Pages

Monday, November 9, 2020

Penyebab kegagalan kucing tak mau ke Litter Box

Dari sekian keberhasilan mendidik kucing agar biasa buang air di litter box, bahkan ke toilet kucing.

Ada juga kegagalannya.
Ibarat pohon kelapa, tidak semua buahnya bagus, ada dua atau tiga yang busuk.
Nah...inilah yang terjadi, Mamak gagal mendidikmu, Nak...why?

Carla Blo
Nama yang aku berikan pada kucing tetangga.

Informasi dari Yuli: 
Carla ditemukan di rumah kosong, sendirian, bengong dengan mata kosong, trus dipungut...(yalahh, kucing bulu panjang, cantik begini).
"Alhamdulillah, rasa tenang kalau punya tetangga sesama pencinta kucing, nggak rese kalau ada ranjau," batinku.

Sebenarnya, dari awal aku ragu,  karena Emak (Yuli menumpang tinggal di rumah orang tua) nggakkkk suka kucing. Suka sengaja, cari-cari perkara, ngajak aku bertengkar soal kucing. Sudah tau aja kalo darah Dayakku mendidih, habis kulawan (dua kali aku ladenin). Lama-lama sadar diri, aku lebih banyak menahan diri, sabar, sabar, sabar. Ujian,ini ujian.

Kalau Yulinya sih anaknya baik, tapiii, kalah dengan Emaknya. Sudah kuduga, Carla cantik ini, lebih sering ke rumah, dari numpang makan, tidur bahkan modol.
Mix ras, tapi sedikit bloon, berulang kali diajari untuk pup di litter box, tetap saja susah. Pup seenak sendiri. AKU MENANGISSS.

Dia, nggak sepinter Nuha yang kampung asli, sekali diajari, taruh di kloset jongkok, langsung bisaa, mamak kasih  nilai 100. Pinterrr. 
Berkali kali Nuha mencontoh,ini cara modol nu bener.

Beda dengan Carla, kesabaran saya bener-bener diuji.
Mamak pantang menyerah, ia pun bisa mematuhi perintah. Setiap si Carla  mengeruk lantai, goyang mujair, langsung saya pindahkan ke litter box di kamar mandi belakang.
Prok prokkk...Carla sudah mulai bisa menurut.
Heudeh! Itu awalnya saja, terakhir...Carla kembali ke sifat asli. Kali dia bilang; siapeeee luuu! Main perintah.

Carla...jangan nakal ya

huh!

Gagal.
Gagallll.
Kenapa kegagalan ini terjadi?
Cekkkkkk.

1.  Faktor litter box
• Kurang bersih dan dipakai bersama. 
Carla, satu-satunya kucing pemakai litter box pasir. Yang lain, pup di kloset jongkok, jelas ini bukan penyebabnya. Litter box selalu bersih.

• Penempatan yang salah.
Litter box posisi di kamar mandi belakang khusus kucing. Nggak pernah berpindah, apalagi jalan-jalan sendiri. Ini juga bukan alasan tepat.
• Ukuran Litter Box terlalu kecil. Badan Carla ukuran mungil. Rasanya litter box sesuai dengan tubuhnya. Apa mungkin, Carla ingin bentuk litter Box seperti strawberry, bosen bentuk kontak.

2.Faktor kesehatan.
• Infeksi Saluran Kemih, nggak juga, Carla kencingnya lancar, beleber kemana-mana.
Stres dengan kucing lain.
Aha! Inilah faktor penyebab, Carla gagal disiplin di litter box.
Dari awal masuk rumah, Carla tak pernah menurun standar harga dirinya pada kucing lain, khususnya Lolita, betina domiman. Carla selalu mengeram(hissing), tak pernah mau berkawan, kecuali dengan Nuha.Dia selalu ketakutan...bahkan sangkin takutnya, suka terkencing-kencing

Baru aku sadar, bagaimana Carla bisa tenang buang air, kalau sedang was-was diserang kucing lain. Carla terlalu kuatir dan sedikit depresi.

Hanya Nuha, yang mengerti perasaanku.

Akhirnya Carla memilih tinggal di plafon rumah, menghindar kucing rumah. Carla memilih hidup sendiri.
Demi kesejahteraan Carla, aku membuatkan tempat tinggal di atas garasi. 
Sayangnya, si tukang (yang nggak konfirmasi) membuatnya terlalu tinggi, terpaksa setiap ngasih makan dan minum, Mamak kudu naik tangga di posisi anak tangga tertinggi. 
Demi Carla, doakan selalu selamettttt. Hitung-hitung olahraga keseimbangan badan.
Entah di mana si Carla buang air. Tak meninggalkan jejak sama sekali. 
Tetep muka jutek

Sekali-kali, Mamak kangen mengelus Carla. Dengan cara paksa Carla ditangkap...Dia menjerit dan meronta (apa dikira mau dibunuh yaaa...kok dramaa sekali). Trus, Mamak masukan Carla ke kamar, untuk disisir bulunya, tetes mata, bersihkan kuping, cek apa ada luka.
Lengah sedikit, Carla sudah menghilang ke alamnya sendiri (bisa jadi Carla, Autis)
.
Begitulah cerita yang panjang ini (baca: curhat).
Mungkin ada Cat lovers yang senasib denganku.
Ngacung!!!!
Biar Mamak tak merasa sendiri.
KITA SENASIB.

No comments:

Post a Comment