Pages

Saturday, October 12, 2013

Pulang berhaji...1427 Hijriah.

Jurnal hajiku..kutulis sejak dari Madinah, Mekkah  sampai Jeddah.
Kutulis dalam bentuk puisi
dan pengalaman semasa perjalanan Musim Haji 1427 tahun 2006-2007 M.
Berada pada puncak musim dingin bulan Desember dan Januari sekitar 15 sampai 22 derajat. Masing masing jamaah Haji walau tahun yang sama apalagi tahun yang berbeda,
mempunyai kesan dan pengalaman tersendiri
Perjalanan  Haji adalah ibadah suci yang tak terlupakan.

Image source by Google


Senin, 8 januari 200

Mekkah ke Jeddah untuk kembali ke Tanah Air.
Kami naik bus menuju Jeddah jam 01: 00 malam, tersesat pula
Ternyata supir bus  umumnya supir musiman berasal dari Mesir.
Pantas rombongan kami terheran heran,  kenapa bus berputar putar tiga kali pada tempat yang sama.
Aku pikir Tour Jeddah city di waktu malam.
nggak kepikir kalau tersesat , karena jalan  begitu mulus, lebar, lurus dan datar,
supirnya diam dan tampak panik.
Ealahhhhh, Pir. Orang baru juga nihsambil ngurut dada...(sabar,Jiiii)

Memang Jeddah kota modern dan penuh dengan monumen arsitek yang indah.
Untungnya  Ketua rombongan pandai berbahasa Arab ..
malah sekarang kebalik Pak kurom yang menjadi petunjuk jalan.
..padahal jarak mekkah - jeddah cuma 70 km .
Setelah tanya sana sini sampailah kami di hotel Mercury  Jeddah

                                                        ***
Wooowww... Mercury Hotel Jeddah
Waduh mewah banget menakjudkan,..aku terpukau.
bayangkan lifnya terbuka dua pintu arah depan dan belakang..
Aku yang ndeso po..tapi itu rombongan lain.
.....ibu-ibu  yang bawa ember dan gayung plus kipas jadi malu.
Dipikir seperti pulang haji tahun sebelumnya menginap di madinatul hujjaj
Madinatul Hujjaj adalah tempat jamaah haji "diistirahatkan" sebelum berangkat ke Bandara
King Abdul Azis Jeddah..
Menurut bapakku..Madinatul hujjaj (Asrama Haji) adalah gedung bertingkat lima, kamarnya besar- besar cukup untuk 30 orang. Jamaah akan tidur diranjang susun seperti di Asrama Haji Pondok Gede Bekasi.
Gerah  bukan main karena kamar tidak ber AC, airpun susah sekali.
Itu! zaman dulu kale, tidur bersempit sempit..
Sudah dibilangin hotelnya bagus, keukeuh we  bawa ember jeung centong.. hihit deuei

"Sekarang semua berbeda sekali," kata bapakku.
Sejak dari Madinah di  hotel  Fayrozia Al Khomri, lantai kamar 105
Hotelnya bagusjuga, memang lebih bagus yang di Jeddah.
Kasur empuk berselimut tebal dan jarak ke Masjid Nabawi hanya satu jalan yang lurus.
Makanan di Madinah telah disediakan dan siap di santap. Buah buah berlimpah.
tapi...buncis lagi, wortel lagi , itu lag,i itu lagi...hmmmmm ...Alhamdullilah.
Barang barang berupa koper besar tidak perlu bersusah susah di angkat jamaah haji, karena koper diterima di tempat. Sungguh berbeda dengan jamaah haji tahun sebelumnya.

Mahtaf 7  Sib Amir Mekkah, hotelnya kurang bagus,
Ranjangku saja selalu berbunyi dan miring kekanan.....krekekkkkkk, bunyi mau rubuh.
Kusiasati  dengan nakas yang tidak terpakai,  baru itu ranjang permukaannya datar dan membisu.
Mahtaf di Mekkah..alah mak!!
Tidak tau siang atau malam.
Sebuah kamar besar di huni enam orang dengan pendingin udara yang sangat dingin walau keluaran kuda gigit besi...Pendingin Udara yang bunyinya seperti mesin diesel.
Jendelanya pun tidak bisa dibuka seperti dalam penjara.

Saat di Mekkah kami membeli atau memasak makanan,  tidak seperti saat di Madinah
Nah gara-gara enggak niat memasak..Dua kompor listrikku meleduk termasuk rice cooker.
Bener juga, semua tergantung niat.
Beruntung mahtaf sib Amir terdapat restoran Indonesia.
Asal ada Real...semua tersedia.

Kota Mekkah juga surganya mulut orang Indonesia.
Mukimin berasal dari Madura menjual makanan Indonesia, semua seharga 1 real.
Dari sayur bening, tempe, onde onde sampe talas semua ada
Apalagi makann Jawa Timuran kesukaanku..rawon ada di Mekkah..#anne berasa di Indonesia.
Sayang yang nggak ada, masakan Padang dengan gule tunjang..onde mande tak ado.
Barang barang yang dijual di Saudi dengan kwalitas eksport nomer satu,
Bayangkan! odol dengan merk Indonesia saja yang rasa pedas segarnya , terasa lebih menyengat luar biasa sampe tak terkira...kwalitas ekspor.

Pada musim ini kamipun mendapat pergantian uang karena Mahtab yang tidak sesuai.
Mahtab kami jarak hotel 900 km dari Masjidil Haram.
Bila jalan kaki, jalannya turun naik sangat meletihkan.
Letak hotel diseberangnya ada Penguburan ma'la
Taman merpati dan Masjid Jin.
Berjalan kaki ke Masjidil haram  selalu  melewati Masjid Kucing Abu Hurairah
Orang Mekkah memarkirkan mobil sembarangan di sepanjang jalan, bukan mobil orang Arab kalo nggak ada kotoran merpati dan lecet keseruduk sana sini..
Mobil di Saudi 2500 cc ke atas ..nggak heran harga bensin lebih murah dari air,
Air dikirim setiap hari ke hotel dgn truk kontiener air  yang sangat besar.
Keadaan mahtaf kami patut disyukuri dibanding hotel dimahtab lain.
Hotel di mahtab  lain ...lift nya tua dan suka berguncang membuat jantung mau copot.

Sejak dari Madinah-Mekkah -Jeddah jamaah haji pria dan wanita dipisahkan.
aku terdiri dari enam orang yang semua wanita.
kalau janjian dengan suami rata rata pakai sms hape dulu, atau mempunyai ketukan pintu yang berbeda.
sedangkan aku, selalu sms ke bapakku.
" En..ini bapak belikan buah, ambil ya "
Tehnolgi memang luar biasa ya.
dengan dipisahan kelompok jamaah wanita dan pria khususnya Jawa Barat
banyak keuntungannya..kami para wanita bebas buka hijab jika di kamar.
ada jamaah dari provinsi lain yang masih disatukan laki dan wanita
sangat menyulitkan dan terbatasan gerak, sungkan dan harus berhijab  terus.

                                                         ***

Een di depan Laut Merah, Jeddah

Laut Merah, Jeddah

Jeddah kota yang indah dengan monumen sepeda raksasa.
Makam Siti Hawa yang panjang luar biasa..tinggi luar biasa orangnya, Subhannallah.
Tempat pemotong tangan dll setiap hari Jumat ..#anne nggak sempat lihat, kalaupun ada enggak berani, kira-kira pingsan duluan sebelum pemotongan dimulai,
Masjid terapung di laut merah..# awas jangan salah lautnya warnanya biru..bukan merah!

Tanggal 9 januari aku berulangtahun yang ke 35 di Jeddah.
Sujud syukur aku diberi umur untuk dapat beribadah haji dan di usia tersebut aku masih kuat dan muda
Bayangkan! kalau usia 55 aduh.. pasti kerepotan.
Idealnya pergi haji itu di usia yang muda dan matang

Hotel Mercury Jeddah
Baru kali ini berendam di bathtub.
Aduh! nikmatnya, menghilangkan pegal dgn air panas pula.
Maklumlah aku bukan dari ONH plus..
Saat kantuk tiba, lagi enaknya tidur..pules, pintu hotel dikedor seperti ada penyergapan.
Jam 01.30 malam waktu Jeddah, jantung rasa mau copot.
Menjadi kebiasaan orang Arab..mungkin menurut mereka itu biasa, tapi bagi orang Melayu yang santun itu termasuk kasar sekali..dor dor dor!..kencanggg dan keras..
Apalagi kalau bicara suaranya keras nyaring, susah  membedakan antara bicara atau dalam keadaan marah..
Ya seperti petugas Hotel ini, wajahnya nampak acuh tak acuh nggak merasa bersalah.
Apalagi jika memanggil atau memaki orang lain dengan menggunakan sebutan seenaknya..
aku nggak jadi beli barang dagangannya.. "Pelitttttt" tuh kan seenaknnya.
Yang membuat kita heran sebagai bangsa yang santun, sering melangkahi orang sholat seenaknya di masjid...di Indonesia.."iku ra sopan, nduk"...." Punten atuh, geulis " pastilah sebuah teguran lembut terdengar.
" Shallu 'alan Nabi " berulang ulang harus kita lakukan untuk mendamaikan saat brselisih.
Lain ladang lain belalang ternyata benar setiap bangsa mempunyai adat istiadat yang berbeda.

                                                            ***
Jam 01 : 30 malam tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah
Kami antri dengan sabar di bagian Imigrasi,
sebuah Al Qu'ran ukuran sedang hadiah dari Raja Arab Saudi untuk Jamaah haji.
Jamaah duduk dilantai walau disediakan kursi.
Sejam berlalu..belum juga berangkat..4 jam sudah..ternyata kami menunggu samapai 7 jam
Panggilan berhaji memang bukan untuk bersenang senang seperti menikmati masa liburan atau wisata. Ibadah haji sungguh memerlukan iman, kesehatan badan, ketahan mental dan
sabar Haji..sabaaarrrrrrrrrrrrrr...
Dari Asrama Haji Pondok Gede Bekasi sampai kini ........selalu menunggu, menunggu..sabar...sabar..sabarrrrrrrrrrr
akhirnya  Uni Emirat Air  pesawat dengan 2 tingkat pun membuat ku lega walau bersempit ria...

                                                            ***

Kamis, 11 januari 2007

10 jam di udara.
kulihat Indonesia
kelap kelip lampu
suatu yang paling kurindu
tanah airku

jam 07:23  waktu Saudi tiba jam 23 :45  wib
Tiba di embarkasi Terminal Haji Soekarno Hatta,
wah.. itu Walikota Bogor Diani
hebat bener..
diantar dan disambut walikota .
5 liter air zam zam
aduh kenapa nggak bisa bawa banyak, katanya tidak boleh bawa zam zam
nyatanya boleh juga..tak apalah...

Bus berangkat dari terminal haji
bus berjalan beriring iring menuju bogor sesuai kloter
ah, itu dia....
wajah yang kurindu
suamiku, anakku
mamaku, adikku
keluargaku..
Alhamdulillaah pada dini hari tiba di Bogor.
Akhir sebuah perjalan panajang ibadah haji di tahun 1427
selalu ku ingat
dan aku akan kembali.
Ya Allah undang  kembali hamba-Mu ini
dengan kekasih terakhir yang menghabiskan sisa usia.

                                                              ***

Bismillaahi Allaahu Akbar,  Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Mu.
Tiada sekutu selain Allah
Ya Allah hamba bersyukur atas nikmat dan rahmat-Mu atas undangan ber haji di musim ini.
Ya Allah hanya kekuasaan-Mu terimalah amal ibadahku
Ya Allah kumohon ridho-Mu serta berilah hamba lindungan keselamatan, kesehatan dan kebahagian dalam perjalanan hidup hamba. Aamiin Yaa Robbal aalamiin.

                                                              ***



No comments:

Post a Comment