SANG PENGHULU
tersipu malu saat kau hampiriku
kau yang kunanti dengan merah kelopakku
semua menjadi indah
entah...kau bawa serbuk sari darimana
kau satukan diputikku yg menunggu.
oh kau, sang penghulu
kupu-kupu, lebah bahkan angin
: ambillah nehtar sebagai kadomu
sesaat aku bergumul
meneruskan generasiku
Subhaanal ladzii khalaqal azwaaja kullahaa
Mimmaa tumbitul ardlu, wa min anfusihiim wa
Mimma laa ya'lamuun.
: Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi,
dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
[Surah. Yaasiin 36 : 36]
Bogor, 15 Desember 2013.
***
No comments:
Post a Comment