DALAM SUATU PERJALANAN
Deru motor melaju di jalanan sepi.
Angin menerpa, wajahku berseri.
Asmara, mewarnai malam.
senyum menabur bibir.
Asmara, mewarnai malam.
senyum menabur bibir.
Cinta, membuat sekejap berubah.
hanya gembira membuncah.
khayal terajut di sudut hati.
Gila! bagai tak waras.
hanya gembira membuncah.
khayal terajut di sudut hati.
Gila! bagai tak waras.
Aku tak muda lagi, makiku.
Senyum sendiri.
Senyum sendiri.
Deru motor, di jalan berbatu.
Aku perduli...gasku pacu.Baru kembali kurasa,
Aku perduli...gasku pacu.Baru kembali kurasa,
asmara berlipat lipat.
Yang dulu terkukung tak perduli.
semangat yang serasa mati,
kenapa kini, terbakar lagi.
asmara, luar biasa
semangat yang serasa mati,
kenapa kini, terbakar lagi.
asmara, luar biasa
Aku berhenti, meredakan jantungku.
bukan karena motorku.
tapi kerinduanku menghujam.
terpana kulihat, dan tersadar.
bukan karena motorku.
tapi kerinduanku menghujam.
terpana kulihat, dan tersadar.
Aku berhenti di jalan yang tepat.
Indah sekali, pujiku.
Lampion sepanjang jalan
semarak hong
Aku merasa beruntung.
Ada cinta menyergap, rasanya bagai orang gila...senyum sendiri.
Indah sekali, pujiku.
Lampion sepanjang jalan
semarak hong
Aku merasa beruntung.
Ada cinta menyergap, rasanya bagai orang gila...senyum sendiri.
Aku menikmati malam.
kukirim rasa yang ada,
taukah kau, cinta membuatku begini.
Deru motorku, memasuki kota.
Aku ingin segera sampai.
dan menyapamu, "Hellooo..."
kukirim rasa yang ada,
taukah kau, cinta membuatku begini.
Deru motorku, memasuki kota.
Aku ingin segera sampai.
dan menyapamu, "Hellooo..."
***
Sebuah cerita. Inspirasi dari seorang teman. Semoga selalu bahagia.
Banyak hong, untukmu.
Banyak hong, untukmu.
No comments:
Post a Comment