Pages

Tuesday, October 29, 2013

Kisah Kawanku Leli..#Memilih Agama.

     Terik matahari seakan langit sedang bocor. Itulah resiko jika pulang sekolah berjalan kaki, belum ada angkot. Jalan kaki adalah pilihan untuk berangkat dan pulang sekolah. 
Untung aku punya kawan sekolah yang selalu bersama..Leli kawanku. Dia  hanya bisa diam jika di juluki Kutilang..dengan rambut ikal dan wajah  campur Dayak-Jawa . Postur kurus tinggi langsing..benar-benar Kutilang...itulah Leli Sagita kawanku semasa Sekolah Menengah Pertama.


     Setiap bulan Puasa tiba. Leli selalu mengeluh padaku, bahwa tugas sekolah untuk mengisi kolom tanda tangan setiap usai teraweh dan mendengarkan ceramah..dia selalu kosong. Bagaimana Leli bisa Teraweh. Dia tidak pergi sholat Teraweh, tidak ada yang mengajarkannya di rumah.

Leli terlahir dari pasangan orangtua yang beribu Dayak beragama Kristen dan bapak Jawa beragama Islam. Celakannya lagi, ke dua orang tuanya bercerai saat Leli di Sekolah Dasar.
Leli ikut ibunya dan berpisah dengan ayahnya, otomatis tidak ada yang mengajarkan bagaimana beribadah..untungnya, ibu Leli tidak pernah memaksa Leli masuk ke agamanya.
Leli berjalan di agama yang dianutnya dalam kehampaan.


***



Dua  tahun kemudian...ternyata Leli masuk Sekolah Menengah Atas yang sama denganku

kami hanya beda kelas saja. Saat pertama pelajaran Agama, umumnya dua kelas akan disatukan. Siswa yang beragama Islam menjadi satu kelas,  demikian pula siswa yang beragama Kristen.
Alangkah kagetnya aku ketika aku tidak menemukan Leli di kelas dan aku mengintip di kelas sebelah. Leliiii..dia berdiri di depan kelas membacakan Al kitab.
Leli sudah berganti agama...Leli oh Leli..
dan aku tidak bisa berkata apa-apa, itu keputusan Leli..


***



"Ini yang mau di kirim mbak? " tanya seseorang wanita yang seakan aku kenal dengan suara itu.

Didepanku seorang  wanita kurus tinggi langsing...
Kami saling bertatap seakan tidak percaya, lama tidak bersua sekitar enam tahun lamanya. Aku sibuk kuliah dan berumah tangga dan kini..Aku kembali terpana.
Leli , kemana rambut ikalnya? 
Wajah manis itu semakin manis dan tidak berubah.
Kerudung abu-abu berhias dikepalanya..oh Leli.
" Leliiii.. " hanya itu yang bisa kukatakan dalam ketakjudanku. Leli memelukku dengan erat membuatku tersadar.
sambil memandang keherananku, Leli seakan tau, sebuah jawaban yang ku nanti,
"Aku masuk Islam, En..." seraya tersenyum,  ia mempersilahkan aku duduk dikantornya agen pengiriman barang.
"Aku telah menemukaen jalan hidupku, agamaku..Aku sudah menemukan Imanku, seseorang yang mengajariku untuk beribadah..suamiku, En ".. oh Leli.. itu saja yang bisa kuucapkan.
Leli sekarang tidak terkatung-katung pada agama yang harus ia pilih.
Leli tidak bisa disalahkan karena semua karena orang tua,
Leli..tetapi kini Leli berbeda, ia sudah begitu mantap dengan pilihannya.

***
Anak merupakan amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap orangtua.
Anak juga buah hati,anak juga cahaya mata,tumpuan harapan serta kebanggaan keluarga.
Anak adalah generasi mendatang yang mewarnai masa kini dan diharapkan  dapat membawa kemajuan dimasa mendatang.
Anak juga merupakan ujian bagi setiap orangtua sebagaimana disebutkan dalam 
Al-Qur’an surah al-Anfal ayat 28 yang berbunyi :

                                                                                           عَظِيمٌ جْرٌأَ عِندَهُ اللَّهَ  أَنَّوَ فِتْنَةٌ أَوْلَادُكُمْوَ أَمْوَالُكُمْ أَنَّمَا وَاعْلَمُوا
Artinya :”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar.” (QS. al-Anfal ayat 28).
Ayat tersebut diatas, menjelaskan salah satu ujian yang diberikan Allah kepada orang tua adalah anak-anak mereka. Itulah sebabnya setiap orangtua hendaklah benar-benar bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan Allah Swt sekaligus menjadi batu ujian yang harus dijalankan.Jika anak yang di didik mengikuti ajaran Islam maka orangtua akan memperoleh ganjaran pahala yang besar dari hasil ketaatan mereka.
Seperti kawanku Leli.. berganti-ganti agama, siapa yang harus dipersalahkan dengan keadaannya..tentunya adalah Orang tuanya.
Sabda Rasulullah SAW yang berkenaan kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya.
 " Tiada seorang anak pun yang lahir, kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fitrah . Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi "
 (HR. Bukhari - Muslim)

***
         

No comments:

Post a Comment