cinta teramat sangat, cinta pertama dan terakhir pada pilihan hati. Semoga lekang hingga menua bersama.

Tangis kedua bagiku, saat melahirkan pertama, anak tersayang. Mendengar  tangisnya pecah bertanda bayiku lahir sehat Tangis yang membahagiakan sebagai seorang ibu.

Tuesday, May 12, 2015

Meretas Rindu

:: Ketawang Gede, lepas panen.

Berlari riang bersama angin
ikan kecil mengejek sinis
aku selalu tak sanggup menangkapnya.
kupu-kupu melayang tinggi
pipitpun tak perduli
mematuk bulir sisa padi

Berlari meniti pematang
meninggal jejak di lumpur
bermain air mengepul keong
Merebusnya diberi garam
tak pernah berpikir, itu racun.
Buktinya, aku tetap hidup!

Monday, May 11, 2015

Bulir Embun di Pucuk Daun

Inginku berhenti merangkai huruf
menghujam meluruh resah.
inginku berhenti menanti
melaruhkan kehampaan
hatiku yang terasa kosong
mengumpul embun di pucuk daun
pecah bulir tak terangkai
aku sendiri yang merajut
entah kau...

Saturday, May 9, 2015

Diantara Dua Benua

Mentari bersinar di belahan benuaku
namun, Kau berpeluk dengan rembulan
Kala aku merangkul peraduan.
Kau menghirup kopi sendirian.
Saat aku, terbangun lagi.
kau lelap, pulas...dalam mimpi.
Lalu, aku menatap detak jam.
untuk menunggumu.
untuk lima jam atau lebih.
tik tak tik tak
tik tak tik tak

Thursday, May 7, 2015

Aku Bersama Hujan

sumber : klik

AKU BERSAMA HUJAN


Hujan turun
Aku tak mau berpayung
menari di dalamnya
sekalipun, matamu menatap tajam
kadang, aku merasa ragu
bisakah bersamamu?


Kau yang jarang menyapaku.
aku merajuk.
"Aku tak romantis" katamu.
"Iyaaaaaa," teriakku nyaring.

Hujan menhujam rinduku
cintaku, berlumut di ujung jantung
asaku mulai sirna

"Mengertilah...." teriakmu.
"Iyaaaaaaaaaaaa" jeritku menembus hujan
Tumpah dalam genang.

Ragu.

Kau diam, tak juga merayuku.
"Ini..."  kau memberi payung.
Kau hanya menatap dalam

Aku mendekat.
kecewa.

"Mengapa tak juga kau mengerti"

Kadang aneh.
Kau sering membuatku menangis.
tapi aku selalu merindukanmu
Aneh!


Level Asmara Lola Lady Biker

Terhempas, hal biasa bagi Lola
Asmara lalu lalang
bagai ngegas motor gede.
Asmara datang dan pergi
bagai melaju cepat di jalan.
terhempas, namun, kenapa satu ini.
sakitnya, tak terkira.
Lola meninju udara.
menghidupkan motor, menarik nafas
merapatkan kancing jaket kulitnya.
motor gede adalah gaya hidupnya.
ia mlaju, bahkan terasa orgasme.

Wednesday, May 6, 2015

Kau dan Aku

Kau dan Aku
: Untuk pasangan jiwaku
Suara alam riak sungai Kahayan
antara kau dan aku
bahagia antara kita
Saat syahadat sebagai ijab.
mengawali kehidupan bersama
memulai bahtera, mengarungi samudra
gelombang pasang surut
sanggup bertahan.
Tawa dan sedih
gelisah dan senang
itu biasa

Sunday, May 3, 2015

Senyum dalam Mimpi

jangan kau lupakan
janji yang kuharap
malam aku mimpikan
siang ku kenang

tidurpun aku tersenyum
bersama denganmu, duhai
menari bersama dalam rinai
berpayung di terik surya
berenang mengarungi asmara

jangan kau lupakan
siang kunanti
malam kuimpikan
Ohhh, duhai.

senyummu ada, saat kupejam mataku
tawamu masih ku dengar
kau goda aku, jika aku merajuk
duhai.
jangan kau lupakan
janjimu, siang dan malam

Bogor,3 Mei 2015

Thursday, April 30, 2015

Menanti di Jemput ke Bogor | Megumi


CERITA MEGUMI

Menanti Ibu, jemput Megumi
Ingat Megumi? Klik di sini
Dua hari yang lalu, kucing kecil ini di adopsi olehku [27/8/14]
Ada sedikit protes dari Mama.
Aku tau, Mama tidak begitu suka kucing
"Kucingkan bau, buang air di mana-mana."

"Ma, siapa lagi yang menolongnya, kecuali kita. Tong sampah aja sudah banyak di kunci, bagaimana kucing kecil ini bisa makan dan bertahan hidup," kataku pada Mama
Mamaku tidak bisa membantah, diam tak tidak berdaya.
Mamaku tau betul,  aku pecinta kucing.

Tuesday, April 28, 2015

Rembulan separuh bayang

Separuh rembulan dalam sepi
Tersudut menunduk
Bayang dalam gundah
Tempias binar mulai redup
Rembulan, bisakah berbinar penuh.
Bisakah, bayang bersinar terang
Tersudut dalam ragu
"Tak usah kau cemburu."
Ngiang kata Gembintang
kekasih jauh disana

Sunday, April 26, 2015

Doaku Untukmu

Tuhan...
Jagalah dia selalu.
berilah kesehatan
Rezeki yang halal.

Tuhan
Jagalah dia selalu
dengan limpah rahmat
hidayah yang banyak

Tuhan
Berilah kami waktu
saling menjaga
saling mendoakan
Kini, jauh di ujung benua
Sendiri
memandang hari
melintas waktu
mencari kehidupan
"Wish you here with me Now"
Semoga. Tuhan mengabulkan
seluruh doa...hope and pray

Friday, April 24, 2015

START FROM GROUND ZERO AGAIN


Dua puluh dua tahun, waktu yang tidak sebentar untuk berumah tangga
Segalanya telah dilakukan, bersabar, memaafkan, berharap dan berdoa,
berusaha untuk mencoba dan terus mencoba, agar tidak ada penyesalan.
Segudang lebih kesabaran, sekuat karang untuk selalu tegar

Terus berlalu, dalam sandiwara yang entah kapan usai.
Derai tangis seakan kering, entah kapan berakhir
dalam kepiluan, dan beban yang ditutup sendiri.
Kapankah semua berakhir...berharap berakhir indah
tak terasa begitu lama waktu membawaku didalamnya
berdoa dan sholat lail adalah tempat setia mengadu kepada kekasih hakiki
Hanya kepada Allah, aku memohon jawaban terbaik untuk hidupku
"Jika dia jodohku, panjangkan hingga akhir usia dan jika dia bukan lagi jodohku,
inilah jalan yang terbaik untuk mencari kebahagian "

Wednesday, April 22, 2015

Menanti Jawab

Semburat jingga melebur di ufuk
berlari bersama waktu
tak perlu di nanti
akan ada masa, silih berganti
ku tetap disini
setia menanti.
Tak ada janji, hanya menanti.
Melangitkan doa
Menyebut asma-Mu
Melantunkan kalam Illahi
terus dan terus bersujud

Saturday, April 18, 2015

Secangkir Green Tea Latte

Sungguh, aku malu-malu
ragu.
mengatakan padamu.
Bergetar tubuhku
berdebar hati,  deras darah mengalir
menahan rindu
Kang...
aku malu
hanya tersipu...
merona wajahku
berdebar hatiku.

Thursday, April 16, 2015

Dalam keraguan...

I love you
I miss you, darl.
...
Kata yang terlalu sering di ucapkan.
Pada teman, siapa saja.
kata itu, menjadi biasa.
kata itu, menjadi kehilangan makna.
ku tak tau, benarkah kalimatmu.
I love you.