Pages

Monday, December 16, 2019

Antara Ikan Etem dan Petai Pereda Marah

Lagi-lagi Motor berulah
.
Ini kan tangung bulan, dompet belanja sisa Rp 5.000,-
waduh, nggak ada apa-apa untuk di makan. Nasi sudah dimasak.  Terpaksaaa...harus ke depan ambil uang di ATM Bakso Keraton. Sekalian beli soto Bogor aja deh.
.
Aku sudah siap berangkat, walau hujan belum selesai. terpaksa.
La laaaaa laaaa napa juga ini motor Honda, kemarin sudah diperbaiki mantu, ganti cakram dan kampas rem. Harusnya sudah greng dong ya.
Tapi ini, maju mundur nggak bisa, roda nggak muter sama sekali. Ampunnnn Gusti, aya aya wae.
.
Terduduklah aku di ayunan teras depan.
Ya Allah, ada apa lagi  ini motor?
Langsung hilang moodku
Asa urang rek alungkeun yeuh.

Tiba-tiba hujan.
Bressss....deras lagi.
Tanda nggak boleh keluar rumah (walau ada mobil, males banget nyetir)
Ya sudahlah, besok saja urusannya.
Aku salin pakaian dengan daster,  pergi ke dapur.
Buka lemari penyimpanan.
Alhamdulillah, ada 2 lonjor petai.
Petei jeung sambel, enakkkk pastinanya (langsung semangat)
Biar petai itu bau, tapi...kalo suka mau bilang apa. I love u full peteui. Sumpah!
Lihat kulkas mini (kulkas di bawah dispenser)
Duh Gusti, aya si Etem.
.
Tau kan Etem?

Dalam bahasa Indonesia, di kenaI kantung semar (Lihat bentuknya seperti salah satu Punakawan)  atau ikan kampakan. Kalau di Sunda namanya Etem.



Badan Etem tipis tapi ada dagingnya. Rata-rata diolah menjadi pindang.
Aku suka pindang karena kadar garamnya rendah, tidak terlalu asin.
Cara mengolahannya, Ikan Etem digarami, diberi bumbu lalu di rebus di keranjang atau diasapin.
dengan  dinpindang rasanya Etem bertambah gurih dan tahan lama...
Satu etem dihargai Rp 7.000 di warung Pakde. Kalau di pasar mungkin lebih murah lagi.
.
Hayuklah kitaa goreng etem, bikin sambal dadakan bledak(mentah semua) kupas petei, dua sendok nasi panas.
Duduklah aku di kursi dapur. Pintu dapur  aku tutup, menghindar serangan pasukan kucing.
Jangan heran, meja makan di ruang makan itu selalu manis dan rapi, jarang dipakai. Makan disitu tak bisa tenang, dikelilingi kucing.
Baca doa makan..Insya Allah makanan halal, berkah.
Sekali suap...
Masya Allah
endes kacida, raos kabina bina..Gusti, alhamdulilah rezeki.
"Inilah makanan pereda marah sama kamyuuu, Tor (motor)"
.
Batal deh semuanya, nggak jadi ambil uang, biarlah besok aja.
Sudah makan ini.
Soal motor, nanti aku panggil Yuli bengkel yang akan memperbaiki secara total.
Atau ini motor suruh bawa mantu aja, nanti aku beli yang baru.
habisss...bikin tensiku naik aja.
.
Lagi-lagi motor.
aaahhhh

No comments:

Post a Comment