Pages

Sunday, October 27, 2013

LORONG WAKTU

Inikah lorong waktu ?

Antara sadar dan tidak.
Rohku tercabut dari ragaku.
Bagaikan selembar plastik tipis...terlepas.
Aku merasa ringan.
Berbaju putih panjang.
Aku bingung, di mana aku berada?
Tempat yang begitu asing dan sunyiii.
Sebuah jalan panjang seperti lorong
di ujung lorong terpancar cahaya terang.
Gemuruh suara ku dengar
 "Allaahu Akbar... Allaahu Akbar...Allaahu Akbar"
Aku berlari menuju suara itu,
aku berlari terus...terusnberlari.
Pasti itu surga,batinku.
Tetapi, belum aku sampai, tiba-tiba aku merasa terlempar keras dan roh ku itu kembali pada ragaku.
Tubuhku yang kosong terasa terisi dari kepala ke ujung kaki, dan tubuh ini normal kembali.
Aku tersadar, sebuah senyum sangat manis.
sebuah wajah yang sangat kukenal.
"Mama," serunya.Anakku.
Akupun sadar.
Apakah aku bermimpi?


***
"Kullu nafsin dzaa iqotul maut"
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.

Kejadian ini kurasakan saat operasi radang usus buntu (apecdicus kronis), Kamis, 4 November  2010 di sebuah rumah sakit swasta (tidak saya sebut namanya). 
Saat anestesi secara lokal, aku disuntik di tulang belakang.
Aku merasa kakiku terasa kebal dan berat tapi ketika dicubit oleh dokter itu
Aku dengan tegas mengatakan, aku masih merasakan sakit, "Sakit!" jeritku.
Dokter anestesi itu (maaf tidak kusebutkkan namanya) menjadi heran,
dan berkata bahwa aku manja saja, dan tidak mungkin aku masih merasa sakit.

Saat semua prosedur telah dilaksanakan dan dokter bedah melanjutkan tindakan pertama.
Aku berteriak kesakitan,"Astaghfirullah al adzim... sakiitttttt!"
Dokter bedah itupun kaget dengan seketika dokter anestesi menyuntikkan lagi di infus tanganku.
Akupun antara sadar dan tidak. 
Aku pernah dibius total dan benar benar tidak tau apa-apa, tapi ini aku setengah sadar.
Saat itulah, aku merasakan yang mungkin disebut lorong waktu atau entah apa namanya.
Sebuah pengalaman yang membuat ke Iman-an semakin bertambah
Ternyata hidup dan mati itu dalam genggaman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Ketika belum saatnya tiba makan di lemparkan roh itu kembali ke raganya.
Apakah sabahat pernah merasakan lorong waktu ?

Wallahu a'lam bish-shawabi.

***



No comments:

Post a Comment