Pages

Sunday, November 7, 2021

Jangan Buang Anak Kucing

"Bu Een...Bu Eeennn!" Teriak dua bocah anak tetangga.
Padahal aku sedang sholat Lohor
"Allahu Akbar" kukeras suara, rupanya bocah itu paham. Senyap.

Masih dengan mukena, bergegas aku ke teras, dua bocah itu berlari mendekat.
"Bu Een, tadi ada yang lempar kucing...naik motor, terus ngebut."
Tiba-tiba seekor kucing orange kurus, kecill masuk dari sela bawah pagar besi, lalu duduk diam, mungkin ada yang dirasakan, sakit.

Kucing kecil ini, pernah saya lihat di depan  Toko makanan kucing di belakang rumah. 
Kok sampai dilempar kemari, mungkin tau, aku pencinta kucing sejati, tapi bukan penampung.
Saya menyakini, karena  mereka  hanya memelihara kucing ras.

Saya harus bagaimana, apalagi kucing ini, setelah aku periksa sakit telinga. 
Ya Allah, cukupkanlah rezeki hamba.
Hamba yakin semua ketetapan Allah.
Kucing kecil sekitar dua bulan kurang, kuberi nama Nora Six ; Nopember Rainy, enam(tanggal adopsi)
Kubelai si kecil, ia lapar, lalu makan sepuasnya....
Bahagianya melihatnya tertidur, ada garis senyum di wajahnya saat tidur. Lelah selama ini terlunasi di rumah hangat ini.

Pesan
"Kalian, pembuang kucing.
taukah kau, bumi ini milik mereka juga, ada hak hidup. Jangan semena-mena, membuang dengan siksa.
mungkin, tidak sekarang kau terima ganjarannya.
Biarlah, Bumi yang akan membenamkanmu, hingga menyesal tak ada guna."

Satu lagi di Rumah Pasukan Ucing-sae.
Kemarin, Sabtu, 6 Nopember 2021

No comments:

Post a Comment