Pages

Sunday, December 29, 2019

Mudahnya Membayar Pajak Kendaraan di Samsat Outlet Bogor

Motor tua sudah saatnya pajak STNK tanggal 29 Desember 2019

.
Itu jatuh di hari Sabtu.
Apa Samsat Outlet Kota Bogor libur?

Kerinduan Rambo Kucing Pada Bapak




Ini namanya “Rambo”.

Kucing persia yang sejak kecil diadopsi oleh almarhum ayah saya, dia sehari-hari hanya di rumah saja bersama ayah saya. Makan dan minumnya diperhatikan, bahkan kalau sakit sampai dibawa ke klinik dokter hewan. Hingga tidur pun selalu nempel dengan ayah saya.
Seolah dia sudah terdapat ikatan batin dengan ayah saya.

Monday, December 23, 2019

Kasih Sayang Ibu

Seorang ibu akan berusaha agar anaknya hidup.
Namun kadang, seorang anak akan berharap segera ibunya mati.
Seorang ibu bisa menghidupi banyak anak. Tapi anak tak sanggup memghidupi seorang ibu

.
Jaman sekarang. Itulah yang terjadi, apalagi kalo ibu mulai tua dan pikun. Sudahlah menunggu-nunggu kapan matinya. Apalagi kalau warisannya banyak.
Apa itu hanya pemikiranku.
Itu realita.
.
Anak, anugrah terbesar dari Allah. Anak menjadi kekuatan untuk tetap hidup
bertahan demi Anak.
Pontang pantibg mendidik. Tak adqpun, di ada-adakan. Demi anak mencapai cita-cita agar mereka bisa mandiri.
itulah orangtua, apalagi ibu, apapun bisa diperankan asal anaknya bisa menkadi baik kehidupan.
Dari tarikan nafas. air susu yangbdiberikan tak akan bisa membalas lasih sayangnya.
Tak heran, surga itu di bawah telapak kaki ibu.
Doa ibu adalah pintu-pintu yang segera di ijabah Allah.
.
Sungguh, tega sekali jika anak menjadi kasar, durhaka pada Ibunya.
Merasa dirinya paling benar, paling segalanya. Padahal seujung kukupun tak artinya bagi seorang ibu.
.
Aku selalu berjanji pada diriku, akan tetap tinggal di rumahku, tidak akan menumpang di rumah anak.
Tak akan merepotkan, menjadi beban.
Dalam doaku, mudahkan aku, jika sakit tak usah berlama-lama.
Jadikan husnul khotimah, tanpa merepotkan orang banyak.
.
Hari ini aku bertamu pada seorang sepuh di perumahan.
"Saya tak akan merepotkan dan menjadi beban anak-anak"

Sungguh, aku akan mencontohnya, seperti juga alm. Mama, sampai akhir hayatnya tak pernah menjadi beban anak..Bahkan sebaliknya masih saja memberi pada anaknya. Maafkan Een belum bisa membahagiakan Mama
"Allah memberi rezeki lebih ke Mama.." jawaban Mama yang selalu diulang ulang.

Ya Allah, berilah tempat yang Mulya di sisiMu, untuk Mama dan Bapak
Aamiin.

Sunday, December 22, 2019

Terkenang Mama

Mamaku penyandang diabetes, hingga telapak kakinya selalu terasa dingin seperti es.
Tak heran mama selalu memakai kaos kaki tebal, aku namai kaos  kaki tawaf.
Oleh-oleh yang Mama nanti hanya kaos kaki tawaf yang lebih mudah di dapat di Pasar Kembang Bogor, di kampung Cikalahang jarang ada.

.

Teringat kembali masa remajaku.

Aku paling sering disuruh Mama, mungkin karena sudah bisa mengendari kendaraan...

Kadang, Mama membawa berjualan telur ayam hasil perternakan kami sendiri di Palangka Raya tahun 1980. Kala itu aku masuh kelas 5 SD

Aku suka dibonceng Mama untuk membawa telur untuk diantar ke pembeli.

Sampai dewasa, Mama..paling sering menyuruh, belum satu pekerjaan selesai, sudah disuruh. Selain disuruh paling sering diomelin.
.
"En, ganti bed cover Mama ya" tanpa diminta, itu kamar besar sudah aku bersihkan. Sedot debu, sikat kamar mandi, lipat pakaian dan merapikan pembukuan Mama.
Tak heran, aku tau dimana Mama meletakkan barang-barangnya.
"En ambil inii...ambil itu."
.
Baru kini aku menyadari.
Tak ada lagi yang menyuruhku.
Tak ada lagi yang mengomelinku (aku baru sadar, diomelin Mama karena Mama tak sungkan denganku) kalondengan anak yang lain, Mama

nggak berani nyuruh juga sungkan ngomel.

Baru kurasa, setelah Mama Bapak tiada.
Alangkah bahagianya, ada yang membutuhkan kehadiran kita.
Menanti kedatangan untuk pulang kampung.

Tak ada lagi yang menyuruh
"En, buat sayur sop gurami." makanan kesukaan Bapak.
Tak ada yang pagi-pagi menyuruh membuat spagetti, seblak, juhu asem kesukaan Mama.

Tak ada lagi yang  menelpon di pagi hari
Tak ada lagi yang menasehati.
Malaikat tak bersayap di dunia telah tiada.
Tiada lagi yang tak henti-hentinya berdoa untuk kebahagiaanku.
Tak ada.

Rumah besar
Kamar besar
Kini sepi tak berpenghuni.
Sepiii.

Nasehatku pada kalian yang masih punya orangtua.
Selagi hidup, berbaktilah.
Sempatkan waktu untuk mereka.
Jangan marah jika dinasehati.
Karena nasehat orangtua adalah kumpulan dari perjalanan hidup.
.
Kini hanya doa sebagai kado buat Mama Bapak
Selamat hari Ibu, ya Ma

22 Desember 2019

Saturday, December 21, 2019

Apa yang Kamu harapkan dengan Anakmu?

Menjadi anak sholehah.
Berguna  bagi agama, dirinya sendiri, orang lain, itulah harapan semua orangtua.
.
Semenjak kecil anakku sangat keras sebagai anak tunggal. 

Tidak terlalu dimanja karena sejak kecil karakternya sangat mandiri.

.
Tugas pertama setelah melahirkan (36 jam) sebagai Mama, memberikan nama terbaik.
Mendidiknya dari SD sampai SMP  di sekolah Islam Terpadu, semua ku lakukan agar akar agama Islamnya tertanam kuat. Diajarkan ilmu agama sedari dini agar menjadi dasarnya kelak.

Saat SMA sengaja di sekolahkan di sekolah Umum negeri. Kelak dia harus tau ada lingkungan dan agama yang berbeda.

Susah payah menabung untuk kuliah di  sekolah dua bahasa, Inggris dan Indonesia.
Kemudian, kembali pada anak itu sendiri.
Bagaimana dia membentuk dirinya, aku hanya berdoa.

Sebelum menikah, ia anak yang baik, bahkan dewasa. Semenjak aku berpisah.
Kami menjalani hidup dengan bahagia, menunjukkan kita bisa melalui bersama.

Kenapa setelah menikah dia berbeda?

Tak seperti dulu yang kukenal.

Tahun ini aku lebaran haji sendiri. Aku tak.masak.opor ayam seperti lebaran tahun lalu. Aku menyibukkan diri,.ikut menjadi seksi konsumsi, m.makan setelah sholat Idul Adha. Rame.yang antri makan, kesedihanku mendadak sirna.

Sebenarnya alasan tak pulang Lebaran haji, tak bisa kuterima, hanya karena suaminya kerja ( tak libur), Logikanya, Bisa kan anakku bisa pulang duluam, nanti suaminya.menyusul

Berapa sih, jarak Jakarta-Bogor, dekattt. Sebuah alasan yang membuat hati ini sakit. Tapi aku berusaha berdamai. 

Inilah saatnya aku tak berharap lagi.

Mungkin dia merasa sudah milik suaminya. 

Bahkan sikap kerasnya semakin menjadi-jadi.
Sebagai Mama, wajarlah menasehatinya agar berubah. 

Kalo pulang ke Bogor, jangan tidur saja. Belajar...coba cuci pakaian kalian(biasanya ya aku, pakaian kotor ditinggal di pojok kamar, masa begitu). Sapu lantai dan lain, jangan menunggu disuruh.
.
Sebagai penjual produk sendiri, aku berharap anak, mantu juga suami mau membantu menjualkan. Hanya lewat Instagram(online)
Lamaa ku tunggu, tak ada reaksi, aku tetap berjualan sendiri.
Dulu, kalo jualan orang lain, anakku giat promosi.
Dia lulusan jurusan periklanan. Tapi untuk menjual produk Mamanya sendiri...Nonsense.
.
Aku menasehatinya di ruang keluarga, ia diam saja di dalam kamarnya.
Aku kemudian sholat dan tertidur sebentar.
.
Sudah  kuduga.
Dusun  (tidak sopan dalam bahasa Sunda).
Pergi tak pamit pada Mamanya.
Seprei dibiarkan, pakaian kotor disembunyikan (seperti biasa)
Perih hati ini. 

Dinasehati demi kebaikan, langsung minggat.
Kesedihanku, rasa sakit diperlakukan  begini, sudah terlalu sering.
Jika aku tau, Nak...dulu selagi muda, aku akan berusaha melahirkan anak yang banyak, biar beragam polah tapi bahagia.
Ini cuman satu, tapi sering menyakitkan hati.

Sampai saat ini, bahkan aku lingkar tanggal di dinding atas sikapmu, aku berhenti berharap.
Tak akan lagi berharap.
Silahkan semau hati merasa sudah lebih dewasa dan pintar.
.
Tak lagi
Tak lagi, Nak
Berharap darimu.
Kucari bekal, pundi-pundi akhiratku, tanpa banyak berharap.
Di dunia saja, sering melupakan Ibumu. 

Apalagi kelak aku mati.
Mungkin menangis dan ingat cuman tiga hari.
.
Bogor, sehari menjelang hari Ibu...

Tuesday, December 17, 2019

Dental Crown

Dulu aku sering mendengar:
Jangan makan ketan, nanti gigi palsu ketelen.


Aku menganggap hanya lelucon. Tapi sekarang, itu benar adanya
Gara-gara makan ketan bakar serundeng.
Kretek, ada yang keras tergigit, hampir tertelan.
Ternyata gigi crownku terlepas.
Makanya jangan suka ngetawain orangtua, sekarang baru merasa. ihikkkk...

Dental crown
Selubung gigi (jaket) ini baru aku pasang bulan  Juli 2019 di gigi sebelah gigi atas.

Monday, December 16, 2019

Antara Ikan Etem dan Petai Pereda Marah

Lagi-lagi Motor berulah
.
Ini kan tangung bulan, dompet belanja sisa Rp 5.000,-
waduh, nggak ada apa-apa untuk di makan. Nasi sudah dimasak.  Terpaksaaa...harus ke depan ambil uang di ATM Bakso Keraton. Sekalian beli soto Bogor aja deh.
.
Aku sudah siap berangkat, walau hujan belum selesai. terpaksa.
La laaaaa laaaa napa juga ini motor Honda, kemarin sudah diperbaiki mantu, ganti cakram dan kampas rem. Harusnya sudah greng dong ya.
Tapi ini, maju mundur nggak bisa, roda nggak muter sama sekali. Ampunnnn Gusti, aya aya wae.
.
Terduduklah aku di ayunan teras depan.
Ya Allah, ada apa lagi  ini motor?
Langsung hilang moodku
Asa urang rek alungkeun yeuh.

Tiba-tiba hujan.
Bressss....deras lagi.
Tanda nggak boleh keluar rumah (walau ada mobil, males banget nyetir)
Ya sudahlah, besok saja urusannya.
Aku salin pakaian dengan daster,  pergi ke dapur.
Buka lemari penyimpanan.
Alhamdulillah, ada 2 lonjor petai.
Petei jeung sambel, enakkkk pastinanya (langsung semangat)
Biar petai itu bau, tapi...kalo suka mau bilang apa. I love u full peteui. Sumpah!
Lihat kulkas mini (kulkas di bawah dispenser)
Duh Gusti, aya si Etem.
.
Tau kan Etem?

Dalam bahasa Indonesia, di kenaI kantung semar (Lihat bentuknya seperti salah satu Punakawan)  atau ikan kampakan. Kalau di Sunda namanya Etem.

Sunday, December 15, 2019

Kucing Bodohku

Tidak semua kucing bisa dididik dan menurut.
Ada yang bodoh sekali.
Menjengkelkan tapi ada alasan yang tak bisa kita memarahinya, apalagi membuangnya.
.
Ada banyak kucing di rumah ini, semua pintar, bisa di didik pup dan pip di wc belakang. Aku tinggal menyiramnya saja.
Bahkan dua kucing kecil yang kutemukan merana di jalan, Jolie dan Jonnie saja bisa dengan cepat belajar Pup dan pip di belakang.
Aku sangat bangga dan sayang, tapi Allah lebih sayang pada mereka.
Jolie dan Jollie terkena virus mematikan, hanya berselang seminggu mereka pergi satu per satu.
.
Ada dua kucing mix ras di rumah ini dan teramat bodoh.

Carla Blo

Betina cantik tapi tak cantik otaknya.
Kucing yang diambil tetangga  sebelah rumah dari pinggir jalan ternyata sakit diare parah. Tak sanggup mengobati dan ngasih makan, diserahkanlah si Carla padaku.
Melihat kucing kurus kering, jelek ingusan, mana tega. Setelah melalui tahapan mengobatan, Carla tumbuh besar, sayangnya bodohnya minta ampun.
Suka Pip dan modol di tengah rumah.
Tidak bisa dididik. di ajarin dengan cara apapun, tetap ngeyel.
Carla tidak betah di dalam rumah, (habis di bully si Loli) Carla memilih tinggal di atap. Lantas Aku sediakan rumah khusus di atas garasi supaya tidak ada  kucing yang bisa mendekat ke Carla.
Setahun tinggal di atap, ruang tengah aman, aku nggak tau di mana Carla modol, turun ke bawah juga jarang.
Dirikulah yang mengalah, memberi makan dan minum di rumah khususnya.
.
Nah, dua hari ini, kenapa ada saja sebutir tai kucing(mirip kerikil) jatuh di teras loteng belakang, area menjemur.
Dicari-cari, si Carla kurek kurek itu atap plastik. Alahmak! bertumpuk tai di situ. Carlaaaaaa.
Ada-ada saja. Pantaslah, selain hujan air jatuh juga hujan tai si Carla.
.
Sebenarnya aku lelahhhh, pleaseee
Tapi kalo dibiarkan nggak dibersihlan Carla akan menumpuk di situ lagi.
Hujan lebat sore ini, aku ambil kursi, sikat itu atap...Siram itu atap.
Yaaa beginilah, nasib!
Selesai beberes, aku mandi keramas sebersih-bersihkan.
Kucing mix ras yang teramat bodoh, tapi tak bisa berbuat apa-apa.

Liebie Vermah
Mix Ras ke dua, si Liebie. Kucing buangan dari warung (tetangga sebelah juga).
Sejak sakit kuning Lieby ini nggak mau balik ke warung, di rumah terus.
Lagi-lagi bodoh, modol di ujung teras koridor belakang. Kalo dimarahin, minggat. 
Karena sedang sakit, aku tetap mencari, kasihannya si Liebie, meringkuk di pojok warung (dia tidak diperbolehkan masuk)
Aku elus, gendong bawa dia pulang.
Tapi Liebie ini bodoh seperti Carla. Nasib!
Ujiaaannnnn
Sabaaar
Ini Ujiaaaannnn
.
Pengen gigit sendal jepit.
Ya Allah....Ujiaaan.

Bershadaqoh dengan Membeli Barang Dagangannya

"En, nanti kalo ibu sayur lewat, beli apa kek. Lombok apa aja. Nanti bilang, Mama bayar. Jangan lupa kasih minum."
Itulah pesan Mama sebelum pergi membeli kertas untuk Percetakan Nusantara milik kami di Palangka Raya.
.
Kejadian itu, waktu aku masih kecil. Mama selalu membeli dagangan tukang sayur. Bukan karena banyak uang, cuman: kasihan. Anggap saja shadaqoh.
Beberapa jam kemudian ibu sayur berpakaian kebaya singgah di rumah, sekedar istirahat minum.
Dan kami beli sedikit dagangannya.
Padahal semua orang tau, Mama usaha catering, sebelum subuh sudah belanja...tetap saja belanja di tukang sayur.
Begitu pula kalau ada Bi Pencok pasti mampir, kami serumah sorak sorak dibelikan pencok atau gado-gado ada cingurnya.
Bapak tak jauh beda sifatnya dengan Mama. Sama.
.

Saturday, December 14, 2019

Motor Honda 80-an

Kembali aku bercerita tentang motor.

Tahun 1980-an, Bapak membeli motor bekas.
Kami di Palangka Raya menyebutnya Honda (apapun merek motornya) kami tetap setia menyebutnya dengan Honda.
Aku baru naik ke 5 SD di rumah kontrak Bukit Hindu, baru pindahan dari Kota Malang.
Adik mamaku ikut kami, Tante Pancar, dialah yang mengajari aku naik motor. Mungkin aku bertalenta segera bisa naik Honda. Jadilah motor Honda tahun 1970 berwarna merah menjadi rebutan aku dengan bapak Mama. 

Kakakku malah nggak bisa sampai sekarang, karena waktu belajar ngegas motor, malah badannya terlempar ke parit kering, sejak itu dia trauma.
Cilakanya, sejak saat itu aku jadi tukang ojek, antar jemput si Kakak
.
Untuk membeli motor baru tak semudah seperti sekarang, cukup DP 2 jt bahkan 0 DP, cukup tambahan KTP, KK dan struk bayaran listrik sudah bisa cicil motor dari 12 bulan sampe 5 tahun, sudah dapat motor baru keluaran terbaru pula. Gampang banget, itulah motor di jalan seperti laron banyaknya.

Dulu, Bapak harus jual kalung emas Mama atau nabung, baru bisa beli motor baru (nggak jelas, apa yang dijual)

Motor ke dua kami, Honda (baca: Motor) Binter 4 tak.
Motor merk Binter Kawasaki gigi 4. Biasanya motor dulu, cuman gigi 3, tapi Mama malah beli yang gigi 4 berwarna ungu tua (warnanya pun anti mainstream)
Di Palangka Raya cuman dua yang pake Binter (aku dan temenku Silvie Benung)
Dengan gigi 4, laju motor mulus sekali, jadilah si Een kurus kering hitam jeteng, jadi pengebut di jaman itu. Kalo sekarang, jangan tanya, jalan 20/km aja udah luar biasa. Pelannn boooo.

Bukan hal mudah si Binter sampe rumah kami, perlu waktu sehari semalam naik kapal air, dari Banjarmasin - Palangka Raya, transportasi darat belum ada. Jauhkan.
Saat itu aku bangga naik si Binter, walau ke sekolah tetep jalan kaki.
.
Pernah sekali pakai motor ke sekolah.
Pulang sekolah, asik aja jalan kaki, lupaaa kalo pagi bawa motor.
Sore hari, baru Mama nguaaaaamukk motornya hilang.
Motor ini cuman Mama yang pake buat bisnis catering dan percetakkannya. Nggak kepikiran dicuri orang (pencuri masih jarang). Baru aku ingat itu motor ke tinggalan di SMA 3 Palangka Raya. Langsung lari sekencengnya, Ya Allah, si motor tetep manis di tempat.
Sejak kejadian itu aku nggak pernah lagi bawa motor ke sekolah.
.
Pernah juga, aku disuruh ngelap si Binter, lalu aku lihat ada lubang di tutup bensin.Tanpa pikir panjang, aku selotif aja.
Besok harinya, Mama marah-marah, kenapa ini motor nggak bisa hidup. Tukang bengkel datang, nggak tau penyebabnya (bingungkan)
Yang bisa menghidupkan cuman Bapak....Dimana penyakitnya?
Aaah...itu lubang yang aku isolatif menyebabnya. Nggak tau kenapa bisa nggak hidup kalo di tutup?
untung Bapak pendiam, jarang marah, paling juga tau kelakuan siapa lagi kalo bukan aku.
.
Tahun 1989; Bapak belikan aku Honda - 80an warna Hitam, paling ngehit jenis ini(lupa namanya)
Motor yang paling setia menemaniku ke kampus.
Gara-gara punya motor, jarang-jarang cowo ngajak bonceng an ke motornya, karena aku punya motor sendiri.
Motor itu penting bagiku
(Aku ditinggal keluarga sendirian, karena semua pindah ke Jakarta)
Jarak rumah,, satu kampus ke kampus di Univ. Palangka Raya jauhh. Gempor betis (mana aku kan masih gadis), hingga motor Honda ini menyelamatkan ku dari kaki kesebelasan, sekalipun sekarang, nggak pake Honda, malah jadi kakiku kesebelasan plus rorombehan...nggak ada cantik-cantiknya.
.
Motor Honda itu terjual karena sakit parah, kalo di injek pedalnya, mesinnya meletup sampe businya meloncat (sangking seringnya dibubut)
Akhirnya beli vespa Exsel bekas yang tak kalah ngejengkelin, suka putus tali rem giginya, benar-benar dibuat mati gaya.
.
Terakhir, entah motor yang keberapa, gonta-ganti motor bekas melulu, beli cash, mau nyicil belum berani.
Barulah motor Honda Kharisma 125 CC ini dibeli nyicil lewat koperasi potong gaji (jadi nggak kerasa) sampai lunas. Makanya, sayangg mau dijual, jasanya banyak.
Biarlah tetap memakai motor tua. Nggak ada juga yang meghina.
Kalo ada yang menghina, eikeh swing.
Ape lo!
Senggol bacok..huhaaaahaaa

Friday, December 13, 2019

Mimpi Kematian

Setelah membaca surah Yasin untuk almarhum ke dua orang tua, aku segera beranjak tidur.
Memang badanku tidak sehat, sering pusing dan lemas.
Malam tadi, malam jumat, tak pernah dalam hidupku bermimpi seperti ini.
Sosok besar berjubah mendatangiku.
Badanku terasa dingin dan melayang
"Sebentar," kataku.

Motor Tua



Motor sudan tua, jadi korban cakaran, kesihannn
Honda Kharisma 125 CC keluaran 2006 ini dipinjam saudara selama 4 tahun.

Awalnya mau pinjam sebentar untuk ke gunung. Lama-lama dipakai anaknya untuk sekolah.
Mau diambil nggak tega, karena usahanya lagi susah.
Akhirnya aku yang mengalah, kemana-mana naik mobil. Tapi repot juga nggak ada motor, mengalah terus.
Adanya peraturan terbaru tahun 2019, bahwa kendaraan yang tidak  bayar pajak sampai akhir 2018 dianggap bodong.
Kesempatan aku merebut dirimu, Tor.

Nasehat Bapakku

Alm Bapak, sosok  paling sederhana yang aku kenal.
Saking sederhana, sering diperlakukan semena-mena oleh orang lain.

Bapak suka ke kebun. 
Sosok sederhana itu terkenal dengan tuan tanah sedari muda. Lebih suka membeli tanah, dibanding bergaya, atau membeli barang mewah.

Bapak juga seorang pejabat saat menjadi PNS dan bergelar magister, beberapa kali pergi haji dan umroh (nggak suka holiday selain ke tanah suci).
Sosok Bapak terkenal mengunakan peci hitam atau peci haji, sederhana sekali.
Sepulang dari kebun, bapak mengajak membeli sepatu untuk ke kantor di kawasan Sukasari.
Pilah pilih, seorang SPG menawarkan sepatu yang termurah (habis bapak pake sendal jepit ada lumpurnya)
Bapak menarik nafas, sambil berkata: saya mau beli sepatu kulit terbaik untuk ke kantor.
Kalau itu, sekarung lebih saya bisa beli.
Saya hanya tersenyum mendengar jawaban bapak, jarang-jarang bapak membalas begitu. 
Cape juga diperlakukan seenaknya.
Ya...karena gaya bapak itu kadang orang yang tak kenal salah penilai.

Setelah pensiun, bapak membangun bisnis kolam renang dan banyak lagi.
Tapi bapak tetap seperti dulu. Sederhana.
Pernah, waktu melakukan operasi katarak  yang kedua di RS Pasa Rebo Jakarta
"Untuk membran tipis selaput mata dikenakan Rp.500.000 di luar Askes."
Bapak kaget, dulu waktu operasi pertama mata kanan, nggak bayar apa-apa waktu, kok sekarang bayar. Setelah dibuka berkas operasi pertama.
...Masya Allah, rupanya membram tipis itu, dibayar dokter matanya sebagai shadaqoh.
Masya Allah, mungkin dikira bapak miskin.
Kami terpana, lalu bapak menyuruh membayar harga yang berlaku.
Setelah selesai operasi, dokternya nggak mau dikasih uang. Akhirnya bapak menyuruh membeli sepasang kain sutra Mega Mendung yang terbaik untuk dokter mata itu
Itulah bapak, sangking sederhananya.

Padahal, sebenarnya dalam bergaya, bapak mengunakan kain  sarung BHS yang mahal itu. 
Waktu sholat Jumat bapak mengunakan gamis koko terbaik,  parfum termahal.
Katanya, menghadap Allah, berilah yang terbaik.
Nasehat Bapak;
• Sederhana dalam hidup. e
Sederhanakan gaya hidup.
Biar dikatakan orang tak punya, asal tebal isi kantong untuk shadaqoh.
• Jangan membangun rumah lebih tinggi dari orang lain. Artinya jangan terlihat mewah, sederhana saja. 
Jadi orang kaya itu susah, dikira punya uang terus, padahal ada kalamya tidak ada uang. Lebih baik hidup sederhana, ada dan tidak ada uang yang tetap biasa saja
.
5 tahun sudah sosok sederhana yang paling kusayang telah berpulang ke Rahmatullah.
Ya Allah, berilah tempat terindah di alam kuburnya. Aamin.
.

Thursday, December 12, 2019

Bagaimana Cara Menikmati Masa Tua

Aku mulai menua, menjelang 50 tahun, 2 tahun lagi.
Aku mulai merasa sendiri sejak anak menikah dan berubah.
Lalu aku berpikir bagaimana menikmati masa tua;
tetap mandiri

Uang Pemutus Silaturahmi

Bahagia jika bisa bertemu langsung atau lewat medsos dengan saudara yang lama tak bertemu.
Bagaimanapun ada cerita yang kita mikili di masa lampau.
.
Tak tau bagaimana keadaanya kini, bahagia atau tidak. Aku tak tau, karena niatnya menyambung kembali yang terputus.

Sunday, December 8, 2019

Hijrah

Ada beberapa wanita, sibuk membentuk tubuhnya (termasuk aku)
Agar eksotik ada yang berjemur di pantai.
Ada pula  yang sebaliknya, selalu berpayung agar tetap tampak putih.
Semua tiada maksud untuk menjaga raga.

Jikaaaa...aku tak ada

Lolita, kucing betinaku.
sangat suka tidur di kamarku. Apalagi dinyalain AC, betaaah, hanya mau makan, pip dan pup, baru keluar kamar.

Sekali-kali adu adrenalin, ribut dengan kucing stray. Lolita akan mengeram, bersuara lantang. Mendengar suara, jantan-jantan langsung kabur, lalu Lolita berjalan masuk rumah dengan gagahnya. Betina dominan...tapi tetap lucu

Kalau pintu kamar tertutup, Lolita  akan duduk di depan pintu kamar, sampai pintu dibuka.
Suaranya lembut dan manja...
Selalu begitu.
Dialah...yang menemaniku, setiap saat. 
Dialah biang  kerinduanku untuk segera pulang. Rinduuuuu.
Usianya 6 tahun saat ini, Indukkan yang sangat menyayangi anaknya yang sisa satu.
Diapun sangat menyayangiku. Terlihat, di mana ada aku, Lolita selalu ada.

"Bu, kucingnya ngeong terus, mau masuk kamar. Cari-cari ibu."
Itu kata Wati, dia yang mengurus semua kucing kalo aku keluar kota.
Sedih mendengarnya.
Karena memang kamar utama itu aku kunci kalau tak di rumah. Lolita akan setia di depan pintu kamar.

Kalau aku pulang ke rumah setelah lama bepergian, kucing gemuk itu terlihat kurus, kempes.
Padahal makannya sama seperti biasa.
Dia kurus karena rindu dan kurang kasih sayang.
Semua kucing menjadi kurus, Lolita dan kawanan.

Biasanya sebelum sampai rumah, aku singgah ke pet shop, beli wet food buat mereka. Senang sekali saat mereka menanti aku pulang. Berkeliaran mengelilingi aku. Rinduuu.

Kenapa hari ini aku berpikir (aku sedang sakit, lemas dan sakit kepala tak jelas)
Jika kelak, tiba-tiba aku kembali ke Rahmatullah.
Semoga kucing-kucing ini ada yang merawatnya, ada sih Ica anakku, tapi sayangnya tak seperti aku.

Kucing ku sayang
Jika aku pergi.
Mari kita pergi bersama ya.

Cerita Ngalor Ngidul

Matahari minggu ke dua Desember, pagi ini cukup bersinar.
Sayang, bunga Garlic Unggu tak bermekaran, hujan membuatnya tak bisa bertahan, bunga rontok sebelum waktunya.
Kalau mekar sempurna, bunga itu cantik sekali, kata orang yang melihatnya, serasa di Jepang.

Saturday, December 7, 2019

Sederhana itu nikmat.

Kang..
Tak perlu resah, tak membelikan tas branded  untukku.
karena aku seorang crafter, aku lebih suka tas handmade tanpa merek terkenal. Aku suka membuatnya sendiri.
Aku tak perlu tas mahal. Tak perlu.
.

Wednesday, November 13, 2019

Tiba Waktunya Coki menjadi Kucing Dewasa

Salah satuku ada yang sangat manja, namanya Coki Toti, berbulu oren loreng atau coklat muda.
Wajahnya aleman. Dia jantan, tapi berwajah manis.


Aku menamakan coki, kebetulan ada teman yang memberitahu Coki dalam bahasa Bugis artinya Kucing.

Ketika Kucing Memilih Jalan Hidupnya

Dua hari ini hujan deras hingga malam.
itupun aku keluar rumah membawa dry food untuk Emilie.
Kucing pendiam itu tak menyahut.
Malam ini, hujan turun, aku tetap pergi berpayung dengan semangkuk makanan.
Berkali memanggil namanya.
Miliiiii, Emiliii.

Hening.
Akhirnya, aku duduk di warung pinggir, sabar menunggu.
Tiba-tiba, suara yang sangat ku kenal, Emilie.
Makan di kebon belakang

Jarang-jarang dia keluar mendekat kekumpulan orang, kucing ini penakut. Pasti dia sangat lapar.Segera ku taruh makanan berlahan, kalo tidak Emili akan lari ketakutan.
Kucing betina ini sudah dua tahun minggat dari rumah sejak ada kucing baru di rumah, Lolita yang beranak di teras. Emili tidak menerima kedatangan teman baru. Ia memilih hidu di luar rumah.
Awalnya, ia masih takut-takut pulang, hanya sekedar makan.
Langsung kutaruh dikamar supaya betah.
Ditinggal sebentar, Emilie, sudah kabur kembali.
Sedih...
Lama kelamaan Emilie tak mau pulang.
( Baca tentang Emilie )
Sejak itu, aku dan anakku Ica rutin memberinya makan di luar, berpesan pada lingkungan dimana Emilie bersembunyi. Kadang di rumah gedung yang teramat sepi.
Jangan memukulnya. Kenyataan Emili mirip hantu, jarang terlihat dan selalu bersembunyi.

Malam ini, sambil mengunyah, Emilie melahap makanan dengan mengeluarkan suaranya..
Lalu aku beranjak pulang, ia tetap berdiri di ujung jalan...masih lapar.
Berlari aku pulang, menuang dry food semangkuk penuh lagi dan sepotong besar tongkol.
Kucing itu tetap menunggu di ujung jalan, sepertinya tau aku akan datang lagi.
Benar, ia sangat kelaparan. Diantara hujan sambil berpayung, jam 21.00...hanya aku yang ada disitu, memandang pedih kucing kesayangan itu. (Baca: Emilie Penyendiri)
Pulang ke rumah yuk, Mili.
Kadang kita tak bisa berbuat apa-apa, kucing pun dapat memilih jalan hidupnya, tetap di dalam rumah, atau pergi dan bersembunyi.
Mengapa kucing memilih hidup di luar rumah.
- Cemburu dengan kucing baru di rumah
- Merasa terancam
- Tipe kucing, penyendiri.
- Takut
Apapun upaya untuk membuatnya kembali, dengan terus membelainya seperti pada Bonie. Tapi Emilie, bersikap melawan, mengigit kalau dipegang. Hingga aku tak bisa memaksanya untuk pulang.
Demi dikau sayangku, setiap malam, aku selalu memberinya makan, itupun kalau suasana sudah sepi sekali sekitar jam 8 malam keatas, baru Emilie muncul.
Pagi hari, Emilie akan bersembunyi. Entahlah, ini sifat diturunkan dari ibunya, Pusi, hingga saat ini, induknya pun tak bisa aku pegang.
Emilie, jika itu pilihanmu, bebas berbain di alam luas.
Pandai/pandailah menjaga diri.
Aku tetap memberinya makan setiap hari, bagaimanapun, engkau adalah bagian dari keluarga ini.
Doakan, kelak Emily mau pulang ya
Hampir dua tahun, Emily seperti ditelan bumi. Dimana berada ...Mungkin, ia telah berlari di antara pepohonan di taman Firdaus, tak.ada lagi rasa cemas.

Pergilah, sayangku




Sunday, June 23, 2019

Jamilah: Adakah Cinta

Part 4
Empat tahun telah berlalu.
Waktu pula yang mengobati dan menyatukan serpihan hati yang retak.
Waktu pula yang membawa kehidupan Jamilah untuk bangkit dalam kemandirian.
Keterpurukkan perkawinan mengajarkan banyak hal untuk menata kehidupan kembali

Friday, June 21, 2019

Jamilah Kikuk

Part 3

Senin, kala udara panas membara, seperti degup cinta Jamilah waktu itu

Ini Senin dalam hidup Jamilah berbohong pada Emaknya.
Minta ijin pergi beberapa hari karena ada seminar di kota.
Ah, sungguh berdebar Senin ini.
.
Sebenarnya Jamilah terlalu cepat tiba dengan travel, iyalah... Jamilah takut terlambat menjemput di Bandara.
Lagi-lagi Jamilah memperbaiki dandannya, memantaskan diri untuk bertemu pertama kali.
Tiga jam bersabar, menatap layar informasi, kapan tibanya?
Ah...lagi-lagi gelisah.
.
Baju kaos biru bercelana  jeans, ini pakaian pas buat Jamilah, manis dan sederhana.
Lagi-lagi Jamilah tak yakin, apa lelaki ini serius?
Tak ada chatnya masuk.
.
Pesawat sudah tiba 15 menit, tak ada tanda.
Jamilah berdiri di pintu kedatangan.
Melonggok, disapunya seluruh pojok bandara.
Itu dia, di sisi kanan, sibuk chating.
Jamilah hanya menebak, meringsut mendekat.
"Kang," sapa Jamilah, senyum ragu dan kikuk melihat gestur yang dipanggilnya.
Biasa saja melihat Jamilah.
Tak ada senyuman bahkan pelukan persahabatan. Spontan, Jamilah kikuk.
Benar-benar kikuk.
.
Sebenarnya Jamilah ingin pulang, tapi Jamilah bersabar.
Mungkin, diapun sama kikuknya.
.
Empat hari berlalu.
Berkumpul dengan sahabat-sabahatnya. Dunia baru bagi Jamilah. Bagaikan manusia keluar dari goa, kikuk dan kampungan...dunia yang berbeda, bagai bumi dan langit.

Jamilah hanya menatap terdiam, saat berpisah.
Mengantarkannya di stasiun kereta api kota. Ia pun pergi tanpa menoleh ke belakang, melihat Jamilah, pergi begitu saja.
Jamilah yang menatap nanar bertanya-tanya...kok begitu?
Tak pula, ia melambai mesra pada Jamilah.
Itulah hal tersedih dalam hidup Jamilah.
Mungkin, aku hanya teman. Having fun...tak ada artinya, Jamilah menunduk pilu.

Jamilah tak tau apa yang terjadi selanjutnya...tak tau bagaimana.
.
Kasihannya diriku, Jamilah meratapi dirinya.
Lalu tertidur dalam sedih.
Jamilah tau, pasti ia sedang chating dengan sahabat dekatnya...bukan dengan Jamilah...dia dia dan dia.
Sedihnya hati Jamilah.
.
Itulah kejadian, Jamilah bertemu pertama kali.
Tak  banyak berharap, Jamilah menjalankan harinya bersama emak di kampung.
Jamilah hampir menghapus satu nama itu. Yang tak jelas niat.
Nyatanya, Allah menetapkan,.lelaki itu sebagai suami Jamilah.
Jodoh memang misteri.
.
Jodoh

Sunday, June 9, 2019

Jamilah, antara High Heels dan Rorombeheun

"Suka sekali aku dengan perempuan berkaki jenjang, sepatu high heels bertali-tali..."
.
Sebuah percakapan di kala sore, Jamilah menyimpan kata-kata di lubuk hati terdalam.
"Aah..itu cuman fantasi." Sambungnya, seakan tau isi kepala Jamilah.
"Pantas, akang suka sekali penampilan dadong, kakinya jenjang, pakaiannya berleher rendah hingga belahan payudaranya sangat tampak. Sekalipun wajahnya mulai tua."
balas Jamilah.
Yaa....wanita tua itu sangat modis, suka berpesta, bahasanya bercampur Indonesia dan Inggris, sosialita di kalangannya...sebentar-bentar berkata" iyaaa Sayang"
"Aaah...kamu selalu cemburu."
Keduanya hening. Diam dalam pikiran yang berputar-putar.

Saturday, June 8, 2019

Jamilah Buduk

Part 1
Sebenarnya, dulu ia wanita yang penuh percaya diri.
Senyumnya manis.
.
Entah mengapa, kini Jamilah selalu menunduk... ia tak lagi seperti dulu.
Sejak kalimat spontan; " ihh buduk."
Kalimat yang dilontarkan memang sangat acuh namun bagi Jamilah sangat terhujam.
Hampir saja Jamilah tak sanggup menahan airmatanya.
.
Jamilah menatap kakinya.

Monday, March 25, 2019

Kisah si Liebe, Kucing Mencari Rumah Tinggalnya

Tulisanku tentang seekor kucing bernama Liebe.

1 tahun 2 bulan yang lalu

Aku melihatnya meminta makan di warung milik tetangga. Duduk di teras, kurus dan kotor. 
Matanya sendu, setiap kupegang dia seakan ingin disayang. 
Manja. Aku beri nama: Liebe Vermohnt.