Jiwa petualangan gua, nih! tetap aja ada, biar kate udah tua...
Udah mendarah daging kali yaa, tetap bergelora. Usia boleh tua, semangat masih muda.
mau coba nih...hap-hap gua kempret aje, lue. Mampus!!!
Aduh N'cang sadar diri dong...maklumlah bekas jawara kampung.
Perasaan masih tetap jadi pendekar.
N'cang...Jalan aja kesenggol, tumbang.
Hmmmmm... N'cang Marwan, mantan centeng Pasar Kembang.
tuh lihat tatonya aja dimana-mana, kaga ilang.
...kasihan itu tangan udah mengelambir, tato muka cewe cantik ikutan jadi nenek-nenek,
gambarnya jadi mengeriput, maklumlah N'cang dulu badannya persis binaragawan.
Nah tuh!! Tato menandakan sisa-sisa kejayaannya masih ada dibadannya..
Ane jadi penasaran, apa fungsi tato sebenarnya :
Tato (tatoo) pada jaman dahulu dianggap sebagai tanda bagi penjahat, tapi jaman kini tato dianggap sebagai kreatifitas seni.
Tato tidak menakutkan bagi orang yang melihatnya.Tato berasal dari kata tatu yang berasal dari Bahasa Tahiti berarti memberi tanda.
Tato memiliki tujuan dan fungsi yang beragam namun dapat dikatakan tato digunakan untuk " memberikan tanda " bagi si pengguna.
Di dalam masyarakat Jepang, tato difungsikan sebagai suatu bentuk ritual dan kemudian bergeser fungsi menjadi sebuah tanda keluarga (Jaman Shogun Tokugawa), tato pada masyarakat Jepang terletak diwajah.
Penduduk Polynesia tato difungsikan sebagai tanda kedewasaan diperuntukkan bagi laki-laki (dibawah pinggang menyerupai celana pendek) dan perempuan (dipergelangan tangan dan kaki).
Pada masyarakat Mesir, tato difungsikan sebagai suatu tanda bangsawan dan kecantikan (tato di alis dan pergelangan tangan).
Di Indonesia tradisi tato dikenal pada suku Mentawai di kepulauan Mentawai Sumatera Barat dan Suku Dayak (Dayak Kayan dan Dayak Iban) di Kalimantan.
Tato merupkan suatu perlambangan yang sakral bagi masyarakat tradisional tersebut.
Fungsi tato dilihat dari segi Religius, Kosmologi, Sosial dan Estetika
Tato menurut fungsi relegius
- Suku Mentawai tato (titi) sesuai ritual Arat Sabulungan. Arat Sabulungan merupakan satu sistem pengetahuan, nilai dan aturan hidup yang dipegang kuat dan diwariskan oleh leluruh suku Mentawai. Mereka menyakini dunia roh dan jiwa.
- Suku Dayak , tato(Rajah) merupakan wujud ungkapan ke pada Raying Hatata langit (Tuhan)
Tato Menurut Fungsi Kosmologis
Suku mentawai dan Dayak, tato merupakan penghormatan kepada leluhur dan simbol keseimbangan alam
Tato menurut fungsi Sosial
- Suku Mentawai tato sarana untuk menunjukan indentitas diri (status sosial ). Suku Mentawai , memiliki tato (titi) diseluruh tubuhnya. Tato sebagai tanda bangsawan terletak pada pergelangan tangan dan kaki dan bagi pemangku adat serta dukun ritual keagamaan tato di rajah disekujur badan.
- Suku Dayak, tato adalah jati diri kekayaan dan sarana proses inisiasi menuju kedewasaan pria di usia 16 tahun.
Tato menurut fungsi estetika
- Suku Mentawai, tato adalah keindahan. Bagi wanita suku Mentawai, tidak memakai tato sama artinya tidak memakai pakaian.
- Suku Dayak , tato ungkapan keberanian dan keperkasaan Pria. Setiap sehabis memenggal kepala (ngayau ) musuh disaat perang, maka setiap kepala akan ditato di kakinya. Tradisi ini sudah dilarang dimasa kini.
Nah! N'cang...Tato sekarang beda dengan jaman dulu, bukan lagi penanda orang jahat tapi sudah bergeser maknanya.
Tapi N'cang jangan lupa, tato haram bagi umat Muslim...
Bagaimana dikatakan sudah bersuci, jika ada bagian tubuh yang bertato. Tato tidak bisa ditembus air. Itulah resiko jadi jawara jaman dulu ya , N'cang.
N'cang mangut-mangut, tau deh, paham atau kagak.
***
No comments:
Post a Comment