Ini cerita tentang (mantan) kakak iparku, bertahun yang lalu.Ada kabar bahwa iparku itu di 'madu' suaminya. Kurang lebih dua minggu kabar itu makin santer dari gosip antar telpon (dulu belum ada hape).
Benar atau tidak kabar itu, aku tidak bisa memastikan karena kami berbeda kota....aku di Palangka Raya, Ipar perempuanku di Sampit.
Siang itu aku memberanikan diri untuk menelepon rumahnya.
.
Dering teleponku lamaaa diangkat, dua kali aku telepon.
"Halllloooo," terdengar jelas di ujung telpon, suara pembantunya, orang Madura.
"Bagaimana kabar Ibu?" tanyaku, karena aku yakin, mbak nggak mau mengangkat.
"Dohkennnaa....kesihannnn. Ibu sekarang, de.
Lehernya pannjangg, perutnyaaa rataa...koooroooss."
Begitulah, mbok mengambarkan keadaan Ibu. Aku ini mau bersedih atau tertawaa, sampai segitukah, sakit hati membuatnya majikannya kurus. Lehernya panjang, perutnya rata.