Pages

Friday, December 13, 2019

Nasehat Bapakku

Alm Bapak, sosok  paling sederhana yang aku kenal.
Saking sederhana, sering diperlakukan semena-mena oleh orang lain.

Bapak suka ke kebun. 
Sosok sederhana itu terkenal dengan tuan tanah sedari muda. Lebih suka membeli tanah, dibanding bergaya, atau membeli barang mewah.

Bapak juga seorang pejabat saat menjadi PNS dan bergelar magister, beberapa kali pergi haji dan umroh (nggak suka holiday selain ke tanah suci).
Sosok Bapak terkenal mengunakan peci hitam atau peci haji, sederhana sekali.
Sepulang dari kebun, bapak mengajak membeli sepatu untuk ke kantor di kawasan Sukasari.
Pilah pilih, seorang SPG menawarkan sepatu yang termurah (habis bapak pake sendal jepit ada lumpurnya)
Bapak menarik nafas, sambil berkata: saya mau beli sepatu kulit terbaik untuk ke kantor.
Kalau itu, sekarung lebih saya bisa beli.
Saya hanya tersenyum mendengar jawaban bapak, jarang-jarang bapak membalas begitu. 
Cape juga diperlakukan seenaknya.
Ya...karena gaya bapak itu kadang orang yang tak kenal salah penilai.

Setelah pensiun, bapak membangun bisnis kolam renang dan banyak lagi.
Tapi bapak tetap seperti dulu. Sederhana.
Pernah, waktu melakukan operasi katarak  yang kedua di RS Pasa Rebo Jakarta
"Untuk membran tipis selaput mata dikenakan Rp.500.000 di luar Askes."
Bapak kaget, dulu waktu operasi pertama mata kanan, nggak bayar apa-apa waktu, kok sekarang bayar. Setelah dibuka berkas operasi pertama.
...Masya Allah, rupanya membram tipis itu, dibayar dokter matanya sebagai shadaqoh.
Masya Allah, mungkin dikira bapak miskin.
Kami terpana, lalu bapak menyuruh membayar harga yang berlaku.
Setelah selesai operasi, dokternya nggak mau dikasih uang. Akhirnya bapak menyuruh membeli sepasang kain sutra Mega Mendung yang terbaik untuk dokter mata itu
Itulah bapak, sangking sederhananya.

Padahal, sebenarnya dalam bergaya, bapak mengunakan kain  sarung BHS yang mahal itu. 
Waktu sholat Jumat bapak mengunakan gamis koko terbaik,  parfum termahal.
Katanya, menghadap Allah, berilah yang terbaik.
Nasehat Bapak;
• Sederhana dalam hidup. e
Sederhanakan gaya hidup.
Biar dikatakan orang tak punya, asal tebal isi kantong untuk shadaqoh.
• Jangan membangun rumah lebih tinggi dari orang lain. Artinya jangan terlihat mewah, sederhana saja. 
Jadi orang kaya itu susah, dikira punya uang terus, padahal ada kalamya tidak ada uang. Lebih baik hidup sederhana, ada dan tidak ada uang yang tetap biasa saja
.
5 tahun sudah sosok sederhana yang paling kusayang telah berpulang ke Rahmatullah.
Ya Allah, berilah tempat terindah di alam kuburnya. Aamin.
.

No comments:

Post a Comment