Cerita Mama Majikan tentang saudara tiriku, Emilie
Millliiiiiiii..... seharian dirumah melulu, main atuh!...Kumaha dapet jodoh? eneng...
Miliiiii ...tidur melulu...tetap tidur dibantal favoritnya berwarna biru dan empuk.
Emilliiiiiiiee !!!! # tidak menoleh malah ketakutkan.
Miliii ..berganti suara dengan pelan dan lembut...
hayah..barulah menoleh, "miauwwww "
Sangat penyendiri, dan harus mengunakan bahasa yang sangat lembut, baru mendekat.
Terpaksa Mama Majikan menarik nafas dahulu, kemudian mengubah suara.. Miliii....."
Emillie atau Milli sangat suka biskuit kucing dan kue yang rasanya manis.
Warga di perumahan tau, kucing berkalung orange atau biru itu bernama Milli kucing Ica.
Biar kucing kampung tapi pemeliharaan sekelas kucing ras.
Selalu ke dokter hewan . Lihat! betapa cantik kucing bermata hijau ini.
Kucing yang tidak pernah buang air- sembarangan.
Kucing kecil itu tiba-tiba datang di depan pintu dibawa induknya si Pusy.
Kucing kecil berbulu abu-abu sedikit putih sangat liar seperti ibunya..itulah Milli.
Mungkin Milli anak si old Billy..sepertinya begitu.
Pusy seakan tau, diteras rumah ini akan menitipkankan anak tunggalnya.
Milli ditinggal begitu saja didepan rumah. jika didekati ia akan bersembuyi di tempat sempit bukan main susahnya mendekatinya ...liarnya minta ampun.
Anakku Nisa Latifah Ihsan atau Ica sangat sabar mendekatinya.
setiap hari Ica memberinya makan dan memanggil dengan suara lembut,
mainan pink bertali yang ujung di buat ikan-ikanan dari kain flanel berbunyi gemerincing cara untuk mendekatinya. Awalnya Milli tidak mau, lambat laut ia hanya mau dengan Ica, jika diajak bermain di halaman kecil yang berumput. Hingga kini, Milli selalu menanti dengan setia dipintu kamar Ica. Milli akan sabar menunggu Ica pulang kuliah dengan tidur seharian . Baru ia beranjak jika Ica pulang.
Mili selalu menjawab setiap pertanyaan..ia berkomunikasi dengan baik asal bersuara lembut.
Lucunya..milli akan berlari dan bersembunyi di balik lemari, jika ada tamu atau orang asing, Ia akan terus bertahan sampai tamu itu pergi..benar-benar kucing penyendiri.
Kucing manis yang tidak pernah menyusahkan tetapi menyenangkan.
[Mili dan induknya Pusy]
Milli lahir di bulan Januari 2012 dan disteril pada Jumat, 7 September 2012
Mengapa kami steril ?
Aku lihat si Pusy yang kelelahan dikejar para jantan padahal baru melahirkan.
Pusy terlihat marah dan menyerang jika musim kawin tiba,
mungkin ia cape dan terlalu tua, tubuhnya tak terurus dan anaknya selalu tunggal.
Itulah sebabnya Milli disteril, paling tidak ia akan sehat dan berumur panjang.
Kucing kampung liar akan bertahan, paling lama hanya hidup 4 tahun saja.
Sementara kucing dalam pemeliharaan sanggup hidup sampai 15 tahun.
Aku dan anakku lebih memilih kucing kampung di banding kucing ras,
Mengapa aku harus membayar mahal? bukankah juga sama-sama kucing.
Kucing kampung lebih lincah dan menyenangkan.
Yang terpenting bagiku meng-adopsi kucing adalah kucing yang memiliki sejarah yang memilukan seperti Millie yang tersia-siakan disaat kecil, Molly bild yang buta dan Meggie yang dibuang dijalan.
Semua kucing kampung..toh aku memeliharanya sama dengan kucing ras, penuh kasih sayang.
Kubawa ke dokter hewan hewan, diberi vaksin dan vitamin. Aku beri makanan kering foodcats dan tidak sembarangan. Sama saja kannnnn, sama-sama kucing.
Mungkin bedanya memelihara kucing ras mengangkat prestise seseorang, maybe...apalah seekor kucing kampung. Hmmm tapi itukan semua pilihan masing-masing.
Pernah di suatu ketika anakku membawa salah satu kucingnya ke dokter hewan.
sambil menunggu panggilan masing-masing bertanya pasien apa yang dibawa sesama pemilik
" Mama, mereka heran hanya Ica yang bawa kucing..kucing kampung lagi "
Mengapa begitu perhatian dengan kucing, kucing kampung lagi?
Pertanyaan yang susah di jawab kecuali yang merasakan, betapa cintanya kepada binatang.
Susah untuk dijawab ..rasakan saja sendiri.
Peliharalah binatang karena hatimu akan menjadi lembut
Percayalah dengan kata-kata itu.
***
No comments:
Post a Comment