Pages

Wednesday, September 30, 2020

Zum Zum...Zumba

Jujur.
Sebenarnya, aku paling malas olah raga...Memalukan sekali kan. Malessss.
.
Begini...
Sejak beranak satu, badan semakin melar ke samping, aku mulai mengikuti senam aerobik, terbukti baju senam yang menumpuk dengan berbagai model, namun sayang, banyak bolos senam dibanding datangnya..Ihik! 
Begimanah mau langsing, senam angin-anginan, diet gagal mulu, resolusi langsing  setiap tahun (harapan bisa di angka 60 kilo) lewat begitu saja...langsing jadi langsung

Sebenarnya, malas bukan satu-satunya alasan nggak datang ke sanggar.
Selama mengikuti kelas aerobik  dari beberapa instruktur di berbagai sanggar senam. Hasilnya, aku tak pernah brobos kemeringet. 
Nggak pernah menikmati semua gerakannya, malah kadang nggak bisa menghafal gerakan, habis ini gerakannya apa, yaaaa begitulah, ngikuti gerak intruktur aja. 
Alhasil, aku masuk di deretan member yang berdiri paling belakang, sedih...merasa tak berarti.
.
Sekali waktu, coba-coba, di kelas belly dance, mungkin pasion ku disini. Ternyata, juga tidak...keringatanpun tidak

Sanggar Galuga dental Zin Arlita

Akhirnya kakakku mengajak di kelas Zumba dengan zin Arlita....walau gerakan bermodal ikut-ikut aja. Baru kali ini, aku bermandi keringat dari atas ke bawah sampai kedalam-dalam, duh duh...luar biasa. Amazing

Tahun 2017 itulah aku mengenal Zumba, walau banyak bolosnya(males menyerang)...merasa nggak pinter-pinter dalam gerakan, apalagi hafal satu lagu. Masih seperti dulu, masuk di deretan belakang, sungguh ihik ihik...tak berarti.
Yang penting keringatannnn.
.
Baru tahun ini, aku mulai menyadari, pentingnya hidup sehat. Apalagi pandemik covid19, imun tubuh harus ditingkatkan, aku nggak mau dong, sakitt. 
 Aku harus konsisten dan berperang dengan rasa malas untuk datang ke sanggar.
Aku harus sadar, uang yang kubayar, banyak kebakar gara-gara nggak datang di kelas zumba,  karena malas kek, sakit kek, hujannnn kel dan berbagai alasan.Aku nggak akan malas lagiii.
.
Karena aku  nggak mau juga dong, bertahun senam, gerakan aja ga bisa-bisa.
Akhirnya aku belajar berbagai tutorial zumba dari You tube. Dan dari You tube zumba selama 1 jam, aku pun bisa membakar lemaki 500 kalori(itu kira kira saja) pokoknya lewat You tube
aku bisa menikmati zumba, dan berkeringat...merasa.sehat dan kulit tak mengelambir lagi.

ASAL MULA ZUMBA
Karena dasarnya aku mantan guru sejarah.
Aku tertarik mengulik sejarah zumba.
.

Adalah Alberto Beto Perez, seorang intruktur Fitnnes berasal dari Columbia, Amerika Selatan yang menciptakan zumba.

ZUMBA   berasal dari bahasa Columbia: zum zum yang artinya gerak cepat.
Zumba, sebuah revolusi kebugaran dan tari, merupakan perpaduan tarian tradisional Afrika dan latin. Musik dan tarian dari aerobik, merenque, mambo, salsa, cumbia, cha-cha, tango, hiphop, falmenco, rumba, calypsi dan bachata.
Gerakan zumba itu menyeluruh dari kepala, kaki, lengan, pundak, perut dan pinggul.
Pantaslah aku bisa basah basah basah, berkeringat. Bisa menikmati musik dan kini bahkan zumba sudah dimodifikasi dengan zumba dangdut
 Pokoke jogetttt. Hasyikkkkk

Gerakan zumba yang tak membosan itu, tak aneh, kalau zumba berkembang pesat ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia nge-hit sejak tahun 2015, aku pun melihat intruktur senam banyak beralih menjadi zin zumba (nanti deh aku cerita, bagaimana proses jadi zin)

Sanggar Geulis dental Zin Oci Khan

Jujur, aku tak berniat jadi zin, karena sadar betul gerakan masih dasar biangettt. 
Yaaa yang penting, aku mulai suka zumba, harus konsisten, jangan males-males datang ke kelas zumba..doakan pula resolusi langsing tahun 2020 berhasil ya (ehm...tinggal tiga bulan lagi menuju tahun 202,.bisa nggak ya?)
Oke deh, sekian cerita zumba hari ini, makasih sudah bertamu ke blogspotku, nggak boleh jera ya.

Zum zum, zumba!
Salam seger
-Een Endah-





No comments:

Post a Comment