Pages

Thursday, October 31, 2013

SUAMI TAKUT ISTRI




Mengapa aku menjadi lelaki yang begitu lemah?

Apakah aku termasuk golongan suami-suami takut istri?


Aku bahkan ditertawakan kawan sekantorku, karena harus ngebut pulang kerumah untuk makan siang. Padahal jelas-jelas jarak rumahku cukup jauh, aku lha tetep manut wae..

Bahkan setiap pagi aku di sanggui bojoku,  uang rokok..yaaaaa awakku nurut ajahh.
Tidak juga membantah...Manut. 
Celakanya! sampe aku nuntut sepeda montorku, gara-gara banne meledos.
Kok pas tenan.duit habis. Mau ninggalin KTP, yaaaaaa,  aku sungkan...
Lelaki macam apa aku ini!! maki Susetyo pada dirinya sendiri.


Sangking hebatnya mbakyu itu 'mengendalikan' aku. Aku memanggil istriku'mbakyu' karena dia lebih tua 4 tahun dari aku.

Aku iki,  bojone opo anakke yooo? Mikir lagi Susetyo.
Gaji dan bonus blassss, kuserahkan seamplop-amplopnya. Aku malah dapat jatah harian.
Baju-baju baik kantor dan sehari-hari semua yang ngatur ya bojoku.
Padahal standarnya murahan...demi hemat mat mat..
Yaaa tadi kubilang, sampe makan siang aku bela-belain pulang atau bawa ompreng yang terus terang, menunya itu lagi itu lagi.


Pernah aku ditertawakan kawan-kawanku. Mereka tertawa  terpingkal terkencing-kencing, waktu Pelatihan di asrama. Aku menunjukan celana dalamku..yang blas punya wanita.

Dikoper sudah disiapkan mbakyu semuanya, sampe celana dalam banyaknya selusin..tapi demi hemat dan katanya harganya jauh  lebih murah...celana dalamku malah punya perempuan..


Apa aku dianggapnya anak kecil?

Bagaimana tidak,  uang sanggu untuk pelatihan ditaruh didalam celana pendek yang semua kantong atasnya, dikasih kokot atau peniti. Kan bikin repot  aku, pas mau ngambil uang, moso tho aku harus mloroti celana panjangku. Dan pada saat pelatihan apa saja yang kulakukan dan uang yang kupergunakan, aku spontan akan menelponnya dan bercerita...Apa aku yang bodoh?


Minuman apa yang sudah di hidangkan padaku, sampe aku kok manut blasss.

Aku memang rajin suka beberes rumah itu memang hobbyku.
Aku suka mengepel lantai...kain pel lantai itu biasanya aku gabung untuk lap jendela, biar praktis..celakanya! aku tidak tau lantai kejatuhan minyak . Lap tadi aku buat membersihkan jendela. Alhasil..jendela bukan bersih malah burem berminyak,  saat Mbakyu pulang pengajian...alahhhh mak!  aku habis dimakinya....Aku nggak melawan tuh!


Dengan gaya keuangan yang hemat itu, memang ku akui kami bisa membeli rumah dan punya tabungan..bahkan tidak terduga, kami bisa berangkat haji.

Mbakyu memang keras dari awalnya, aku memang selalu kalah dengannya.
Hayah type suami macam apa aku ini?
Kadang aku menertawai diriku yang tidak berdaya.
Jadi aku harus bagaimana ?


Susetyo..merenung sendiri.

Dipundak kiri, setan berbisik Lawannnnnn!!!!!
Dipundak kanan, Malaikatpun berbisik Sabarrrrrrrr......


***





No comments:

Post a Comment